Sastri Yunizarti Bakry

penulis Indonesia

Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, M.Si., Akt. (lahir 20 Juni 1958) adalah seorang profesional, aktivis, birokrat dan sastrawan Indonesia asal Padang, Sumatra Barat.[1][2]

Sastri Yunizarti Bakry
Lahir20 Juni 1958 (umur 66)
Indonesia Pariaman, Sumatra Barat
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Andalas, Padang
PekerjaanSastrawan, birokrat, aktivis
Dikenal atas- Vice President The Malay Islamic World
- Ir­sus Inspektorat Jen­deral Ke­mendagri
AnakFilino Kalani
Feril Arista
Rida Yulianti
Ranti Arastri
Orang tuaZaidin Bakry
Fatimah Noer

Sebagai sastrawan, namanya tercatat dalam Geo Sastra Mingangkabau karya A.A. Navis serta dalam Leksikon Susastra Indonesia karya Korrie Layun Rampan pada tahun 2000.[1]

Ia juga dipercaya sebagai Vice President The Malay Islamic World,[1] serta sebagai Inspektur Khusus (Ir­sus) pada Inspektorat Jen­deral Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Ke­mendagri) sejak November 2012.[3]

Riwayat

Karier dan kegiatan

Sastri aktif dalam banyak ragam kegiatan. Beberapa aktivitas yang pernah dilakoninya, antara lain sebagai Ketua HWK (Himpunan Wanita Karya) Sumatra Barat (Sumbar), Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumbar, Wakil ketua PMI Sumbar, Sekretaris DPRD Padang, Staff Ahli Wali Kota bidang Ekonomi dan Keuangan di Pemko Padang, Vice President The Malay Islamic World (Dunia Melayu Dunia Islam) yang berpusat di Melaka, Malaysia, dan berbagai kegiatan lainnya. Sebagai aktivis perempuan, Sastri juga sering menjadi pembicara di forum lokal, regional, nasional, dan internasional.[1]

Sepanjang 16-18 Maret 2012, Sastri berperan sebagai Ketua Pengarah Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya (Numera) yang pertama, sebuah iven sastra internasional yang dilaksanakan di Padang, Sumatra Barat. Kegiatan tersebut melibatkan 200 sastrawan dari 6 negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura dan Thailand.[4]

Pada November 2012, Sastri Yunizarti Bakry dilantik menjadi Inspektur Khusus (Ir­sus) pada Inspektorat Jen­deral Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Ke­mendagri) oleh Men­dagri Gamawan Fauzi. [3]

Kehidupan pribadi

Sastri lahir pada 20 Juni 1958 di Pariaman, Sumatra Barat,[1] putri dari pasangan Zaidin Bakry (alm.) dan Fatimah Noer. Ayahnya adalah seorang pensiunan tentara berpangkat kolonel[5] dan merupakan pejuang kemerdekaan Angkatan '45, juga dikenal sebagai sastrawan dan budayawan Minangkabau.[6]

Pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Andalas dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi Akuntansi (S1), sedangkan Magister of Science (S2) bidang Pembangunan Wilayah Pedesaan juga ia dapatkan pada universitas yang sama.[1]

Karya

Sastri telah menulis sejak masih duduk di bangku SMP dalam bentuk puisi, cerpen, feature, artikel dan lainnya. Beberapa karya sastranya antara lain:

  • Perempuan dalam Perempuan (1995, antologi cerpen, penerbit Forum Sastra Wanita Tamening)
  • Sajak Berdua (1996, dengan Free Hearty, penerbit Forum Sastra Wanita Tamening)
  • 26 Penyair Hawa (1997, antologi puisi)
  • Kumpulan Sajak Puisi 1999 Sumatra Barat (2000, antologi penyair Sumatra Barat)
  • Menelusuri Jejak Melayu Minangkabau (2002, buku, sebagai editor)
  • Siti Manggopoh (2003, bersama Abel Tasman dan Nita Indrawati, penerbit Citra Budaya)
  • Yusaf Rahman, Komponis Minang (2007, buku kumpulan tulisan tentang orang-orang besar Sumatra Barat secara bersama-sama, penerbit Lubuk Agung)
  • Chairul, yang Selalu Ada (2008, penerbit Panitia Penghargaan Budaya)
  • Ungu Pernikahan (2008, kumpulan cerpen bersama Titie Said, Pipit Senja, dll., penerbit Zikrul Hakim)
  • Kekuatan Cinta (2009, novel, penerbit Zikrul Hakim)
  • Nyanyian Pulau-Pulau (2010, antologi puisi wanita penulis Indonesia, Yayasan Obor)
  • Gelombang Matahari (novel)
  • Hatinya tertinggal di Gaza (novel) [1]

Penghargaan

  • Anugerah Srikandi Tun Fatimah dari Ketua Menteri Melaka yang disematkan oleh PM Abdullah Badawi (Melaka, 2007) [1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h "Biodata Penulis" Pustaka Yayasan Obor Indonesia. Diakses 29-12-2014.
  2. ^ "Sastri Bakry, Hatinya Tertinggal di Gaza (STO hanya di TB daerah Sumatra Barat)". Diakses 29-12-2014.
  3. ^ a b "Sekretaris DPRD Padang Menjadi Inspektur Khusus Kemendagri" Antara, 09-11-2011. Diakses 29-12-2014.
  4. ^ "Temu Sastrawan Numera Menautkan 6 Negara" Hariansinggalang.co.id, 19-03-2012. Diakses 30-12-2014.
  5. ^ "Tanah Rencong Sumber Inspirasi" Antara, 03-04-2014. Diakses 17-10-2015.
  6. ^ "Buku Sastra 'Prajurit Tua' Sumbar Dikupas" Republika Online, 17-04-1997. Diakses 01-01-2015.

Pranala luar