Eyang Subur
Eyang Subur, atau secara resmi ditulis Eyang saja, (lahir 12 Desember 1946) adalah seorang pengusaha, kolektor kristal, sekaligus penasihat spiritual yang kemudian terkenal akibat pernyataan Adi Bing Slamet dan pelaporan ke MUI atas tindakan perdukunan dan penyebaran ajaran sesat. Namun hal ini dibantah oleh Eyang Subur dan pengacaranya. Ia anak pertama dari pasangan suami istri petani, Matari dan Rubiah, serta mempunyai dua adik Sutik dan Sutikah[butuh rujukan].
Eyang Subur | |
---|---|
Lahir | 12 Desember 1946 Jombang, Jawa Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Subur/Eyang Subur |
Pekerjaan | Pengusaha, Kolektor, Penasihat Spiritual |
Dikenal atas | Konflik dengan Adi Bing Slamet |
Orang tua | Matari dan Rubiah |
Masa lalu
Lahir dari keluarga petani, Subur sebenarnya berasal dari kalangan yang tidak mampu. Menurut salah seorang teman kecilnya, Supri, yang dikutip Detik, masa remajanya dihabiskan sebagai bandar judi togel. Namun ia berhenti karena tidak mampu membayar kemenangan pelanggannya. Hal ini dibantah Sutik dengan menyatakan sejak awal Subur memang sudah menjadi penjahit, tetapi kurang laris di Jombang. Pada tahun 1970, ia hijrah ke Jakarta menjadi seorang penjahit dengan membuka toko Penjahit Antik Tailor, di Blok C, Slipi, Jakarta Barat (Jakbar). Lewat profesinya, ia mulai bertemu dengan sejumlah selebriti, antara lain anggota grup lawak Srimulat. Setelah menang undian, ia mendadak kaya raya dan menjadi kolektor serta penasihat spiritual.[2]
Eyang subur kosong