Seventeen (grup musik Indonesia)

grup musik asal Indonesia
Revisi sejak 2 Agustus 2019 03.45 oleh Railfans daop 8 (bicara | kontrib) (→‎Garis waktu: Perbaikan tata bahasa)

| past_members = M. Awal "Bani" Purbani (Alm.)
Herman Sikumbang (Alm.)
Windu Andi Darmawan (Alm.)
Yohan "Doni" Saputro
Yudhi Rus Harjanto }}

Seventeen (grup musik Indonesia)
AsalYogyakarta, Indonesia
GenrePop Rock, Alternative Rock, Pop,
Tahun aktif1999-2018
LabelUniversal Music Indonesia
Mi2 Music Production/Nagaswara
GP Records

Seventeen merupakan sebuah grup musik pop rock asal Indonesia yang aktif antara tahun 1999 sampai 2018. Grup musik ini dibentuk pada tahun 1999 di Yogyakarta.

Band ini dinyatakan bubar pada tanggal 24 Desember 2018 akibat sejumlah personelnya yang menjadi korban Tsunami Selat Sunda 2018 pada 22 Desember 2018, dan menyisakan vokalis yaitu Ifan, melalui pernyataan sang vokalis sendiri dengan menggunakan akun media sosial Instagram.

Perjalanan karier

Berkas:Bintang terpilih.jpg
Sampul album perdana Seventeen, Bintang Terpilih

Band ini terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto, Herman Sikumbang, Zulianto "Zozo" Angga, dan Windu Andi Darmawan yang bersekolah di sebuah SMA swasta di Yogyakarta. Dengan keinginan serius dalam membentuk band, mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi. Seventeen secara resmi dibentuk pada tanggal 17 Januari 1999. Nama "seventeen" diambil karena semua personil band saat itu sedang berusia 17 tahun. Satu tahun kemudian, Doni bergabung dengan band ini untuk mengisi posisi vokal.

Album perdana mereka, Bintang Terpilih dirilis pada tanggal 17 Juli 2003 melalui Universal Music Indonesia. Mereka menggaet VJ MTV pada saat itu, Arie Untung untuk berduet di lagu "Jibaku". Album ini berhasil mencapai angka penjualan mencapai 75 ribu copy dan beberapa lagunya digunakan untuk soundtrack sinetron. Namun tidak berselang lama, pihak label mereka menutup divisi lokalnya. Selama dua tahun kemudian, mereka tidak memiliki kontrak label.

Saat divisi lokal Universal Music kembali dibuka, Seventeen segera kembali menandatangani kontrak. Mereka kemudian merilis album kedua, Sweet Seventeen pada tahun 2005 dengan hits singel "Jika Kau Percaya".

Pada tahun 2008, Doni, Andi, dan Zozo keluar dari Seventeen. Personel yang lain sempat kebingungan mencari pengganti Doni untuk posisi vokalis yang krusial. Setelah melalui proses audisi, mereka menggaet Ifan sebagai vokalis baru. Perbedaan karakter vokal antara Doni dan Ifan membuat perubahan dalam musik Seventeen. Album ketiga Seventeen, Lelaki Hebat, dirilis pada tahun 2008 dengan perubahan warna musik yang drastis dari rock menjadi sangat pop. Untuk album ketiga ini, Seventeen merilisnya di pusat perbelanjaan barang elektronik Glodok yang selama ini terkenal sebagai tempat para pembajak.[1] Album ini menghasilkan hits "Selalu Mengalah".

Setelah rilis album ketiga Seventeen, Andi kembali bergabung sebagai drummer setelah sebelumnya sempat hengkang karena fokus terhadap pekerjaannya sebagai karyawan bank. Pada tahun 2011, band ini merilis album keempat mereka, Penjaga Hati, dengan hits singel "Jaga Slalu Hatimu".

Pada tahun 2013, karena perbedaan visi, akhirnya Yudhi memilih hengkang dari grup musik Seventeen pada saat album kelima Seventeen akan diluncurkan yang berjudul 5ang Juara yang melahirkan single "Sumpah Ku Mencintaimu".

Diskografi

Anggota

Mantan anggota

Garis waktu

Chart

Single Top 25 Hits 99rs
Selalu Mengalah 1 1
Untuk Mencintaimu 1 1

Tragedi tsunami saat di atas panggung

Pada saat membawakan lagu kedua di panggung acara Family Gathering PT PLN di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, tiba-tiba tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau, datang dari belakang panggung yang tidak jauh dari bibir pantai. Semua anggota band Seventeen tersapu tsunami dan diberitakan bahwa managernya yang bernama Oki Wijaya, dan basis Seventeen, Bani, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara sang gitaris, Herman, dan crew Seventeen yang bernama Ujang, ditemukan meninggal dunia beberapa jam setelah dinyatakan hilang. Lalu kemudian sang drummer, Andi ditemukan meninggal dunia sehari setelah kematian gitaris dan basisnya. Hal ini menjadi akhir yang tragis bagi perjalanan karier Seventeen. Sehari kemudian pada tanggal 24 Desember 2018 malam, istri dari vokalis Ifan, yaitu Dylan, juga ditemukan telah meninggal dunia.

Referensi

Pranala luar