Lokomotif C28

salah satu lokomotif uap di Indonesia
Revisi sejak 23 Juni 2019 05.26 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Lokomotif C 28 merupakan salah satu yang terpopuler di Indonesia. Hal ini dikarenakan lokomotif ini biasanya digunakan untuk melayani kereta-kereta cepat kelas ekspress dengan kecepatan mencapai 95 km/h. Bahkan pada tahun 1920. Lokomotif uap ini dinobatkan sebagai lokomotif tercepat dunia untuk tipe Narrow gauge (1067 mm) yakni 110 km/h. Pada saat itu rutenya meliputi Jakarta-Bandung, Jakarta-Surabaya, dan Surabaya-Jakarta. Selain itu kehandalannya terbukti karena lokomotif ini dapat melaju dengan kecepatan yang sama pada dua arah.

Lokomotif C28
Jenis dan asal
Sumber tenagaUap
ProdusenHannomag, Hannover Jerman, Henschel Kassel Jerman dan Esslingen, Jerman
Nomor seriC28 / SS1300
ModelBaltic
Tanggal produksi1921
Jumlah diproduksi58 unit
Data teknis
Konfigurasi:
 • Whyte4-6-4T
 • AAR2-C-2
 • UIC2C2
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda1.503 mm
Jari-jari lengkung terkecil150 m
Panjang13.015 mm
Lebar3.020 mm
Jenis bahan bakarKayu, Batubara, Minyak Residu
Jumlah silinder485 mm x 600 mm
Performansi
Daya mesin1050 hp

Untuk itu pada zaman penjajahan Belanda terdapat istilah ‘VLUGGE VIER” yang artinya untuk rute Jakarta-Bandung dengan jarak tempuh 175 km, dijalankan 4 kali sehari dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit dan kecepatannya 70 km/h. Kereta api cepat tersebut hanya berhenti selama 1 menit di Stasiun Karawang, Cikampek, dan Purwakarta. Sedangkan untuk istilah “VLUGGE VIJF” merupakan kereta api cepat untuk rute Surabaya-Malang dengan jarak 96 km dengan intensitas 5 kali dalm sehari. Ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit dengan kecepatan rata-rata 65 km/h. Selain itu, lokomotif C 28 juga pernah menarik rangkaian kereta api ekpress Eendaagsche Express dan Java Nacht Express.

Lokomotif C 28 di Indonesia terdapat 58 unit dan dibuat oleh 3 pabrik yang berbeda, yakni Henschel, Hartmann dan Esslingen. Lokomotif C 28 juga sangat berjasa besar dalam membantu hijrah rombongan Presiden Ir. Soekarno ke Yogyakarta pada tanggal 3 januari 1948.

Galeri

Lihat pula

Pranala luar