Cacar monyet

Penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet dan dapat timbul pada hewan tertentu termasuk manusia
Revisi sejak 14 Juli 2019 07.05 oleh RianHS (bicara | kontrib) (Merapikan artikel dan menambah kategori)

Cacar monyet adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus cacar monyet yang dapat timbul pada hewan tertentu termasuk manusia.[1] Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyari otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan rasa lelah.[2]

Cacar monyet
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular
PenyebabVirus cacar monyet[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaDemam, sakit kepala, nyeri otot, ruam melepuh, pembengkakan kelenjar getah bening[2]
Awal muncul5-21 hari setelah terpapar[2]
Durasi2 sampai 5 minggu[2]
DiagnosisPengecekan DNA viral[3]
Kondisi serupaCacar air, Variola[4]
Tata laksana
PencegahanVaksin cacar[3]
PengobatanCidofovir[4]
Distribusi dan frekuensi
PrevalensiLangka[1]
Kematiansampai 10%[2]

Cacar monyet paling sering ditemukan di daerah Afrika Tengah dan Afrika Barat.[5] Penyakit ini secara umum memiliki gejala yang sangat mirip dengan cacar, walaupun secara klinis gejalanya lebih ringan.[6]

Epidemiologi

Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1970, yaitu di Republik Demokratik Kongo.[7] Lalu, pada tahun 1996 hingga 1997 wabah kedua penyakit ini terjadi lagi di Republik Demokratik Kongo.

Kasus cacar monyet pertama di luar benua Afrika ditemukan pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Sebagian besar pasien ini diduga telah melakukan dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi. Anjing ini teinfeksi oleh tikus Afrika yang diimpor ke Amerika Serikat.[8]

Pada 8 Mei 2019, seorang lelaki berusia 38 tahun yang baru saja kembali dari Nigeria, dirawat di bangsal isolasi National Centre for Infectious Diseases Singapura. Setelah dikonfirmasi sebagai kasus cacar monyet pertama di negara itu, alhasilnya, 22 orang terdekatnya telah dikarantina.[9]

Gejala

Pengobatan

Hingga kini, belum terdapat penelitian yang mengonfirmasi cara mengobati cacar monyet yang efektif. Pengobatan hanya dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien.

Referensi

  1. ^ a b c "About Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017. 
  2. ^ a b c d e "Signs and Symptoms Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017. 
  3. ^ a b "2003 U.S. Outbreak Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017. 
  4. ^ a b McCollum AM, Damon IK (January 2014). "Human monkeypox". Clinical Infectious Diseases. 58 (2): 260–7. doi:10.1093/cid/cit703. PMID 24158414. 
  5. ^ "Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017. 
  6. ^ "Monkeypox". World Health Organization. Diakses tanggal 30 September 2018. 
  7. ^ Ladnyj ID, Ziegler P, Kima E (1972). "A human infection caused by monkeypox virus in Basankusu Territory, Democratic Republic of the Congo". Bulletin of the World Health Organization. 46 (5): 593–7. PMC 2480792 . PMID 4340218. 
  8. ^ "What You Should Know About Monkeypox" (PDF). Fact Sheet. Centers for disease control and prevention. 2003-06-12. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-06-25. Diakses tanggal 2008-03-21. 
  9. ^ "News Scan for May 09, 2019, Singapore sees first monkeypox case — in Nigerian national". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Center for Infectious Disease Research and Policy, University of Minnesota. Diakses tanggal 10 May 2019. 
  10. ^ a b c d e Kantele A, Chickering K, Vapalahti O, Rimoin AW (August 2016). "Emerging diseases-the monkeypox epidemic in the Democratic Republic of the Congo". Clinical Microbiology and Infection. 22 (8): 658–9. doi:10.1016/j.cmi.2016.07.004. PMID 27404372. 

Pranala luar

Klasifikasi