Tsagaan Khas

Revisi sejak 26 Mei 2019 01.02 oleh AABot (bicara | kontrib) (perubahan sub-judul)

Tsagaan Khas (bahasa Mongol: Цагаан Хас; berarti swastika putih) adalah sebuah organisasi neo-Nazi Mongolia yang mengklaim memiliki 3.000 anggota.[1] Sumber lain mengatakan bahwa organisasi ini memiliki "lebih dari 100 anggota".[2] Organisasi ini didirikan oleh Ariunbold Altankhuum. Seperti ini penggambaran misi kelompok ini yang dicanangkan oleh wakil pendirinya, yang dikenal dengan alias "1984 Big Brother": "Adolf Hitler adalah seseorang yang kami hormati. Ia mengajarkan kami cara menjaga identitas nasional. ... Kami tidak setuju dengan ekstremismenya serta tindakannya yang memulai Perang Dunia II. Kami melawan seluruh pembunuhan itu, tetapi kami mendukung ideologinya. Kami mendukung nasionalisme dan bukan fasisme." Anggota kelompok ini berpakaian dengan pakaian Nazi, menghormati satu sama lain dengan sapaan "sieg heil", warna-warna Nazi, serta burung elang Nazi. Mereka membenarkan penggunaan simbol-simbol Nazi mereka dengan menunjukkan bahwa swastika berasal dari Asia.[3]

Tsagaan Khas
Цагаан Хас
PendiriAriunbold Altankhuum
IdeologiUltranasionalisme
Antiglobalisme
Antikomunisme
Irredentisme
Fasisme
Sinofobia
Alternatif Ketiga
Posisi politikKanan jauh
Khural Besar Negara
0 / 76

1984 Big Brother mengklaim bahwa kelompok ini tidak mendukung kriminalitas, serta menyatakan bahwa kelompok ini turut mengeluarkan "elemen-elemen kriminal" dari badan keanggotaannya. Kelompok ini juga mengharuskan anggotanya memiliki pendidikan yang baik. Salah satu pemimpin kelompok adalah seorang desainer interior. Ia juga menyatakan bahwa kelompok ini dekat dengan kelompok ultranasionalis lain di Republik Mongolia.

Anggota kelompok ini berpandangan anti-China, serta melawan pernikahan antarras. Salah satu anggota kelompok ini menyampaikan pandangan bahwa "Kami harus memastikan bahwa ras kami murni. Ini semua tentang kemerdekaan. ... Apabila kami mulai bercampur dengan orang China, mereka akan memakan kami secara perlahan. Masyarakat Mongolia tidak terlalu kaya. Orang asing datang membawa uang banyak dan mulai menikahi perempuan kami." Kelompok ini sering dituduh melakukan kekerasan terhadap pasangan antarras dan pasangan lain. Pada tahun 2013, mereka mulai mengubah fokus mereka untuk melawan polusi di tambang-tambang Mongolia.[4]

Referensi