Abdul Karim Oei Tjeng Hien (06 Juni 1905 – 14 Oktober 1988) adalah perintis ajaran Islam dari etnis Tionghoa-Indonesia.[1] Dia mendirikan organisasi warga etnis Tionghoa Islam yang disebut Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan juga dekat dengan kalangan Kiai Nahdlatul Ulama (NU).[2] Karim Oei juga merupakan salah satu tokoh nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Soekarno dan Buya Hamka.[3] Dalam dunia politik, Karim Oei juga dikenal sebagai anggota DPR (1956-1959) yang mewakili kaum Tionghoa, ketua partai Masyumi Bengkulu (1946-1960), dan lain sebagainya.[1][4]

Oei Tjeng Hien
LahirOei Tjang Hien
(1905-06-06)6 Juni 1905
Hindia Belanda Padang Panjang, Sumatra Barat, Hindia Belanda
Meninggal14 Oktober 1988(1988-10-14) (umur 83)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanPengusaha, politikus
Dikenal atasTokoh Muslim-Tionghoa

Biografi singkat

Karim Oei dilahirkan di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada 6 Juni 1905 dengan nama asli Oei Tjeng Hien.[1][4] Sejak usia 2 bulan, dia menjadi piatu dan dibesarkan oleh kakak iparnya.[4] Pendidikan yang pernah ditempuh Karim Oei adalah Sekolah Dasar Zaman Belanda dan kursus pedagang.[4] Pada tahun 1926, Karim Oei mulai menjadi pemeluk agama Islam yang saat itu sangat jarang dilakukan oleh warga Tionghoa.[1] Pada tahu 1967-1974, dia aktif menjabat sebagai Pimpinan Harian Masjid Istiqlal Jakarta, anggota Dewan Penyantun BAKOM PKAB, dan anggota Pengurus MUI Pusat.[2]

Meninggal dunia

Karim Oei meninggal dunia pada 14 Oktober 1988 di usia 83 tahun.[4] Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kusir, berdekatan dengan Maemunah Mukhtar, istrinya yang wafat pada tahun 1984.[4] Dalam rangka mengenang Haji Karim Oei, beberapa tokoh organisasi kemasrayakatan, yaitu NU, Muhammadiyah, KAHMI, Al-Washliah, ICMI, dan beberapa tokoh muslim Tionghoa mendirikan sebuah Yayasan Haji Karim Oei, sebagai pusat informasi Islam khususnya bagi kalangan etnis Tionghoa pada tahun 1991.[2] Yayasan tersebut mendirikan dan mengelola Masjid Lau Tze yang terletak di daerah Pecinan Jakarta.[2] Menerima Bintang Mahaputera Utama sesuai Keppres No.056/TK/TH. 2005, Tanggal 9-8-2005.

Referensi

  1. ^ a b c d Nurarni Widiastuti. 2009
  2. ^ a b c d Adang Darajatun.com Masjid Lautze dan Karim Oei Tjeng Hien . 22 Agustus 2009. Diakses pada 9 Juli 2011.
  3. ^ The Jakarta Post Sobrina Rosli. Lautze Mosque a Ramadhan favorite for Chinese Muslims. 10 Mei 2007. Diakses pada 9 Juli 2011.
  4. ^ a b c d e f "Abdul Karim Oei Pengusaha Anti Rentenir". Kabar Toraja.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2013. Diakses tanggal 9 Juli 2011.