Kabupaten Rote Ndao

kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia


Kabupaten Rote Ndao adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di beranda terselatan Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Baa. Kabupaten in memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berpenduduk sebanyak 159.614 jiwa (2017).[1]

Kabupaten Rote Ndao
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Rote Ndao
Motto: 
Ita Esa
Peta
Peta
Kabupaten Rote Ndao di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao
Peta
Kabupaten Rote Ndao di Indonesia
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao (Indonesia)
Koordinat: 10°28′S 123°23′E / 10.47°S 123.38°E / -10.47; 123.38
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri02 Mei 2002
Dasar hukumUU Nomor 9 Tahun 2002
Ibu kotaBaa
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 112
Pemerintahan
 • BupatiPaulina Haning-Bullu, SE
 • Wakil BupatiStefanus M. Saek
Luas
 • Total1.280,10 km2 (49,420 sq mi)
Populasi
 ((2017)[1])
 • Total159.614
 • Kepadatan1,2/km2 (3,2/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen Protestan 92,76%
Islam 5,37%
Katolik 1,73%
Hindu 0,07%
Lainnya 0,07%[1]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5314 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0380
Kode Kemendagri53.14 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 345.248.896.000.-
Situs webhttp://www.rotendaokab.go.id/

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Rote Ndao terletak pada 10°25' - 11°00' Lintang Selatan dan 121°49' - 123°26' Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Rote Ndao terdiri dari 94 pulau meliputi Pulau Rote sebagai pulau utamanya serta pulau-pulau kecil disekitarnya[2]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berada di ketinggian antara 0-444 meter diatas permukaan air laut (mdpl) dengan titik tertinggi di Bukit Musaklain (444 mdpl) di selatan Pulau Rote. Seluruh wilayahnya dibatasi oleh perairan meliputi Selat Rote, Laut Sawu, Laut Timor dan Samudera Hindia. Sungai-sungai besar yang ada di Kabupaten Rote Ndao antara lain Sungai Kuli dan Sungai Batulilok.

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Laut Sawu
Timur Laut Timor
Selatan Samudera Hindia
Barat Laut Sawu dan Samudera Hindia

Sejarah

Wilayah Rote Ndao semula adalah bagian dari Wilayah Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958. Wilayah Rote Ndao terdiri dari 3 wilayah pemerintahan kecamatan yaitu Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Tengah dan Kecamatan Rote Barat. Selanjutnya setelah berjalan 4 tahun lamanya, maka terjadilah pemekaran wilayah di Rote Ndao menjadi 8 kecamatan sehubungan dengan adanya keinginan masyarakat untuk membentuk Kabupaten Otonom bagi Rote Ndao.

Namun karena situasi keuangan Negara yang tidak memungkinkan sehingga pembentukan Kabupaten Otonom Rote Ndao belum dapat dilakukan. Untuk itu, pada tahun 1968 Gubernur Nusa Tenggara Timur mengeluarkan keputusan agar wilayah Rote Ndao dibentuk sebagai Wilayah Koordinator Schap dalam wilayah hukum Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang dan menunjuk D.C. Saudale, sebagai Bupati.

Pada tahun 1979 terjadi perubahan status Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao menjadi wilayah pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao. Setelah tujuh kali berganti periode kepemimpinan maka dalam tahun 2000 timbul keinginan kuat dari masyarakat, baik yang berada di wilayah Rote Ndao maupun dukungan dari orang Rote yang berada di Kupang dan di Jakarta mengusulkan agar Wilayah Pemerintahan Pembantu Bupati Rote Ndao ditingkatkan menjadi Kabupaten definitif.

Usulan tersebut didukung dengan adanya pernyataan sikap dari 300 tokoh masyarakat, tokoh adat yang mewakili masyarakat dari 19 Nusak, kepada pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, melalui Pemerintah Kabupaten Kupang (sebagai Kabupaten Induk). Atas dasar usulan tersebut maka setelah melalui pengkajian dan mekanisme pembahasan sesuai Peraturan Perundang - undangan yang berlaku maka pada tanggal 10 April 2002 oleh Pemerintah Pusat dan DPR - RI menetapkan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Rote Ndao di Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan Christian Nehemia Dillak, SH sebagain Bupati Rote Ndao[3].

