Bulue, Marioriawa, Soppeng

desa di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan
Revisi sejak 9 Juni 2019 23.08 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik)


Bulue adalah salah satu desa di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di desa ini terdapat hutan lindung.

Bulue
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenSoppeng
KecamatanMarioriawa
Kode Kemendagri73.12.05.2006 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 4°10′43.90″S 119°46′36.44″E / 4.1788611°S 119.7767889°E / -4.1788611; 119.7767889

Sejarah Desa Bulue sebelum terbentuk Pemerintahan Kabupaten Soppeng secara definitive. Diawali dengan pernikahan I Mata Esso Datu Marioriawa dengan La Pammase putra Arung Ta (Cucu Pajung Luwu) melahirkan empat bersaudara si ina siama (se ibu se bapak) sebagai berikut:

  1. La Pateddungi Datu Kajuara kemudian kelak daerah Kajuara menggabungkan diri menjadi bagian dari daerah Marioriawa dan Wilayah Kajuara berubah status menjadi Pabbicara Bulu pada masa Kekuasaan La Pawellangi Datu Marioriawa dan pada masa pemerintahan NKRI Pabbicara BuluE berubah menjadi Desa BuluE
  2. La Temmupage Datu Marioriawa
  3. La Darapung Datu Tampaning dan
  4. Datu Latumpa

Bukti-bukti dari masa tersebut diperkuat dengan adanya Makam Purbakala La Temmu Page Datu Mario (yang dilestarikan dan dipelihara DinaS Pariwisata Kabupaten Soppeng) yang terletak di Mario dan Makam La Pateddungi Datu Kajuara yang terletak di Kajuara yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh pemerintah maupun masyarakat Desa Bulue dan masih ramai dikunjungi pada musim-musim tertentu seperti pada Hari-hari raya, Pada acara resmi Pesta adat di Kampung dipusatkan di kedua tempat makam tersebut.

Desa Bulue yang merupakan desa pegunungan dan terluas di Kabupaten Soppeng serta terjauh dari pusat Kabupaten/Kota kira± 8 km dari ibu kota Kecamatan. ±36 km dari ibu kota Kabupaten dan ±212 km dari ibu kota provinsi via Sidrap Pare-Pare mengandung makna tersendiri di mana desa bulue adalah basis para pejuang Veteran di kecamatan Marioriawa terbukti di mana desa Bulue adalah yang terbanyak pejuang Veterannya di Kecamatan Marioriawa.

Desa Bulue secara resmi terbentuk di Kabupaten Soppeng dengan Pemerintahan definitive di Kecamatan Marioriawa yaitu Pada Tahun 1965 yang mana pada saat itu Kecamatan Marioriawa hanya memiliki 4 Wilayah Kelurahan/Desa yaitu ; Desa Manorang Salo, Desa Attang Salo, Desa Panincong dan Desa Bulue, sedangkan pada awal-awal tahun Kemerdekaan sampai dengan tahun 1964 Desa bulue dipimpin oleh seorang Pabbicara dengan istilah Pabbicara Bulu.Dan desa Bulue pernah dikuasai oleh DI/TII, pada saat itu desa Bulue dipimpin Oleh seorang KD yang bernama LA TAMBANG dengan pusat pemerintahan Poro salah satu RW yang jauh hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki dan naik motor. Pada masa pemerintahan DI/TII ada beberapa sekolah dasar yang dibangun oleh pemerintah yang mengajarkan baca tulis aksara Bugis (Lontara) dan dasar Islam

Masyarakat Desa Bulue yang terdiri dari 3104 Jiwa adalah mayarakat yang hampir dominan Petani yang menurut data bahwa hanya 2 % masyarakat Bulue sebagai Pegawai dan Pengusaha 2 % dan petani sekitar 90 %. Kemudian masyarakat Bulue lebih banyak berdomisili di dalam Kawasan hutan sehingga masyarakat petani tersebut sangat-sangat hati-hati dalam melaksanakan tugas mata pencahariannya, dan telah berdomisili pada kampung tersebut sudah lebih ratusan tahun di mana terbukti dengan adanya bukti sejarah seperti Makam Datu Kajuara di Kajuara, Pekuburan Loci-locie di Wawogalunge, Pekuburan Lacanraka dan Losie di Lejja, Pekuburan Cellengengnge di Gellenge, Pekuburan Matareng dan Pajalele di Datae dan Pekuburan Poro.

Tempat menarik

  • Pemandian Air Panas Lejja