Ikrar Nasional Singapura
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2014) |
Ikrar Nasional Singapura adalah sebuah bentuk ikrar kesetiaan kepada Republik Singapura. Ikrar ini biasanya dibacakan dalam versi resmi (bahasa Inggris) oleh orang Singapura secara serempak di acara-acara publik, terutama di sekolah-sekolah, di Angkatan Bersenjata Singapura, dan selama Parade Hari Nasional (National Day Parade, NDP).
Pada Oktober 1965, William Cheng, Asisten Kepala Sekretaris Administrasi Departemen Pendidikan, mengemukakan gagasan tentang ikrar untuk menanamkan kesadaran nasional dan patriotisme di sekolah. Gagasan itu mendapat dukungan Menteri Pendidikan saat itu, Ong Pang Boon, yang memberikan tugas untuk menyusun ikrar kepada Philip Liau, Penasihat Buku Teks dan Silabus, dan George Thomson, Direktur Pusat Studi Politik.
Ong mengirimkan dua rancangan ikrar tersebut kepada S. Rajaratnam, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, untuk komentarnya. Setelah itu, rancangan tersebut direvisi oleh pejabat Kementerian serta Perdana Menteri Lee Kuan Yew sebelum diserahkan ke Kabinet untuk persetujuan akhir.
Sejak Agustus 1966 dan seterusnya, para siswa diwajibkan untuk membaca Ikrar Nasional setiap hari sebelum jam sekolah dimulai. Karena tidak banyak sekolah yang memiliki area terbuka untuk upacara pagi, Ikrar dibacakan di ruang kelas. Sejak saat itu, Ikrar Nasional senantiasa dibacakan pada peringatan Hari Nasional, Parade Hari Nasional dan majelis sekolah. Teks asli dalam bahasa Inggris turut diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin, Melayu, dan Tamil.
Menurut S. Rajaratnam, Ikrar muncul dengan latar belakang perjuangan vital untuk menempa rasa kebangsaan dan membangun rasa handarbeni terhadap "Singapura yang kita banggakan". Beliau percaya bahwa bahasa, ras, dan agama berpotensi menjadi faktor pemecah belah bangsa dan tujuan dari penggunaan Ikrar untuk menekankan bahwa perbedaan-perbedaan di atas dapat diatasi jika warga Singapura bersatu dalam komitmen mereka terhadap negara.[1]
Ikrar
Ikrar Nasional ditulis dalam 4 bahasa resmi Singapura:
- Versi bahasa Inggris (resmi)
“We, the citizens of Singapore,
pledge ourselves as one united people,
regardless of race, language or religion,
to build a democratic society
based on justice and equality
so as to achieve happiness, prosperity
and progress for our nation."
Versi paling awal disarankan oleh Menteri Kebudayaan (kemudian Wakil Perdana Menteri) S. Rajaratnam dalam sebuah surat kepada Ong Pang Boon, Menteri Pendidikan dalam surat tertanggal 18 Februari 1966. Bunyinya:
“We, as citizens of Singapore,
pledge ourselves to forget differences
of race, language or religion
and become one united people;
to build a democratic society
where justice and equality will prevail
and where we will seek happiness
and progress
by helping one another.”[2]
- Versi bahasa Melayu
Kami, warga negara Singapura,
sebagai rakyat yang bersatu padu,
tidak kira apa bangsa, bahasa, atau agama,
berikrar untuk membina suatu masyarakat yang demokratik,
berdasarkan kepada keadilan dan persamaan untuk mencapai kebahagian,
kemakmuran dan kemajuan bagi negara kami.
- Versi bahasa Mandarin
Hanzi Sederhana | Hanzi Tradisional | Pinyin |
---|---|---|
我们是新加坡公民, |
我們是新加坡公民, |
Wǒmen shì Xīnjiāpō gōngmín, |
- Versi bahasa Tamil
Aksara Tamil | Romanisasi |
---|---|
சிங்கப்பூர் குடிமக்களாகிய நாம், இனம், மொழி, மதம்
|
Singapoor kudimakkalaagiya naam, inam, mozhi, madham |
- Versi bahasa Indonesia
"Kami, warga negara Singapura, mengikrarkan diri sebagai satu bangsa yang bersatu, terlepas dari ras, bahasa, maupun agama, untuk membangun masyarakat yang demokratis berdasarkan keadilan dan kesetaraan sehingga mencapai kebahagiaan, kemakmuran, dan kemajuan bagi bangsa kami. "
Pedoman penggunaan
Pedoman pemerintah Singapura untuk penggunaan ikrar sebagai berikut:
- Ikrar Nasional haruslah dibacakan dalam versi bahasa Inggris di sekolah pada semua hari sekolah, baik di pagi atau sore hari, selama Hari SAF, selama Parade Hari Nasional, dan pada Upacara Peringatan Hari Nasional.
- Setiap orang yang mengucapkan Ikrar hendaklah mengepalkan tangan kanannya ke sisi kiri dada mereka sebagai isyarat untuk melambangkan kesetiaan kepada bangsa.
- Ikrar tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial apa pun. (Namun, ikrar ini pernah digunakan sebagai bridge dari lagu Hari Nasional 1987 "We are Singapore" dan lagu Hari Nasional 2018 "We are Singapore" (diadaptasi dari lagu Hari Nasional 1987)).