Pemerintahan

Daftar Bupati

Bupati Rote Ndao
 
Lambang Kabupaten Rote Ndao
Petahana
Oder Maks Sombu (Pj.)

sejak 14 Februari 2024
KediamanRumah Jabatan Bupati Rote Ndao
Masa jabatan5 tahun
Dibentuk2 Mei 2002
Pejabat pertamaChristian Nehemia Dillak, S.H.
Situs webhttps://rotendaokab.go.id

Pemimpin Rote Ndao sebelum Otonomi Daerah

Adapun para pejabat yang memimpin di Rote Ndao dari masa ke masa saat masih bergabung di Kabupaten induk, Kabupaten Kupang, dengan nomenklatur Koordinatorschap Rote Ndao maupun Pembantu Bupati Wilayah Rote Ndao adalah sebagai berikut:[4]

No. Foto Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat Keterangan
Periode Koordinatorschap Rote Ndao
1
  David Constantijn Saudale, BA
1969
1974
2
  Drs. R.A.D Chandra Hasyim
1974
1976
Periode Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao
1
  Drs. Thimotius Mezakh Hermanus
1976
1983
2
  Drs. George Bait
1983
1988
3
  Drs. Ruben Izaack
1988
1994
4
  Benjamin Messakh, BA
1994
2001

Daftar Bupati Rote Ndao

Setelah dimekarkan dari Kabupaten Kupang, Rote Ndao menjadi Daerah Otonom yang dipimpin oleh para bupati berikut ini.

No. Potret Nama
(masa hidup)
Mulai Menjabat Selesai Menjabat Prd. Jabatan Sebelumnya Wakil Bupati Ket.
sebelum dilakukan pemilihan bupati, Asisten Administrasi Pembangunan Setda. Kab. Kupang, Christian N. Dillak menjabat sebagai Penjabat Bupati Rote Ndao
(27 Juli 2002-Agustus 2003)
sebelum bupati defenitif dipilih dan dilantik, Gubernur NTT, Piet Tallo menjabat sebagai Penjabat Bupati Rote Ndao (Agustus 2003-18 Desember 2003)
1   Christian Nehemia Dillak,
S.H.

(1949–2014)
18 Desember 2003
18 Desember 2008
I Penjabat Bupati Rote Ndao Bernard Efandris Pelle,
SIP
selama masa peralihan ini, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menjabat sebagai Penjabat Bupati Rote Ndao (18 Desember 2008-9 Februari 2009)
2   Drs.
Leonard Haning,
M.M.

(l. 1954)
9 Februari 2009
9 Februari 2014
II Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Drs.
Marthen Luther Saek
9 Februari 2014
9 Februari 2019
III Jonas Cornelius Lun,
S.Pd.
selama masa peralihan ini, Sekda Kab. Rote Ndao, Jonas Selly menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati Rote Ndao (9 Februari 2019-14 Februari 2019)
3   Paulina Haning-Bullu,
S.E.

(l. 1956)
14 Februari 2019[5]
14 Februari 2024 IV Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Rote Ndao Stefanus M. Saek,
S.E., M.Si.
selama masa peralihan ini, Sekda Kab. Rote Ndao, Jonas Selly menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati Rote Ndao (14 Februari 2024-16 Februari 2024)
selama masa peralihan ini, Karo Hukum Setda. Prov. NTT, Oder Max Sombu menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati Rote Ndao (sejak 16 Februari 2024)

Legenda

  Non Partai

Daftar Bupati ad interim

Dalam masa tertentu, kabupaten Rote Ndao tidak dipimpin oleh Bupati Definitif melainkan Bupati ad interim. Hal ini terjadi apabila bupati defenitif dalam status berhalangan sementara maupun tetap atau apabila belum ada bupati definitif yang dipilih. Berikut ini daftar bupati ad interim yang pernah bertugas di Rote Ndao

No. Foto Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat Ket.
1   Christian Nehemia Dillak,
S.H.

(Penjabat)

27 Juli 2002
Agustus 2003
2   Pieter Aleksander Tallo,
S.H.

(Penjabat)

Agustus 2003
18 Desember 2003
  Drs.
Djidon de Haan
M.Si.

