Jebakan stratigrafi

Revisi sejak 10 Juni 2019 11.14 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Jebakan stratigrafi merupakan salah satu tipe jebakan (traps) yang disebabkan oleh adanya perbedaan porositas dan permeabilitas lapisan batuan. Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas. Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.

Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoar tersebut, atau ketika terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reservoar itu sendiri. Pada salah satu tipe jebakan stratigrafi, pada horizontal, lapisan impermeabel memotong lapisan yang bengkok pada batuan yang memiliki kandungan minyak. Terkadang terpotong pada lapisan yang tidak dapat ditembus, atau Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. Pada perangkap stratigrafi yang lain berupa Lens-shaped. Pada perangkap ini, lapisan yang tidak dapat ditembus ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. Pada tipe yang lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reservoar itu sendiri. Pada reservoar yang telah mencapai puncaknya yang tidak sarang dan impermeabel, yang dimana pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta terdapat hidrokarbon.

Adapun jenis-jenis yang termasuk dalam jebakan stratigrafi yaitu: Pinch out traps, Unconformity dan Reef dan salt dome.

  • Pinch out traps terjadi ketika adanya lapisan membaji, dimana lapisan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi (contohnya: batupasir) tersisipkan di antara lapisan yang non permeable.
  • Unconformity yaitu adanya ketidakselarasan pada lapisan batuan yang bisa dijadikan sebagai jebakan hidrokarbon. Contohnya: ketika ada lapisan batuan pasir yang termiringkan lalu tererosi, lambat laun bagian yang tererosi tadi terendapkan oleh lapisan baru. Jika lapisan baru itu batuan berukuran sangat halus seperti shale ataupun clay. Maka jika batupasir tadi menjadi reservoir maka batulempung di atasnya dapat berfungsi sebagai tudung batuan atau caprock .
  • Reef yaitu ketika adanya terumbu karang yang terendapkan oleh lapisan-lapisan baru di atasnya. Termasuk dalam jebakan stratigrafi bila di atasnya terdapat lapisan impermeable.

Jebakan tipe ini umumnya masih diabaikan. Sebab umumnya kapasitas akumulasi hidrokarbonnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada pada jebakan struktural. Sehingga merugikan dari segi ekonomisnya. Dalam interpretasinya terhadap profil seismik juga masih susah dilakukan, sebab batas antarlapisannya belum terlalu jelas dan terkadang tampak secara kontinu. Misalnya saja, adanya salt dome atau reef, dimana seismik tidak mampu merekam batas lapisan salt dome ataupun reef. Oleh karena itu diperlukan konsep ilmu stratigrafi bagi seorang interpreter untuk menentukan keberadaan hidrokarbon. Dan juga pemahaman lingkungan pengendapan juga sangat berperan dalam melakukan interpretasi jebakan stratigrafi Untuk bisa mendapatkan penampang seismik yang jelas dan benar, maka teknik migrasi seismik harus diterapkan terlebih dahulu sebelum kita menganalisis daerah dengan jebakan stratigrafi seperti ini.