Haeinsa
Haeinsa atau Kuil Haein (bermakna Kuil Refleksi dari Lautan Kebaikan) adalah salah satu kuil Buddha paling utama dari sekte Chogye di Korea Selatan. Haeinsa adalah tempat penyimpanan dari Tripitaka Koreana, ukiran kitab suci Buddha dari kayu sebanyak 81.258 blok cetakan sejak tahun 1398.[1]
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Kriteria | Kultural: iv, vi |
Nomor identifikasi | 737 |
Pengukuhan | 1995 (Ke-19) |
Korean name | |
Hangul | 해인사 |
---|---|
Hanja | 海印寺 |
Alih Aksara | Haeinsa |
McCune–Reischauer | Haeinsa |
Haeinsa adalah salah satu dari "Tiga Kuil Berharga" Korea dan melambangkan Dharma atau ajaran Sang Buddha. Haeinsa terletak di puncak Gunung Gaya di propinsi Gyeongsang Selatan. Kuil ini sampai sekarang masih menjadi tempat pengajaran Buddhisme aliran Seon dan menjadi tempat tinggal biksu Seongcheol yang berpengaruh sampai tahun 1993.
Haeinsa dibangun tahun 802 Masehi pada masa Silla. Legenda menyebutkan konon dua orang biksu yang kembali dari Tiongkok, Suneung dan Ijeong berhasil menyembuhkan penyakit istri Raja Aejang dari kerajaan Silla [1]. Sebagai balasan akan kasih sang Buddha, ia membangun kuil ini. Cerita lain menyebutkan, pada tahun 900 Choe Chi-won, seorang ilmuwan Silla menulis bahwa biksu Suneung dan muridnya Ijeong berhasil meyakinkan ibu suri Raja Aejang untuk memeluk agama Buddha dan ibu suri pun membantu membangun kuil Haein.
Komplek kuil ini direnovasi beberapa kali di tahun 900-an, 1488, 1622, dan 1644. Hirang, biksu kepala Haeinsa, mendapat dukungan dari Raja Taejo selama masa ia berkuasa. Haiensa terbakar pada tahun 1817 dan halaman utama dibangun lagi pada tahun 1818.[1] Pada renovasi tahun 1964 ditemukan pakaian Raja Gwanghaegun yang melakukan renovasi pada tahun 1622.