(Pelaksana Harian)

3   Drs.

Frans Lebu Raya

(Penjabat)

18 Desember 2008
9 Februari 2009
  Dr. Ir.
Jamin Habid
M.M.

(Pelaksana Harian)

4   Drs.
Jonas Matheos Selly
M.Si.

(Pelaksana Harian)

9 Februari 2019
14 Februari 2019
14 Februari 2024 16 Februari 2024
5   Oder Maks Sombu,
S.H., M.A., M.H.

(Penjabat)

16 Februari 2024 Petahana

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ a b c "Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Rote Ndao. Diakses tanggal 26 Februari 2019. 
  2. ^ Geografis Kabupaten Rote Ndao (Situs Kabupaten Rote Ndao)
  3. ^ Profil Kabupaten Rote Ndao (Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  4. ^ Rote Ndao, Pemkab. "Sejarah Terbentuknya Kabupaten Rote Ndao". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Diakses tanggal 24 November 2020. 
  5. ^ "Paulina Haning Bullu, Istri Mantan Bupati Rote Ndao yang Kini Naik Takhta". tajukflores. 2019-02-15. Diakses tanggal 2020-11-24. 

Bacaan


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[1] 2019–2024[2] 2024–2029
PKB 3   2   3
Gerindra 3   1   3
PDI-P 3   3   3
Golkar 3   3   2
NasDem 4   5   4
Gelora (baru) 1
PKS 0   1   0
Hanura 3   3   3
PAN 1   0   1
Demokrat 3   2   0
PSI (baru) 0   2
Perindo (baru) 3   2
PPP 2   2   1
Jumlah Anggota 25   25   25
Jumlah Partai 9   10   11

Kecamatan

Kabupaten ini pada awalnya terdiri atas 6 kecamatan, namun telah mengalami pemekaran sehingga sekarang sudah terdapat 8 kecamatan,pada tahun 2012 terjadi pemekaran wilayah sehingga menjadi 10 Kecamatan yaitu:

  1. Landu Leko
  2. Lobalain
  3. Ndao Nuse
  4. Rote Timur
  5. Pantai Baru
  6. Rote Tengah
  7. Rote Selatan
  8. Rote Barat Daya
  9. Rote Barat Laut
  10. Rote Barat

Pulau-pulau

 
Peta pulau Rote

Kabupaten Rote Ndao memiliki luas wilayah 1280,10 km². Dari 96 pulau yang ada di Kabupaten Rote Ndao, hanya 6 pulau yang berpenghuni[3], yaitu:

Pulau Pamana, juga disebut "Dana", "Dona" atau "Ndana", merupakan pulau terluar paling selatan dalam wilayah Indonesia serta benua Asia secara keseluruhan.

Demografi

Penduduk

 
Pria dan wanita mengenakan pakaian adat Suku Rote.

Jumlah penduduk Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2013 tercatat sebanyak 147.781 jiwa terdiri dari 75.292 jiwa Laki-laki dan 72.486 jiwa Perempuan, mengalami pertumbuhan sebesar 3,99% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 26.107 rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten Rote Ndao sebesar sekitar 100 jiwa/km², dengan Kecamatan Ndao Nuse merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 268 jiwa/km² dan Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 61 jiwa/km². Penduduknya berasal dari Suku Rote dan berbahasa sehari-hari menggunakan Bahasa Rote.

Agama

Pada tahun 2017, penduduk kabupaten ini berjumlah 159.614 jiwa dengan sebagian besar penduduk Kabupaten Rote Ndao menganut agama Kristen Protestan yakni 92,75% (data BPS tahun 2018), kemudian sebagian lagi Islam 5,38%, Katolik 1,73%, Hindu 0,07% dan lainnya 0,07%.[4] Mata pencaharian penduduk umumnya berladang, beternak, berdagang, nelayan, menyadap nira, dan pengrajin kerajinan lontar.

Pariwisata

Tempat Wisata

  1. Pantai Nembrala
  2. Pantai Bo'a
  3. Pantai Oeseli
  4. Pantai Tolanamon
  5. Pantai Mulut Seribu
  6. Pantai Laviti
  7. Danau Laut Mati
  8. Bukit Manda'o
  9. Pemandian Mata Air Oemau

Galeri


Referensi

  1. ^ Perolehan Kursi DPRD Rote Ndao 2014-2019
  2. ^ Perolehan Kursi DPRD Rote Ndao 2019-2024
  3. ^ Profil Wilayah Kabupaten Rote Ndao
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ROTE

Pranala luar