Probolinggo Stoomtram Maatschappij

perusahaan asal Hindia Belanda

Probolinggo Stoomtram Maatschappij, N.V. (PbSM) adalah nama perusahaan kereta api di Hindia Belanda. Perusahaan ini mengoperasikan trem uap di Kabupaten Probolinggo dari Stasiun Probolinggo s.d. Stasiun Paiton melalui Jalur kereta api Probolinggo–Paiton. Saat ini seluruh jalurnya termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember. Perusahaan ini juga melayani angkutan barang dari Pabrik Gula Wonolangan, Pabrik Gula Kandangjati, Pabrik Gula Gending, Pabrik Gula Pajarakan, dan Pabrik Gula Paiton.[1]

Probolinggo Stoomtram Maatschappij, N.V.
Lokomotif milik PbSM menarik rangkaian gerbong barang di dekat Pantai Bentar, Probolinggo.
Ikhtisar
Kantor pusatHindia Belanda Probolinggo, Jawa Timur, Hindia Belanda
LokalKota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo
Tanggal beroperasi1894–1950
PenerusKereta Api Indonesia
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Panjang jalur41,9 kilometer
Peta Kota Probolinggo

Sejarah

Asal usul perusahaan ini sangat tidak jelas. Dalam Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië tercatat bahwa konsesi oleh Pemerintah Kolonial mengenai jalur Probolinggo–Kraksaan–Paiton sendiri telah dikeluarkan berdasarkan besluit tertanggal 15 Desember 1894 No. 6.[2]

Dengan berbekal konsesi tersebut, perusahaan ini membangun beberapa jalur kereta api dan trem yang dalam proses pembangunannya dibagi menjadi beberapa segmen sebagai berikut.[3]

Jalur Segmentasi lintas Tanggal peresmian Panjang lintas (km) Keterangan
Probolinggo–Paiton Jati–Gending 21 April 1897 10 Untuk segmen Stasiun Probolinggo s.d. Stasiun Jati terdapat tiga jalur (triple track), dua jalur sebelah Barat adalah milik Staatsspoorwegen sementara satu jalur sebelah Timur milik PbSM, untuk lebih jelasnya lihat peta di atas.
Gending–Jabung 21 April 1897 19
Probolinggo–Jati 22 Juni 1897 1
Jabung–Paiton 22 Juni 1898 5
Jati–Probolinggo Pelabuhan Jati–Probolinggo Pelabuhan 28 September 1898 3
Kraksaan–Kalibuntu Kraksaan-Kalibuntu Mei 1900 2,8

Jalur kereta api Probolinggo–Paiton mulanya dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo lalu sejajar dengan jalur SS di petak Probolinggo–Jati. Di sinilah tempat lokomotif-lokomotif uap milik PbSM dirawat, karena diponya memang terletak satu kompleks dengan Stasiun Jati. Kraksaan–Kalibuntu hanya dijadikan sebagai lintas cabang pendukung Pelabuhan Kalibuntu.[2]

Soemarno Sosroatmodjo dalam autobiografinya pernah menikmati moda transportasi ini.[4]

Pasca-kemerdekaan

Perang Kemerdekaan menyebabkan lintas-lintas PbSM mangkrak dan sebagian di antaranya dicabut. Toer dkk. (1999) dengan merujuk pada Majalah Pantja Raja edisi 15 Juni 1946 mencatat bahwa jalur kereta api segmen Sebaung–Kraksaan dibangun kembali.[5] Akan tetapi, untuk segmen Probolinggo–Gending Baru masih belum dibangun sampai pertengahan dekade 1950-an begitu data dari ikhtisar laporan tahunan DKA.[6] Praktis, layanan kereta apinya juga tidak dapat dijalankan hingga 1960-an.

Pada tahun 1978, dalam Statistik Kotamadya Probolinggo 1980, sudah tidak ada lagi kereta api penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Jati karena jaraknya yang dekat dengan Stasiun Probolinggo.[7]

Armada

Untuk menunjang sistem, PbSM juga mendatangkan lokomotif yang perawatannya dipusatkan di Dipo Lokomotif Jati. Berikut adalah tabel daftar armada lokomotif yang pernah dioperasikan oleh perusahaan ini.

Seri Nomor versi PbSM Nomor versi KAI Produksi Tahun produksi Keterangan dan status operasi
B16 1 - Backer & Rueb 1895 Dialokasiakan ke PsSM mendapat penomoran PsSM 4
1 B1601 Hohenzollern 1897 Menggantikan lokomotif sebelumnya
2 - Backer & Rueb 1896 Dialokasikan ke PsSM mendapat penomoran PsSM 5
2 B1602 Hohenzollern 1897 Menggantikan lokomotif sebelumnya
3 - Backer & Rueb 1895
4 B1603 Hohenzollern 1896
5 B1604
6 B1605 Pernah digunakan PsSM dengan penomoran PsSM 6
7 B1606 1897 Pernah digunakan PsSM dengan penomoran PsSM 7
8 B1607 Dirucat pada masa penduduknya Jepang
9 B1608
C25 11 C2501 Hanomag 1913 Disimpan di Taman Mini Indonesia Indah
12 C2502 Dijual dan dirucat di KPH Cepu
13 C2503
14 C2504 1921
15 C2505

Galeri

Referensi

  1. ^ Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925.
  2. ^ a b Paulus, Jozias (1921). Encyclopædie van Nederlandsch-Indië. M. Nijhoff. 
  3. ^ (Belanda) Reitsma, S. A.: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928
  4. ^ Sastroatmodjo, Soemarno (1981). Dari rimba raya ke Jakarta Raya: sebuah otobiografi. Gunung Agung. 
  5. ^ Toer, Pramoedya Ananta; Toer, Koesalah Soebagyo; Kamil, Ediati (1999). Kronik revolusi Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Foundation. ISBN 9799023270. OCLC 42772007. 
  6. ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13c. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR. Hlm. 156.
  7. ^ Kantor Statistik Kotamadya Probolinggo (1980). Statistik Kotamadya Probolinggo. Kantor Statistik Kotamadya dan Bappeda Kotamadya Probolinggo.