Bank UOB Indonesia
perusahaan asal Singapura
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2013) |
PT Bank UOB Indonesia ("UOBI") didirikan pada tanggal 31 Agustus 1956 dengan nama PT Bank Buana Indonesia. Pada bulan Mei 2011, berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia. Jaringan layanan UOB Indonesia mencakup 41 kantor cabang, 168 kantor cabang pembantu dan 191 ATM yang tersebardi 54 kota di 18 provinsi. Layanan UOB Indonesia juga dapat dinikmati melalui jaringan ATM regional UOB, ATM Prima, ATM bersama serta jaringan VISA.
Berkas:UOB logo.svg | |
Jasa keuangan | |
Didirikan | 31 Agustus 1956 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Kevin Lam, Direktur Utama |
Pendapatan | Rp 3.34 trillion (2016) |
Rp 659,79 billion (2016) | |
Rp 479.27 billion (2016) | |
Total aset | Rp 94.094 trillion (2016) |
Total ekuitas | Rp 10.821 trillion (2016) |
Pemilik | UOB Group |
Karyawan | 4.129 (2016) |
Situs web | UOB Indonesia |
Sejarah
- 1956: PT Bank Buana Indonesia didirikan di Jakarta.
- 1972: PT Bank Buana Indonesia mengakuisisi PT Bank Pembinaan Nasional, di Bandung.
- 1974: PT Bank Buana Indonesia mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Masyarakat, di Semarang.
- 1975: PT Bank Buana Indonesia mengakuisisi PT Bank Aman Makmur, di Jakarta.
- 1976: PT Bank Buana Indonesia meraih peringkat sebagai Bank kategori "A" dari Bank Indonesia
- 2000: Penawaran umum perdana dan pencatatan saham Bank pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
- 2003: Bergabungnya International Finance Corporation (IFC), anak perusahaan World Bank sebagai pemegang saham asing pertama melalui Penawaran Umum terbatas II
- 2004: UOB International Investment Private Limited (UOBII) menjadi pemegang saham terbesar kedua seteah PT Sari Dasa Karsa, Bank juga melakukan penerbitan obligasi Subordinasi I
- 2005: IFC melepas seluruh kepemilikan saham pada Bank. UOB International Investment Private Limited (UOBII) menjadi pemegang saham utama Bank.
- 2007: Perubahan nama Bank dari PT Bank Buana International Tbk menjadi PT Bank UOB Buana Tbk.
- 2008: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui perubahan status Bank menjadi perusahaan tertutup. Kepemilikan saham UOBII meningkat menjadi 98,997% melalui tender offer terhadap saham-saham publik dan penghapusan pencatatan saham Bank dari Bursa Efek Indonesia (delisting).
- 2010: PT Bank UOB Indonesia melakukan penggabungan usaha ke dalam PT Bank UOB Buana.
- 2011: Perubahan nama Bank menjadi PT Bank UOB Indonesia
Galeri logo
-
Logo Bank Buana Indonesia (1956-2007)
-
Logo Bank UOB Buana sejak 2007-2011
-
Logo Bank UOB Indonesia sejak 2011-sekarang
Kepemilikan saham
- United Overseas Bank Private Limited (UOBII) 68,943% -> dimiliki oleh UOBI
- United Overseas Bank Limited (UOBI) 30,056%
- Pemegang saham minoritas lainnya 1,001%
Per 2012[1]
Susunan Pengurus
- Komisaris Utama : Wee Cho Yaw
- Wakil Komisaris Utama : Wee Ee Cheong
- Komisaris : Lee Chin Yong Francis
- Komisaris Independen : Rusdy Daryono
- Komisaris Independen : Wayan Alit Antar
- Komisaris Independen : Aswin Wirjadi
- Direktur Utama : Lam Sai Yoke (Kevin Lam)
- Wakil Direktur Utama : Iwan Satawidinata
- Direktur Finance dan Corporate Service : Muljono Tjandra
- Direktur Risk Management : Henky Sulistyo
- Direktur Kepatuhan : Soehadi Tansol
- Direktur Teknologi dan Operasional : Paul Rafiuly
Produk dan Layanan
- UOB Current Account IDR
- UOB Current Account-Foreign Currency
- UOB Valas Produktif
- UOB Valas Produktif
- UOB Deposito
- UOB Plus Account
- UOB Rupiah Saving
- UOB Gold Account
- UOB High Yield Account
- TabunganKu
- UOB Saving Plan
- UOB Debit Card
- ATM UOB
- Kartu Kredit
- KPR UOB
- Kiriman Uang
- Jual Beli Valuta Asing
- Safe Deposit Box
- Pembayaran Tagihan dan Pajak
- Kredit Investasi
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Ekspor Impor
- Bank Garansi
- Privilege Banking