Subdialek Pecinan Surabaya

Revisi sejak 30 Mei 2019 16.46 oleh Farras (bicara | kontrib) (improve formatting)

Bahasa Pasar Atom atau bahasa Tionghoa Surabaya, bahasa Cina Surabaya adalah bahasa yang digunakan oleh kalangan Tionghoa di Surabaya, khususnya dalam urusan berniaga. Bahasa ini merupakan percampuran antara bahasa Indonesia, bahasa Jawa Arekan, dan bahasa Hokkian, Khek atau Mandarin. Dalam bahasa ini, bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang paling besar.[1][2] Meskipun demikian, bahasa Pasar Atom ini belum dapat digolongkan secara formal menjadi subbahasa dari bahasa Indonesia atau pun bahasa Jawa. Bahasa ini juga tidak dapat digolongkan ke dalam jenis alih kode atau campur kode biasa.[3]

Sejarah

Perkembangan bahasa Pasar Atom ini tidak lepas dari sejarah masuknya etnis Tionghoa ke Surabaya. Masyarakat Tionghoa di Surabaya masuk dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama pada abad ke-13-15 yang bertujuan untuk berdagang, dan gelombang kedua yang datang dari Tiongkok Selatan. Kelompok ini merantau ke Surabaya karena terjadi kekacauan situasi politik karena akibat pergantian dinasti dari Ming ke Qing pada 1644.

Surabaya saat itu dianggap lebih aman daripada Tiongkok Daratan. Permukiman pertama orang-orang Tionghoa di Surabaya berada di sepanjang Kalimas. Para perantau ini cenderung mengikuti bahasa setempat, yakni pada saat itu Jawa. Bahkan tidak sedikit orang Tionghoa yang menikah dengan orang Jawa. Perkawinan antarsuku ini oleh warga setempat biasa disebut ampyang, yang sebenarnya adalah kue perpaduan kacang cina dengan gula jawa.[4]

Contoh

Beberapa contoh bahasa Pasar Atom:

  • Langganan lo, Ce, mosok ga dipotong blas, potong ceban lagi la.
    • Pembagian bahasa: Langganan lo, (id) Ce, (zh) mosok (jv) ga (id) dipotong (id) blas, (jv) potong (id) ceban (zh) lagi la. (id).
    • Arti: Langganan lo, Ce, masa tidak dipotong sama sekali, potong sepuluh ribu lagi lah.
  • Tak tunggu ndek sana, ya!
    • Pembagian bahasa: Tak (jv) tunggu (id) ndek (jv) sana, ya! (id)
    • Arti: Aku tunggu di sana, ya!

Catatan kaki

  1. ^ Rokhmad, Arif. 2016. Dialek Pemuda Muslim Tionghoa dalam Interaksi Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif di Komunitas Muslim Tionghoa di Kota Surabaya). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. PDF
  2. ^ "Pasar Atom: dari parkir VIP sampai kolam renang". Ayorek!. 2013-06-28. Diakses tanggal 2019-05-30. 
  3. ^ Sari, Eka Novita. "Pemakaian Bahasa oleh Etnis Tionghoa di Surabaya: Suatu Kajian Fonologi dan Morfologi" Skriptorium, Vol. 2, No. 2. PDF
  4. ^ 53788620694 (2016-02-08). "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2019-05-30.