Sambirejo, Gabus, Pati
DUKUH
Desa Sambirejo dibagi menjadi dua dukuh. Dukuh Sokolangu di bagian timur dan dukuh Mbiroto di bagian barat.
Sambirejo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Peta lokasi Desa Sambirejo | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Gabus | ||||
Kode pos | 59173 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.11.2013 | ||||
Luas | 120 ha | ||||
Jumlah penduduk | 2100 jiwa | ||||
Kepadatan | 2100 jiwa per km² | ||||
|
Sambirejo adalah desa di kecamatan Gabus, Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
GEOGRAFI
Sebelah Timur: Desa Sugihrejo
Sebelah Tenggara: Desa Mojolawaran
Sebelah Selatan: Desa Bogotanjung
Sebelah Barat Daya: Desa Tlogoayu
Sebelah Barat: Desa Pantirejo
Sebelah Utara: Desa Gebang
Sejarah Kepemimpinan Desa
Di era orde baru, desa Sambirejo dipimpin oleh Mbah Syukur dan kemudian pada awal 90-an dilanjutkan oleh mbah Suparman hingga tahun 2000 an. Selepas kepemimpinan mbah Parman (awal tahun 2000 an), Sambirejo dipimpin oleh kades perempuan pertama yaitu Ibu Soekarmi "Mamik".
Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat yang terkenal adalah KH. Abdurrohman. KH. Abdurrohman hidup pada masa penjajahan Belanda dan Jepang merupakan Ulama (Nahdlatul Ulama) yang sangat disegani dengan pemikirannya yg anti terhadap kolonialisme. KH. Abdurrohman adalah tokoh yg memprakarsai berdirinya Masjid desa pertama kali, yakni Masjid Baiturrohman (Dulu Di depan Rumah Bapak Solikin Asiyah). Tetapi karena ada proyek pembuatan sungai, Masjid dipindah ke tanah milik desa yang berada di bagian barat sungai. Selepas KH Abdurrohman, tokoh-tokoh yang melanjutkan cita-cita dia antara lain Mbah Zuhri (putra KH. Abdurrohman), mbah Mursyid alm(Ayah Mbah Syamsuddin alm), mbah Mul alm (bapak dari istri KH Muslim), KH Syahri, mbah Sahlan (skrang masih hidup), Mbah Mat Soeb (menantu dari Mbah Zuhri) yang melawan penjajahan melawan penindasan dari bangsanya sendiri. Mbah Mul alm, Mbah Zuhri alm, Mbah Mat Soeb alm, dan Mbah Sahlan pernah dipenjara akibat terlalu vokal membela rakyat yg diperas. Mereka berempat akhirnya dibebaskan atas jaminan dari salah satu tokoh Nahdlatul Ulama dari Rembang.
Sekarang terdapat juga tokoh masyakat yg mashur dan disegani seperti KH Sahri Alm (pendiri ponpes toriqot Sokolangu), KH. Abu Naim, K. Kharis Qohar (pendiri pesantren Manbaul Huda), KH Muslim, Mbah Pawi (pengobatan alternatif), dan Mbah Abdulrokim (Ahli metafisika), Mursyid Ali Murtadlo (putra KH Syahri).
DEMOGRAFI
Kegiatan perekonomian masyarakat terbagi dalam kelompok umur dan jenis pekerjaan. Mayoritas mereka yg berusia lebih dari 30 tahun, bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Sedangkan golongan di bawah 30 tahun memilih untuk merantau dengan pekerjaan yg beragam seperti pedagang, buruh serabutan, dan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ada juga jutawan-jutawan baru yang sukses dengan usaha kasurnya seperti Juragan Sarkono, Juragan Bendol, Juragan Baidlowi, Juragan Kasim, yg mempunyai puluhan tenaga kerja produksi dan sales kasur.