Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati
Bandar Udara Internasional Jawa Barat (bahasa Inggris: West Java International Airport (WJIA)) (IATA: KJT, ICAO: WICA) juga dikenal sebagai Bandar Udara Kertajati, adalah bandar udara yang berada di bagian timur laut dari Jawa Barat, Indonesia.[3] Bandar udara ini merupakan bandar udara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luas setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta[4], yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini dibangun untuk melayani sebagai bandar udara internasional kedua di wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Cirebon, bagian dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.
Bandar Udara Internasional Jawa Barat West Java International Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Indonesia via PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat[1] | ||||||||||
Pengelola | PT Angkasa Pura II | ||||||||||
Melayani | Jawa Barat (kabupaten dan kota Cirebon, kabupaten Subang, kabupaten Majalengka, kabupaten Indramayu dan kabupaten Kuningan) dan sebagian barat Jawa Tengah (Kabupaten Brebes, kabupaten dan kota Tegal dan kabupaten Pemalang) | ||||||||||
Lokasi | Majalengka, Jawa Barat, Indonesia | ||||||||||
Dibuka | 24 Mei 2018[2] | ||||||||||
Maskapai penghubung | |||||||||||
Koordinat | 6°40′09″S 108°11′28″E / 6.669167°S 108.191111°E | ||||||||||
Situs web | bijb | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/Indonesia_Majalengka Regency" maupun "Templat:Location map Indonesia_Majalengka Regency" tidak ada. | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar udara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama di bandar udara ini. Bandar udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menapung pesawat berbandan lebar seperti boeing 777.[5] Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi.[6] Bandar udara ini juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton kargo pada tahun 2020. Upaya memaksimalkan operasi bandara Kertajati, Pemprov Jabar pun akan merealisasikan pindahnya rute penerbangan bandara Husein ke bandara Kertajati dengan pertimbangan kendala transportasi.[7]
Sejarah
Pembangunan Bandara Kertajati sendiri sudah direncanakan sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri. Studi kelayakan Bandara ini sebenarnya sudah ada sejak 2003, izin penetapan lokasi pun dilakukan sejak 2005. Saat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sanggup mendanai sendiri pembangunan bandara dengan APBD.
Namun, Pemprov Jawa Barat tak kunjung merealisasikan pembangunan bandara tersebut hingga 2011. Setelah dilakukan peninjauan ulang, pembangunan bandara ternyata membutuhkan alokasi APBN.
Ia menyebut selama tujuh tahun tidak ada kegiatan fisik apapun karena izin penetapan hangus akibat pekerjaan pembangunan yang tidak kunjung dimulai. Pekerjaan baru dimulai tahun 2014 untuk pengerjaan pembersihan lahan dan pondasi.
Tidak hanya itu saja, Bandara Kertajati juga dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN). Pembangunan sejak 2015 hingga 2017 kemudian dilakukan dengan menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan.
Adapun guna mengoperasionalkan bandara tersebut, Kementerian Perhubunga kemudian pada 22 Januari 2018 memfasilitasi penandatanganan perjanjian kerja sama penyelenggaraan jasa kebandarudaraan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) antara Pemprov Jabar, PT BIJB dan PT Angkasa Pura 2.
Bandara ini diperkirakan menelan investasi mencapai Rp2,6 triliun. Saat ini, pembangunan bandara sudah mencapai 98 persen, karena masih terdapat beberapa tahap pembangunan yang masih harus diselesaikan.
Maskapai Penerbangan
Transportasi Darat
Shuttle
Shuttle sudah tersedia dari dan ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati antara lain: Lintas Shuttle, CTU, PTrans dan Elang Cakra Ekspress dimulai sejak November 2018
Bus
Bus DAMRI siap melayani rute dari Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Kabupaten Majalengka ke Bandung dimulai sejak Oktober 2018.
Lihat pula
Referensi
- ^ "West Java Regional Regulation number 22 of 2013 concernintasg The Establishment of Regional Owned Enterprise for West Java International Airport and Kertajati Aerocity Manager" (PDF). West Java Legal Data and Information Networks (In Indonesian). Diakses tanggal 17 October 2018.
- ^ "Inaugural Operation of Kertajati Airport Scheduled for May 24 This Year". 22 May 2018. Diakses tanggal 22 May 2018.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-05. Diakses tanggal 2009-04-07.
- ^ http://nasional.kini.co.id/2017/09/26/26716/geser-kualanamu-bandara-kertajati-bakal-jadi-terbesar-kedua
- ^ Lilis Sri Handayani, Puti Almas (May 24, 2018). "Historical landing marks operation of Kertajati Airport".
- ^ https://economy.okezone.com/read/2017/10/24/320/1801361/tampung-pesawat-airbus-a380-bandara-kertajati-perpanjang-runway
- ^ Travelblog.id, Editor (2019-05-12). "Melirik Bandara Internasional Kertajati Sebagai Referensi Perjalanan Udaramu". Travel Blog Indonesia. Diakses tanggal 2019-05-13.