Suwug, Sawan, Buleleng

desa di Kabupaten Buleleng, Bali


Suwug adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, provinsi Bali, Indonesia. Letaknya berada di bawah bukit Sudaji. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 300 meter dari permukaan laut.[3]

Suwug
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenBuleleng
KecamatanSawan
Kode pos
81171
Kode Kemendagri51.08.07.2008
Luas4,65 km²[1]
Jumlah penduduk4.288 jiwa (2010)[2]
Kepadatan922 jiwa/km² (2010)
Jumlah RT4 Dusun/Banjar
Jumlah RW1 Desa Adat
Jumlah KK484

Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan memeluk agama Hindu. Desa Suwug terbagi dalam 4 banjar. Desa ini terkenal dengan kesenian Wayang Kulit, Gong Kebyar, dan Joged Bumbung. Di Desa Suwug ada satu pura desa, satu Pura Dalem dan satu Setra serta peninggalan sejarah yang bernama Pura Lebah. Banyak masyarakat di desa ini yang pergi merantau sebagai pedagang, karyawan, sopir, pemandu, dan sebagainya.

Geografi

Batas Wilayah

Desa Suwug yang meupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Sawan dengan batas-batas:

Utara Desa Sinabun
Timur Desa Menyali
Selatan Desa Sudaji
Barat Desa Poh Bergong

Pembagian wilayah berdasar fungsi lahan

Desa Suwug dengan total luas wilayah 4,65 km² (465 Ha) diperuntukkan:

  • Pemukiman: 29 Ha
  • Perkantoran: 0,04 Ha
  • Sekolah: 2,5 Ha
  • Pertanian: 117 Ha
  • Sawah: 250 Ha
  • Legal: 60 Ha
  • Kas Desa: 8,45 Ha

Jarak tempuh

Dilihat dari jarak tempuhnya, Desa ini berada tidak cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten maupun provinsi yaitu:

  • Ke Kecamatan: 5 Km
  • Ke Kabupaten: 13 Km
  • Ke Provinsi: 110 Km

Pemerintahan

Pembagian Dusun/Banjar

Desa Suwug terdiri dari 4 dusun:

  • Banjar Dinas Kajanan
  • Banjar Dinas Kelodan
  • Banjar Dinas Sabi
  • Banjar Dinas Lebah

Demografi

Pada sensus tahun 2010, Penduduk desa Galungan berjumlah 4.288 jiwa terdiri dari 2.112 laki-laki dan 2.176 perempuan dengan rasio sex 0,97.[1]

Sampai saat ini, penduduk Desa Suwug berjumlah: 5.843 jiwa terdiri dari 3.016 laki-laki dan 2.827 perempuan dengan jumlah KK 1.481 tersebar di 4 banjar dinas sebagai berikut:[butuh rujukan]

  • Banjar Kajanan: Laki-laki: 373 Jiwa, jumlah KK: 276 Jiwa, Perempuan: 343 Jiwa jumlah: 716 Jiwa
  • Banjar Kelodan: Laki-laki: 997 Jiwa, jumlah KK: 458 Jiwa, Perempuan: 787 Jiwa Jumbah: 1784 Jiwa
  • Banjar Sabi: Laki-laki: 762 Jiwa, jumlah KK: 320 Jiwa, Perempuan: 854 Jiwa jumlah: 1616 Jiwa
  • Banjar Lebah: Laki-laki: 884 Jiwa jumlah KK: 457 Jiwa,Perempuan: 843 Jiwa jumlah: 1727 Jiwa

Mata pencaharian

Sektor Pertanian

    • Pertanian Perkebunan: 352 orang
    • Buruh Tani: 505 orang
    • Peternakan: 4 orang
    • Nelayan: -

Sektor Perindustrian

    • Pande Besi: 4 orang
    • Ukiran: 4 orang
    • Penggilingan Padi: 20 orang
    • Sektor jasa dan Perdagangan
    • Pegawai Negri /PNS: 31 orang

Lainnya

    • TNI/POLRI: 20 orang
    • Lembaga Keuangan: 3 orang
    • Pedangang: 153 orang
    • Akuntan: 10 orang
    • Karyawan swasta: 438 orang
    • Tukang kayu: 14 orang
    • Penjahit: 5 orang
    • Tukang cukur: 3 orang
    • Salon: 6 orang

Ekonomi

Potensi Desa

Potensi yang diproritaskan untuk dikembangkan adalah pembibitan tanaman holtikultural disamping peningkatan produksi tanaman padi.

