Popular
Pendiri Majalah Popular bernama Heriyadi H. Sobiran. Awalnya ia ingin menerbitkan sebuah majalah yang mengulas olahraga, musik, dan film. Gagasan tersebut lahir karena Indonesia saat itu menjadi tuan rumah Sea Games 1987, yaitu pesta olahraga se-Asia Tenggara yang diselenggarakan di Jakarta. Pada 25 Mei 1987, Heriyadi H. Sobiran melalui PT. Nitra Indrya Harsa mengajukan permohonan kepada Menteri Penerangan RI untuk mengeluarkan surat izin penerbitan majalah bulanan. Akhirnya setelah melewati satu semester lebih, surat keputusan nomor 252/SK/MENPEN/SIUPP/D.1/1988 yang ditunggu-tunggu pun turun juga. Setelah memasang artis Lydia Kandou sebagai model cover edisi percobaan, maka terbitlah edisi perdana Majalah Popular dengan model cover Camelia Malik pada 8 Februari 1988, dengan semboyan "Mereka yang berprestasi".
Kategori | majalah pria dewasa |
---|---|
Frekuensi | bulanan |
Penerbit | PT Nitra Indrya Harsa |
Terbitan pertama | 1988 |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Situs web | https://www.popular-world.com |
Namun demikian, angka penjualan Popular ternyata masih jauh dari target yang diharapkan. Untuk itu, Heriyadi H. Sobiran berani mengambil risiko dengan menyajikan suatu konsep majalah yang belum pernah ada di Indonesia, yaitu konsep foto swimsuit alias pakaian renang. Gagasan tersebut pun diwujudkan pada edisi ke-38, bulan Maret 1991. Tercatat nama Sophia Latjuba sebagai model swimsuit pertama yang berpose sebagai cover Majalah Popular, disusul kemudian dengan Dian Nitami pada bulan berikutnya.
Kontroversi pun berkembang seiring dengan meningkatnya angka penjualan. Dua bulan berikutnya, pihak Popular dipanggil Departemen Penerangan sekalu otoritas yang berkuasa atas media saat itu. Bagaimanapun juga, konsep pakaian renang dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Akhirnya, dicapailah kesepakatan antara kedua pihak. Popular tetap diperbolehkan mengusung konsep foto swimsuit dengan syarat tidak bertentangan dengan lokasi sebagai latar belakangnya. Artinya, model boleh difoto dalam busana swimsuit asalkan berada di pantai, laut, ataupun kolam renang.
Begitulah, pada awalnya Majalah Popular memang diterbitkan untuk menyiarkan berita olahraga dan seni, sehingga penampilan swimsuit oleh pihak redaksi dikatakan mewakili cabang olahraga renang. Popular sendiri juga sangat selektif dalam memasang model covernya. Tidak semua wanita bisa berpose menampilkan keindahan tubuhnya di majalah dewasa ini. Ada kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pihak redaksi. Bahkan, ada seorang artis senior yang semasa mudanya pernah berkata bahwa dia tidak mau difoto memakai swimsuit, kecuali untuk Majalah Popular.
Yang saya ingat dan ramai diberitakan, pada tahun 1999 Popular pernah tersandung kasus pornografi karena menyajikan cover Sophia Latjuba sedemikian rupa, seakan-akan telanjang tanpa busana. Konon foto ini diilhami dari poster Demi Moore yang membuat Popular edisi tersebut laku keras. Namun entah bagaimana ceritanya, Popular berhasil menghadapi segala tuntutan di Pengadilan Negeri dengan baik.
Pada perkembangan selanjutnya, Popular ternyata tidak hanya memasang cover bertema swimsuit, tetapi juga bikini, bahkan lingerie dan pakaian dalam. Juga ada konsep pakaian seksi kontemporer. Ada juga model cover yang berpakaian gaun, namun tetap memperlihatkan kesan sensual
Pranala luar
- (Indonesia) [1]