Kuntulan
Kuntulan (Pegon: كونتولن) adalah salah satu seni budaya khas masyarakat Kabupaten Pekalongan dan daerah lainya seperti Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyuwangi serta pesisiran Jalur Pantura berupa seni beladiri pencak silat yang di mainkan lebih dari satu orang yang diiringi dengan musik berupa gendang. Kuntulan bukan hanya memainkan jurus-jurus silat saja tetapi juga di gabung dengan permainan ilmu tenaga dalam.
Kata kuntulan sendiri berasal dari kata “kuntul” yaitu nama dari salah satu burung laut berbulu putih seperti burung bangau tetapi berekor pendek dan larinya sangat cepat, itulah sebabnya seni kuntulan berkembang di daerah pesisiran Jalur Pantura Brebes, terutama tahun 90 an group kuntulan semakin banyak di desa-desa pesisir seiring dengan berkembangnya perguruan-perguruan pencak silat seperti perguruan jaka poleng, tai chi, tapak suci, dll.
Sekarang peringkat pertama kuntulan di Indonesia dipegang oleh Panca Bakti Notogiwang yang memiliki gaya tubuh dalam rudad, syair, dan keahlian lainya yang lebih bagus dibandingkan yang lainya. Panca Bakti tidak hanya sekadar seni tradisional namun sudah menganut unsur modern sehingga menyuaikan dengan zaman namun tidak meninggalkan budaya asli kuntulanya.
Contoh budaya kuntulan adalah Panca Bakti Notogiwang yang sudah dimainkan Farman dkk.
Kesenian kuntulan biasnya di mainkan saat acara-acara tertentu seperti karnaval agustusan, karnaval akhir pelajaran sekolah madrasah diniyah.