KRI Karang Unarang (985)

Revisi sejak 7 Juni 2019 07.28 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (namun (di tengah kalimat) → tetapi)

KRI Karang Unarang merupakan kapal angkut pasukan di jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat dengan nomor lambung 985. KRI Karang Unarang dibuat dari bahan aluminium aloy dan memiliki kecepatan 38 knot/jam.

Sejarah

Sebelumnya KRI Karang Unarang adalah Kapal Ferry Cepat Barito, sebuah kapal ferry cepat penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero). Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 miliar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Ambulu, KFC Cisadane, KFC Serayu, KFC Mahakam dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang. Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer, maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut (kapasitas 925 orang menjadi 600 orang).

Setelah dikukuhkan masuk ke jajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 14 Februari 2006 dan selanjutnya masuk dalam jajaran Armada RI Kawasan Barat tanggal pada 7 April 2006 sebagai Kapal Angkut Cepat (KAC), akhirnya masa pengabdian KRI Karang Unarang (985) berakhir dengan dilaksanakannya penurunan ular-ular perang dalam suatu upacara militer di Dermaga 115 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat pada 21 Oktober 2010.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmabar (Dansatbanarmabar) Kolonel Laut (P) Suhartono mengatakan, ular-ular perang merupakan simbol kapal perang yang harus berkibar di tiang gafel, sebagai salah satu tanda dari Kapal Perang Republik Indonesia. Oleh sebab itu, upacara penurunan ular-ular perang melalaui upacara milliter yang dilaksanakan secara sederhana namun hikmat ini, merupakan suatu peristiwa simbolik yang menandakan berakhirnya perjalanan sejarah pengabdian suatu KRI sebgai unsur kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.

Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, KRI Karang Unarang-985 adalah kapal jenis eks Kapal Ferry Cepat (KFC) yang dibangun di atas galangan kapal Lurssen (Fr. Lurssen Werft) di Bremen, Jerman pada tahun 1998. KRI ini masuk jajaran TNI Angkatan Laut sesuai Surat Keputusan Kasal nomor Skep/226/II/2006 tanggal 14 Februari 2006, dan merupakan kapal eks Barito yang dihibahkan dari ASDP ke TNI AL C.q Koarmabar.

Kapal ini diproyeksikan menambah keuatan jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmabar yang mengemban tugas sebagai kapal cepat angkut personel dalam penggelaran pasukan di seluruh wilayah perairan nusantara. Sejak dikukuhkan masuk jajaran Koarmabar pada tanggal 7 April 2006 sampai saat ini, kehadiran KRI Karang Unarang-985 belum dioperasikan secara optimal, tetapi secara teknis masih layak untuk beroperasi.

Perlu dipahami bahwa Pemimpin TNI/TNI Angkatan Laut sudah mempertimbangkan secara matang terhadap keputusan penghapusan ini, yaitu agar lebih dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan menghibahkannya ke Pemerintah Daerah Kepulauan Sangihe sebagai sarana transportasi laut di wilayah Kepulauan Sangihe.

Spesifikasi KRI Karang Unarang:

  • Panjang keseluruhan: 69,80 m
  • Panjang antara garis tegak (LBP) 62,00 m
  • Lebar 10,40 m
  • Berat bersih 493 metrik ton
  • Tangki BBM (FOT total) 54 ton
  • Kecepatan maksimum 38 knot
  • Kecepatan jelajah 30 knot
  • Jarak jelajah maksimum 550 mil laut
  • Daya mesin penggerak (MPK) 3.805 AW/2 unit.
  • Daya angkut sebanyak 600 pasukan.

Pranala luar