Gaikindo

Revisi sejak 9 Juni 2019 16.10 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Gaikindo adalah asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1969 dan bersifat non profit. Hingga tahun 2006, anggota Gaikindo terdiri dari 16 perusahaan perakitan, 21 agen penjualan, 7 perusahaan suku cadang, dan 4 industri komponen utama.

Logo Gaikindo

Tujuan Gaikindo

Tujuan Gaikindo adalah untuk meningkatkan pembangunan industri otomotif, memperbaiki kualitas hidup bangsa Indonesia dan kegiatan lain yang dipengaruhi oleh industri otomotif Indonesia.

Usaha yang dilakukan oleh Gaikindo

Guna melaksanakan tujuan di atas, berbagai upaya telah ditempuh Gaikindo yaitu:

  1. memperluas komunikasi informasi dan pandangan-pandangan yang berkaitan dengan pengembangan industri dan pandangan-pandangan yang berkaitan dengan pengembangan industri otomotif berikut teknologinya
  2. mengembangkan program perdagangan ekspor dan impor
  3. promosi investasi luar negeri dan pengadaan suku cadang; membantu kegiatan sosial dalam industri otomotif
  4. koordinasi dengan institusi pemerintah serta pendekatan dengan konsumen.

Kegiatan tersebut meliputi kompilasi dan distribusi data industri otomotif Indonesia, memberi bantuan dalam penanganan masalah perpajakan, standardisasi peralatan dalam kaitannya dengan keselamatan, membantu pemerintah di dalam kerja sama internasional, publikasi buletin dan lain-lain.

Anggota Gaikindo

Gaikindo Auto Expo

Gaikindo Auto Expo adalah sebuah pameran otomotif terbesar di Indonesia yang diadakan oleh Gaikindo di Jakarta. Pameran ini rutin diadakan setiap 2 tahun, dan pada penyelenggaraannya yang ke 14 di bulan Juli 2006 pameran ini memperoleh akreditasi dari OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles). Dengan standar internasional yang diwajibkan oleh akreditasi ini, penyelenggara pameran mengubah identitas menjadi Indonesian International Motor Show. Masuknya Indonesia sebagai anggota OICA ke-42, merupakan langkah awal Indonesia menuju industri otomotif international. Dan Indonesia merupakan negara keempat di Asia yang memperoleh akreditasi OICA setelah Jepang, Korea dan Thailand.

Pada tahun 2005 transaksi yang dilakukan di pameran ini mencapai 1,19 trilyun rupiah.

Pranala luar