Kerandang

Sejenis ikan gabus dari Sumatera dan Kalimantan
Kerandang
Kerandang, Channa pleurophthalma
dari Danau Seluluk, Hanau, Seruyan, Kalteng
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. pleurophthalma
Nama binomial
Channa pleurophthalma
(Bleeker, 1851)
Sinonim
  • Ophicephalus pleurophthalmus Bleeker, 1851[1]
  • Ophicephalus urophthalmus Bleeker, 1852
  • ?Ophicephalus spiritalis Fowler, 1904

Kerandang atau serandang (Channa pleurophthalma) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Channidae (kerabat gabus). Ikan buas ini menyebar terbatas di Kalimantan dan Sumatra[2]. Ada pula yang menyebutnya toman bunga atau selendang mayang. Dalam Bahasa Inggris disebut Ocellated Snakehead, merujuk pada pola bulatan-bulatan serupa mata di sisi badannya[3].

Pengenalan

 
Pelat biologi menurut Bleeker, 1878

Ikan gabus yang berukuran sedang hingga besar, panjang total hingga mendekati 40 sentimeter (15,7 in). Tubuh silindris di depan dan berangsur-angsur memipih tegak di belakang. Tinggi tubuh sebanding 4,5-5 kalinya dengan panjang tubuh standar (tanpa ekor). Panjang kepala 2,8-3 kalinya sebanding dengan panjang tubuh standar. Kepala gepeng mendatar, agak meruncing ke arah moncong, rata di sisi atasnya, bidang antar mata datar di ubun-ubun. Mata, 5.5-7 kalinya sebanding dengan panjang kepala. Celah mulut miring, dengan rahang bawah menonjol ke depan.[2]

 
Close up kepala

Jari-jari (duri lunak) pada sirip dorsal (punggung) 40-43, sirip anal (dubur) 28-31, sirip pektoral (dada) 17-18, dan sirip ventral (perut) 6. Gurat sisi (linea lateralis) berjumlah 57-58, berjalan lurus ke belakang. Terdapat 5½ deret sisik antara pangkal sirip dorsal dengan gurat sisi, dan 11 deret sisik antara gurat sisi dengan pangkal sirip ventral. Pangkal sirip dorsal diantarai oleh 17-20 sisik dari ujung moncong, awal sirip dorsal berada di atas pangkal sirip pektoral dan ujungnya jarang-jarang berada di belakang akhir sirip anal. Kurang lebih 10-12 deret sisik terdapat di belakang mata hingga batas belakang pre-operkulum, dan 5-6 deret sisik pada operkulum (tutup insang).[2]

 
Spesimen 30cm SL dari Danau Seluluk

Warna punggungnya kecokelatan, sisi bawah berwarna putih kekuningan. Dua pita gelap yang sejajar berjalan dari belakang mata, agak miring ke arah inter-operkulum. Empat atau lima bulatan serupa mata (ocellus) dilingkari oleh warna kuning terdapat di sepanjang sisi tubuh; bulatan pertama di atas tutup insang, dan yang kelima di sekitar pangkal ekor. Sirip-sirip punggung, dubur dan ekor berbelang-belang samar.[2][4]

Agihan dan habitat

 
Spesimen di Aquazoo Dusseldorf

Kerandang menyebar terbatas di pulau-pulau Sumatra dan Kalimantan. Spesimen dikoleksi dari Palembang, Jambi, Padang (?), Banjarmasin, Sungai Kapuas, Seberuang, Knapei, Matang, Danau Seriang, Buntok dan Pulo Macan.[2]

Ikan buas ini hidup di sungai-sungai dan danau.

Manfaat

Secara tradisional, kerandang merupakan ikan konsumsi dengan harga sedang[4], yang dijual di pasar-pasar lokal. Ikan-ikan yang muda juga diperdagangkan sebagai ikan hias.

Catatan kaki

  1. ^ Bleeker, P. 1851. Nieuwe bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Borneo met beschrijving van eenige nieuwe soorten van zoetwatervisschen. Natuurkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, v. I: 270. Batavia:Lange &co, 1850.
  2. ^ a b c d e Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1922. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago v. IV:324-325. E.J. Brill. Leiden.
  3. ^ Courtenay, W.R & J.D. Williams. 2004. Snakeheads (Pisces, Channidae) − A Biological Synopsis and Risk Assessment. U.S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey Circular 1251 (PDF)
  4. ^ a b Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi. Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH, Jakarta. Hal 230.

Pranala luar