Gempa bumi Halmahera 2019 adalah sebuah gempa bermagnitudo 7,2[2] yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Indonesia pada tanggal 14 Juli 2019, Pukul 16.10 WIB. Pusat gempa berada di darat 63 km timur laut Kota Labuha dengan kedalaman 29 km. Guncangan gempa ini dirasakan hingga Ambon[3], Namlea, Tobelo, Sorong bahkan Manado[4] dan Gorontalo.

Gempa bumi Halmahera 2019
Gempa bumi Halmahera 2019 di Maluku
Gempa bumi Halmahera 2019
Waktu UTC2019-07-14 09:10:50
ISC
USGS-ANSS
Tanggal setempat14 Juli 2019 (2019-07-14)
Waktu setempat16:10:51 WIB
Kekuatan7,2 Mw
Kedalaman29 km (18 mi)
Episentrum0°34′S 128°04′E / 0.56°S 128.06°E / -0.56; 128.06
Intensitas maks.VI (Kuat)
Korban6 orang tewas
51 orang luka-luka
3.104 orang mengungsi[1]

Guncangan gempa

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat[5] guncangan terkuat dirasakan di sebagian besar wilayah Halmahera Selatan berupa guncangan V-VI MMI. Kemudian di Obi, Kota Ternate, Namlea dan Weda IV-V MMI. Serta II-III MMI di Masohi, Ambon, Taliabu, Maba, Sorong, Misol Barat, Manado, Bolaang Mongondow dan Gorontalo. Hingga 15 Juli 2019, pukul 05.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 61 kali, 28 diantaranya dapat dirasakan. Gempa susulan terbesar bermagnitudo 5,8 pada 14 Juli, pukul 16.43 WIB[6]

Dampak dan korban

Gempa ini menyebabkan 6 orang tewas diantaranya berasal dari desa Papaceda, Gane Dalam, Ranga-Ranga dan Yomen, Halmahera Selatan[7]. Gempa ini juga menyebabkan ratusan rumah rusak. Diantaranya yang terparah berada di desa Gane Luar, sebanyak 380 rumah rusak berat. Lalu di desa Ranga-Ranga 300 rumah, 131 rumah di desa Lemo-Lemo dan 90 rumah di desa Tomara. Selain itu 6 unit sekolah dan 3 tempat ibadah rusak[8]. Rumah dinas Polsek Labuha juga dilaporkan rusak[9]. Sedangkan di desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan 20 unit rumah dilaporkan rusak berat dan jalan terbelah. Sementara 6 unit rumah rusak ringan di desa Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara[10].

Penyebab gempa

Dilihat dari episentrum dan kedalamannya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang diduga kuat dipicu oleh sesar aktif. Sesar yang diduga memicu gempa ini adalah Sesar Sorong-Bacan[11] dengan mekanisme sesar geser mendatar. Sesar ini adalah satu dari tiga sistem sesar yang berada di kawasan Halmahera Selatan yang merupakan percabangan dari Sesar Sorong yang melintas dari timur membelah bagian atas kepala burung di Papua Barat. Sesar Sorong sendiri merupakan sesar geser aktif di pembatas lempeng benua Australia dengan Filipina yang bergerak ke barat dengan kecepatan 32 mm/tahun.

Referensi