Kibau

sejenis kepiting darat yang besar
Revisi sejak 23 Juni 2019 00.51 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)
Kibau
Kibau, Gecarcoidea lalandii
dari Badegong, Teupah Selatan, Simeulue
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Infraordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. lalandii
Nama binomial
Gecarcoidea lalandii
Sinonim
  • Hylaeocarcinus humei Wood-Mason, 1874
  • Limnocarcinus intermedius de Man, 1879
  • Pelocarcinus cailloti A. Milne-Edwards, 1890
  • Pelocarcinus marchei A. Milne-Edwards, 1890

Sumber: WoRMS[2]

Kibau[3] (Gecarcoidea lalandii H. Milne-Edwards) adalah sejenis yuyu bertubuh besar yang hidup di daratan, anggota suku Gecarcinidae. Yuyu atau kepiting darat ini menyebar luas di wilayah perairan Indo-Pasifik Barat.[4]

Pengenalan

 
Lebar karapas lk. 10 cm

Kepiting darat yang berukuran besar, lebar karapas mencapai 13 cm. Karapas bentuk bundar telur melintang, menggembung, dengan permukaan licin halus. Orbit (rongga mata) relatif kecil, miring, dengan mata yang miring pula tegaknya pada hewan dewasa; mata berukuran kecil, tidak mencapai gigi anterolateral yang pertama. Eksopod pada maksiliped no 3 tidak memiliki flagellum (bendera); pasangan maksiliped no 3 (yakni, alat mulut bagian luar, kiri dan kanan) membentuk celah serupa belah ketupat.[4]

Tubuh berwarna cokelat keunguan hingga ungu dan ungu kemerahan.[4] Terdapat tiga pasang bintik terang yang menyolok: sepasang berada di sebelah luar orbit, sepasang lagi pada lekuk servikal, dan sepasang yang terakhir berada di ujung atas lekukan-H di punggung karapas.[5]

Agihan dan ekologi

 
Spesimen kering

Kibau terutama menyebar di wilayah perairan Indo-Pasifik Barat.[4] Kepiting ini dijumpai mulai dari India (Kepulauan Andaman dan Nikobar); Tiongkok (Kep. Paracel); Taiwan; Jepang (Ishigaki-jima); Filipina; Indonesia (Pulau Weh, Talaud, Gorontalo, Selat Makassar); hingga ke Pasifik (Britania Baru di Kepulauan Bismarck, Kepulauan Loyalty di Kaledonia Baru).[5] Hewan ini tercatat pula dari Laut Merah,[6] Palau[7] dan Krakatau di (Selat Sunda).[3]

Kepiting ini telah beradaptasi dengan baik pada kehidupan daratan. Kibau dapat memperoleh air yang dibutuhkannya dengan merendam diri dalam air tawar yang ditemuinya.[7] Oleh sebab itu kibau dapat hidup berkilometer-kilometer dari pantai,[4] bahkan juga ditemukan di puncak Krakatau.[3] Umumnya kibau menghuni lubang-lubang dangkal di bawah pepohonan atau bebatuan di pulau-pulau kecil.[4]

Meskipun sepenuhnya telah bersifat terestrial,[4] kibau masih memerlukan laut, khususnya untuk menetaskan telur-telurnya.[3][4] Pengamatan di Taiwan memperlihatkan bahwa kibau betina bermigrasi ke pantai di waktu malam, untuk menetaskan telur-telurnya di air laut. Migrasi ini berlangsung berangsur-angsur dalam beberapa bulan, yakni antara Juni-Oktober dengan puncaknya di sekitar bulan Juli. Betina diketahui bertelur mulai pada ukuran 42 mm lebar karapas, dengan rata-rata pada ukuran 57,7 mm. Ukuran ini penting karena betina bertubuh kecil rentan dimangsa oleh kepiting Geograpsus crinipes.[8]

Manfaat

Kibau kadang-kadang ditangkap orang untuk dimakan atau dijual di pasar, namun nilainya tidak seberapa.[4]

Kerabat dekat

Kibau berkerabat dekat dengan kepiting merah Gecarcoidea natalis di Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos di Samudera Hindia;[4] kepiting darat yang akhir ini terkenal karena 'ritual' migrasi tahunannya dari pedalaman pulau ke pantai, yang melibatkan jutaan hewan betina yang akan bertelur di tepi laut.[9]

Catatan kaki

  1. ^ Milne-Edwards, H. 1837. Histoire naturelle des crustacés : comprenant l'anatomie, la physiologie et la classification de ces animaux. vol 2: 25. Paris :Librairie encyclopédique de Roret, 1834-1840.
  2. ^ WoRMS: Gecarcoidea lalandii H. Milne Edwards, 1837
  3. ^ a b c d Nontji, A. Laut Nusantara: 196. Jakarta:Djambatan.
  4. ^ a b c d e f g h i j Ng, P.K.L. 2001. "Crabs". in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 2: 1046-155. Rome:Food and Agriculture Organization. (Gecarcoidea lalandii p.1150)
  5. ^ a b Crabs of Japan: Gecarcoidea lalandii
  6. ^ Holthuis, L.B. 1977. "The Grapsidae, Gecarcinidae and Palicidae (Crustacea: Decapoda: Brachyura) of The Red Sea." Israel Journal of Zoology vol. 26: 141-92. (Gecarcoidea lalandii p.179)
  7. ^ a b Combs, C.A.N., A. Alford, M. Boynton & R.P. Henry. 1992. "Behavioural regulation of haemolymph osmolarity through selective drinking in land crabs, Birgus latro and Gecarcoidea lalandii". Biological Bulletin 182(3): 416-423.
  8. ^ Liu, H-C., & M-S Jeng. 2007. "Some reproductive aspects of Gecarcoidea lalandii (Brachyura: Gecarcinidae) in Taiwan." Zoological Studies 46(3): 347-354 (2007)
  9. ^ Kompas.com: "Keajaiban Alam, Jutaan Kepiting Bermigrasi di Christmas Island.", artikel Selasa, 10 Februari 2015

Pranala luar