Subak

Desa Suwug mayoritas penduduk adalah mata pencaharian di bidang pertanian maka Desa Suwug terdiri dari 7 organisasi subak yaitu:

  1. Subak Uma Desa
  2. Subak Semaran
  3. Subak Babakan
  4. Subak Sabi
  5. Subak Kubulinggah
  6. Subak Anyar Kangin
  7. Subak Anyar Kauh

Pendidikan

Upaya Pemerintah dalam menyukseskan pelayanan pendidikan,Khususnya pendidikan dasar telah juga menyentuh masyarakat Desa Suwug.Demikian pula tentang tekad pemerintahan dalam melaksanakan wajib belajar 9 tahun dan meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini terlihat dari keberadaan sekolah di Desa Suwug yaitu ada 4 buah sekolah Dasar yaitu SD 1,2,3,dan 4,1 buah SLTP3 dan 1 SMK

Dari sekolah-sekolah yang ada di Desa Suwug dengan ini dilampirkan banyaknya kelas dan murid yang ada di tiap sekolah seperti dalam tabel di bawah ini:

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara berkesinambungan telah diupayakan beberapa langkah antara lain:

Kewajiban belajar melalui peningkatan kesadaran akan arti pentingnya pendidikan bagi masa depan, serta usaha pelaksanaan wajib belajar bagi ank putus sekolah. Perpustakaan sekolah / tanam bacaan. Situasi sekolah dan hubungan masyarakat antara lain melalui peningkatan peranan komite sekolah. Memberi beasiswa kepada anak – anak sekolah yang miskin dan berprestasi.

Disamping itu dapat diuraikan jumlah penduduk yang sudah tamat pendidikan sampai dengan tahun ini sebagai berikut:

  • SD: 1412 orang
  • SLTP: 2702 orang
  • SLTA: 1367 orang
  • DIPLOMA: 59 orang
  • PERGURUAN TINGGI: 39 orang

Kesehatan

Sehubungan dengan usaha mempertinggi taraf hidup dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, maka dikembangkan suatu sistem kesehatan Nasional. Usaha Peningkatan Kesehatan dilakukan dengan partisipasi masyarakat secara aktif terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang mana di Desa Suwug semua dirangkum dalam kegiatan Posyandu.

Sampai saat ini di Desa Suwug ada 4 ( empat ) Posyandu dan 1 ( satu ) Puskesmas Pembantu.

  • Posyandu Melati di Banjar Kajanan.
  • Posyandu Cempaka di Banjar Lebah.
  • Posyandu Anggrek di Banjar Sabi.
  • Posyandu Kamboja di Banjar Kelodan

Dari empat Posyandu yang ada telah tercetak 20 Kader dan semua Kader tersebut aktif. Posyandu pembiayaannya ditanggung oleh PKK, APBD dan Swadaya masyarakat.

Media Informasi

  • jumlah Komputer pada Kantor Desa: 2 buah
  • jumlah Penduduk yang mempunyai TV, Radio: 1472 Keluarga
  • jumlah Penduduk yang memiliki Komputer: 10 Keluarga
  • jumlah Penduduk yang memiliki Telepon / HP: 2250 Orang
  • JUMLAH Penduduk yang berlangganan Koran: 7 Orang

Referensi

  1. ^ a b "Kecamatan Seririt dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Indonesia. Diakses tanggal 06-02-2019. 
  2. ^ "Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010" (PDF). Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 132. Diakses tanggal 14 Juni 2019. 
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 

Pranala luar