Hamengkubuwana IV
Sri Sultan Hamengkubuwana IV (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IV), (3 April 1804 – 6 Desember 1823) adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1814 - 1822.[2]
Hamengkubuwana IV | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sri Sultan Hamengkubuwono IV | |||||
Sultan Yogyakarta | |||||
Bertakhta | 1814-1823 | ||||
Penobatan | 9 November 1814 (Usia 10 tahun)[1] | ||||
Pendahulu | Sultan Hamengkubuwana III | ||||
Penerus | Sultan Hamengkubuwana V | ||||
Pemahkotaan | 21 Juni 1812[1] | ||||
Kelahiran | Gusti Raden Mas Ibnu Jarot 3 April 1804 Kraton Yogyakarta, Yogyakarta | ||||
Kematian | 6 Desember 1823 Kraton Yogyakarta, Yogyakarta[1] | (umur 19)||||
Pemakaman | |||||
| |||||
Wangsa | Mataram | ||||
Ayah | Sultan Hamengkubuwana III | ||||
Ibu | GKR Hageng[1] | ||||
Agama | Islam |
Keluarga Sultan Yogyakarta |
---|
Sri Sultan Hamengkubawana X Keluarga Inti
Keluarga Besar
|
Riwayat Pemerintahan
Nama aslinya adalah Gusti Raden Mas Ibnu Jarot, putra kedelapan belas Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono tanggal 3 April 1804. Ia naik tahta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun, yaitu tahun 1814. Karena usianya masih sangat muda, Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya.[2]
Pada pemerintahan Hamengkubuwono IV, kekuasaan Patih Danurejo IV semakin merajalela. Ia menempatkan saudara-saudaranya menduduki jabatan-jabatan penting di keraton. Keluarga Danurejan ini terkenal tunduk pada Belanda. Mereka juga mendukung pelaksanaan sistem Sewa Tanah untuk swasta, yang hasilnya justru merugikan rakyat kecil.
Pada tanggal 20 Januari 1820 Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja. Pemerintahan mandiri Hamengkubuwono IV itu hanya berjalan dua tahun karena ia tiba-tiba meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1823 saat sedang bertamasya.[2] Oleh karena itu, Hamengkubuwono IV pun mendapat gelar anumerta Sinuhun Jarot, Seda Besiyar.
Kematian Hamengkubuwono IV yang serba mendadak ini menimbulkan desas-desus bahwa ia tewas diracun ketika sedang bertamasya. Putra mahkota yang belum genap berusia tiga tahun diangkat sebagai raja, bergelar Hamengkubuwono V.
Referensi
- ^ a b c d Biografi singkat HB IV. Website resmi kraton Yogyakarta. 2019. Diakses tanggal 20/07/2019
- ^ a b c Raditya, Iswara N. "Intrik Keraton dan Misteri Kematian Sultan Hamengkubuwana IV". tirto.id. Diakses tanggal 2017-12-06.
Kepustakaan
- M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
- Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hamengkubuwono III |
Raja Kesultanan Yogyakarta 1814-1822 |
Diteruskan oleh: Hamengkubuwono V |