Fregat kelas Lekiu
KD Lekiu (FFG30) dan KD Jebat (FFG29) dengan USS George Washington (CVN-73).
| |
Class overview | |
---|---|
Nama: |
Kelas Lekiu |
Pembangun: |
Galangan Kapal Yarrow, Glasgow, Britania Raya |
Operator: | |
Selesai: |
2 |
Aktif: |
2 |
General characteristics | |
Kelas dan jenis: |
Fregat kelas F2000 |
Bobot: |
2.300 ton dengan muatan penuh |
Panjang: |
106 m |
Lebar: |
12,75 m |
Sarat air: |
308 m |
Propulsi: |
4 × MTU 20V 1163 TB93 diesel engines, 24.5MW, Twin shafts with Kamewa controllable pitch propellers |
Kecepatan: |
28 knot (52 km/jam; 32 mpj) |
Jangkauan: |
5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mil) |
Awak kapal: |
146 dan 18 perwira |
Sensor dan sistem: |
|
Pernika & pengecoh: |
|
Persenjataan: |
|
Pesawat yang dibawa: |
1 × Super Lynx 300 |
Fasilitas aviasi: |
|
Fregat kelas Lekiu adalah sebuah kapal kelas fregat dari Angkatan Laut Malaysia. Kapal ini merupakan kapal permukaan tercanggih dari Angkatan Laut Malaysia, hingga fregat kelas Maharaja Lela selesai pada 2019. Dalam kelas ini terdapat dua kapal, KD Jebat FFG29 dan KD Lekiu FFG30.
Kedua kapal dinamakan atas nama Hang Lekiu dan Hang Jebat, dua tokoh dari legenda Melayu Hikayat Hang Tuah. Kelas ini memiliki karakteristik yang sama dengan korvet Kasturi-classcorvette kelas-Kasturis KD Kasturi dan KD Lekir, dan juga kapal pelatihan KD Hang Tuah, semuanya dinamakan dari tokoh tokoh legenda pula.
Pengembangan
Kapal ini dibuat di Britania Raya oleh Yarrow Shipbuilders di Glasgow (sekarang BAE Systems Surface Ships) berdasarkan rancangan fregat F2000. Lekiu diluncurkan pada Desember 1994 sedangkan Jebat diluncurkan pada Mei 1995. Jebat memiliki nomor lambung yang lebih kecil (FFG29) untuk menekankan senioritas dari kapal ini, yang ditempati oleh Admiral Angkatan Laut Malaysia. (Hang Jebat menggantikan Hang Tuah sebagai Laksamana (Admiral) pada masa Kesultanan Melaka , sedangkan Hang Lekiu tidak pernah menjadi Laksamana.)
Pembelian dua kapal kelas Lekiu melibatkan program transfer teknologi yang besar dan sebuah program timbal balik, dengan ketentuan sebagian dari nilai kontrak digantikan dengan pembelian dan jasa kepada perusahaan Malaysia.
Pengiriman dan pengoperasian tertunda disebabkan masalah integrasi sistem pertempuran. Kedua kapal diresmikan pada Maret dan Mei 1999. Kapal ini menunjukkan lonjakan kemampuan jika dibandingkan dengan fregat AL Malaysia sebelumnya, F24 KD Rahmat dan F76 KD KD Hang Tuah' (bekas-HMS Mermaid).
Jebat dan Lekiu mengabdi pada 23 Frigate Squadron dari Angkatan Laut Malaysia.[1]
Penundaan
Kelas Lekiu mengalami penundaan serius disebabkan oleh masalah dalam integrasi sistem antara persenjataan dan sistem kontrol senjata (masalah piranti lunak). Masalah ini telah diselesaikan dan peresmian kedua kapa dilaksanakan pada 7 Oktober dan 10 November 1999.
Rencana kapal berikutnya
Menteri Pertahanan Malaysia Najib Tun Razak mengumumkan pada Farnborough Air Show 2006 bahwa Malaysia akan membeli dua fregat dari Inggris melalui Project Brave.[2] Evening Times melaporkan pada 20 Juli 2006 bahwa galangan Clyde telah memenagkan kontrak untuk mebangun dua kapal kelas Jebat [sic] untuk Malaysia.[3][4]
Dua kapal hampir selesai dibangun di Labuan Shipyard seperti kesepakatan, tetapi dibatalkan pada Agustus 2009. Pada 2013 Malaysia mengumumkan pembelian enam fregat kelas Maharaja Lela, dan kelas Lekiu tahap 2 dianggap telah dibatalkan.
Service Life Extension Program (SLEP)
Sebuah program peremajaan terbatas dimulai pada tahun 2015. Peningkatan termasuk Thales Vigile 100 Mk2 ESM menggantikan BAE Mentor A , Chess Dynamics Sea Eagle FCEO menggantikan BAE Type V 3001 dan radar navigasi Terma Scanter 6000.[5]
Operasi besar
KD Lekiu bersama dengan KD Sri Inderapura terlibat dalam misi Ops Fajar 4 /Anti-piracy measures in Somalia oleh AL Malaysia di Teluk Aden pada 2008. Kedua kapal ditugaskan untuk mengembalikan dua kapal Malaysian International Shipping Corporation (MISC) yang dibajak, MT Bunga Melati Dua dan MT Bunga Melati Lima kembali ke Malaysia.[6]
Pada 2013, KD Jebat terlibat dalam blokade laut terkait dengan Konflik Sabah 2013.
Pada 2018, KD Lekiu berpartisipasi dalam latihan maritim terbesar di dunia, RIMPAC.[7]
Kapal dari kelas
Nomor lambung | Nama | Pembuat | Diluncurkan | Diresmikan |
---|---|---|---|---|
FFG29 | KD Jebat | Yarrow Shipbuilders | Mei 1995 | Maret 1999 |
FFG30 | KD Lekiu | Yarrow Shipbuilders | Desember 1994 | Mei 1999 |
Galeri
-
KD Jebat moored in Sydney Harbour in October 2013
-
KD Lekiu passes by the US Navy submarine USS La Jolla during a submarine warfare exercise at CARAT 2011
-
KD Jebat underway off the coast of Malaysia during a divisional tactics drill as part of Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Malaysia 2013
-
A rigid-hull inflatable boat from the LCS USS Freedom takes a visit, board, search and seizure team to the Malaysian frigate KD Jebat during a compliant boarding exercise.
-
KD Jebat entering Sydney harbour for the Sydney International Fleet Review 2013
Lihat juga
- Korvet kelas Nahkoda Ragam- Tiga kapal turunan F2000 yang dipesan untuk Angkatan Laut Brunei tetapi dibeli oleh TNI AL.
Referensi
- ^ "Title unknown".
- ^ "Government wants to buy British frigates and Italian planes". The Star. 18 July 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2007. Lebih dari satu parameter
|work=
dan|newspaper=
yang digunakan (bantuan) - ^ "Title unknown". Evening Times. 20 July 2006. Lebih dari satu parameter
|work=
dan|newspaper=
yang digunakan (bantuan) - ^ "Shipyards win Malaysian contract". BBC. 19 July 2006.
- ^ "Royal Malaysian Navy selects Terma". www.terma.com. Diakses tanggal 2016-12-20.
- ^ https://www.thestar.com.my/news/nation/2008/10/21/ops-fajar-mission-accomplished/
- ^ https://thediplomat.com/2018/04/a-first-malaysia-to-deploy-warship-for-rimpac-2018/