Pertempuran Uhud

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.

Pertempuran Uhud
Bagian dari Perang Muslim-Quraisy

Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua antara Muslim dan Quraisy Mekkah.
Tanggal23 Maret 625
LokasiDi lembah yang terletak di depan Gunung Uhud, sekitar 5 mil dari Madinah
Hasil kemenangan Quraisy
Pihak terlibat
Muslim Persekutuan pimpinan Quraisy Mekkah
Tokoh dan pemimpin
Muhammad Abu Sufyan
Kekuatan
700 infanteri,
2 kavaleri
3,000 infanteri,
200 kavaleri[1]
Korban
75 27

Pendahuluan

Rasulullah menempatkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di bagian barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang lebih 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim aman karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh bisa memutari bukit Ainain dan menyerang dari belakang, untuk mengatasi hal ini rasulullah menempatkan 50 pemanah di Ainain dibawah pimpinan Abdullah bin Zubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari belakang kita. Selama kalian tetap di tempat, bagian belakang kita aman. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk menolong kami."

Di belakang pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi air bagi yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di antara wanita ini adalah Fatimah, putri rasulullah yang juga istri Ali, sedangkan rasulullah sendiri berada di sayap kiri.

Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian bertempur. Selain itu juga meniadakan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik rasulullah). Abu Sufyan tentu lebih memilih pertempuran terbuka di mana dia bisa bermanuver ke bagian samping dan belakang tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Abu Sufyan bertempur di front yang terbatas di mana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berguna. Juga patut dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan bagian belakangnya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah terbuka bagi tentara kafir.

Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Abu Sufyan mengelompokkan pasukan ini menjadi infantri di bagian tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Abu Jahal, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sebagai panglima bagi kedua sayap tetapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Abu Sufyan juga menempatkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Abu Talha.

Sebab kemenangan dalam Perang Uhud

Berkas:Battle of Auhad.gif
Peta pertempuran uhud

Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian bagi Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)." --

Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang lebih lengkap bisa dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276

Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang terlupa akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang berjaga di atas bukit Uhud. Mereka terlupa dan akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman rasulullah.

Referensi

  1. ^ Watt (1964) p. 136
  • ZIARAH TERAGUNG DISINI TELAH GUGUR SINGA BANI HASYIM*...

Setiap tiba tanggal 7 bulan Syawwal, di tengah-tengah pesta pora lebaran, diantara hiruk-pikuk lalu lalang manusia saling berkunjung silaturrahmi, bercengkerama dengan keluarga dalam desah dan gelak tawa Satu peristiwa menyedihkan yang pernah terjadi adalah sejarah tragedi berdarah PERANG UHUD pada tanggal 7 Syawwal 3 H.

Rasulullah SAW senantiasa menitikkan air mata setiap kali beliau mengenang paman tercinta Hamzah bin Abdul Mutholib yang gugur pada perang Uhud, sebuah peristiwa yang sangat menyakitkan hati, menyayat nurani

Ketika sahabat-sahabat Nabi lari meninggalkan medan tempur, termasuk diantaranya adalah para pembesar sahabat utama yang banyak dipuja, sampai sejarahpun malu untuk menuliskan siapa saja nama-nama mereka satu per satu. Mereka tega meninggalkan Nabinya sendirian dalam posisi terjepit, terluka, terkepung, mereka lari pergi dan tak pernah kembali lagi

Seruan Nabi SAW berkali-kali kepada mereka untuk kembali ke medan laga tidak digubris, bahkan tega-teganya mereka mengisyukan Nabi telah meninggal. Sementara itu, hanya ada Ali dan Abu Dujanah yang bertarung mati-matian melindungi dan membentengi Nabi SAW dari ganasnya amukan pedang, lemparan tombak dan derasnya anak panah pasukan kafir Quraisy

Ali imran ayat 153 bercerita mencatat kelakuan para sahbat tersebut :

  • (INGATLAH) KETIKA KAMU LARI DAN TIDAK MENOLEH KEPADA SESEORANGPUN, SEDANG RASUL BERADA DI ANTARA KAWAN-KAWANMU YANG LAIN MEMANGGIL KAMU..*

Yang tetap bertahan tinggallah pemuda-pemuda BANI HASYIM dan sebagian kecil sahabat setia Rosul, yang jumlahnya tak lebih dari 80 orang, mereka harus bertempur mengahadapi 3000 pasukan kafir Quraisy

Dan hanya Hamzah seorang diri satu-satunya yang punya nyali singa masuk menerjang ke tengah-tengah barisan pasukan musuh tanpa menghiraukan keselamatan diri lagi, ayunan pedang Hamzah berkelebat kesana kemari menebarkan jerit kesakitan dan pekik kematian dimana-mana, satu demi satu musuh tumbang, Hamzah terus bertarung, duel demi duel hingga apalah daya Hamzah seorang diri, Hamzah kehausan, Hamzah kehabisan tenaga

Bagaimanapun kehebatan seorang Hamzah, bagaimanapun tangkasnya dia memainkan pedang, namun tanpa dukungan prajurit infantri dan perlindungan pasukan pemanah, kejatuhan Hamzah tinggallah menunggu waktu

Sampai akhirnya waktupun tiba saat tombak Wahsyi menembus dadanya, membuatnya limbung menahan derasnya kucuran darah, bertahan dengan luka menganga, menjadi bulan-bulanan tebasan pedang dan tusukan tombak pasukan Abu Sofyan

Hamzah roboh, tumbang dengan puluhan luka sayatan di sekujur tubuhnya, jasad ini, yang sudah tak bernyawa ini oleh Hindun istri Abu Sofyan di-MUTILASI dengan sadis, kepalanya dipenggal, perutnya dibelah dikeluarkan seluruh isinya, jantungnya dipotong dan dimakan, dikunyah mentah-mentah oleh Hindun

Menyaksikan kengerian kondisi jasad Hamzah yang telah bercerai berai, Rasulullah SAW manusia paling sensitif perasaannya, paling lembut perangainya, sontak meledaklah tangis beliau.... PAMAN Paman sebatang kara yang selama ini membelanya habis-habisan, Paman yang selama ini berkorban dan berkorban tanpa pamrih dan keluh kesah, Paman yang terus setia mengawalnya dari Makkah hingga Madinah Mengapa harus gugur di padang Uhud ini dengan cara paling menyayat hati Seorang paman yang rela mengorbankan, menghabiskan SELURUH KEHIDUPAN pribadinya, menghancurkan tubuhnya tercabik-cabik demi membela risalah kenabian, risalah kemanusiaan universal

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun...

  • SELAMAT JALAN HAMZAH AS*😘😭🌹

Kau adalah teladan sejati yang mengajarkan pengorbanan tanpa batas, kependekaran dan merahnya darah Darimu lah para keponakanmu ksatria Bani Hasyim belajar dan mewarisi tradisi darah kesyahidan, Jakfar di hari Mu'tah, Ali di padang Shiffin, Muslim bin Aqil di Kufah, Husein dan Fadhl Abbas di Padang Karbala

Meski, MUSLIMIN tidak memberimu gelar Sultonul Auliya, namun Rasulullah SAW telah menobatkanmu sebagai Sayyidus Syuhada..

😭😭😭 🌺 اللهم صل على محمد وال محمد 🌺