John Philip Saklil

Uskup Katolik Indonesia
Revisi sejak 4 Agustus 2019 14.17 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Mgr. John Philip Saklil (20 Maret 1960 – 3 Agustus 2019) adalah Uskup Timika pertama, yang menjabat sejak 19 Desember 2003 hingga meninggal dunia pada 3 Agustus 2019.

Mgr.

John Philip Saklil
Uskup Timika
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanTimika
Penunjukan19 Desember 2003
Masa jabatan berakhir
3 Agustus 2019
(15 tahun, 227 hari)
Jabatan lain
  • Wakil Provinsi Gerejawi Papua Presidium KWI (2018–2021)
  • Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KWI 2015–2021[1]
Imamat
Tahbisan imam
23 Oktober 1988[2]
(30 tahun, 284 hari)
Tahbisan uskup
18 April 2004
(15 tahun, 107 hari)
oleh Leo Laba Ladjar, O.F.M.
Informasi pribadi
Nama lahirJohn Philipus Saklil
Lahir(1960-03-20)20 Maret 1960
Indonesia Kokonao, Mimika Barat, Mimika, Papua, Indonesia
Meninggal3 Agustus 2019(2019-08-03) (umur 59)
Indonesia Rumah Sakit Mitra Masyarakat, Timika, Papua
Makam7 Agustus 2019
Indonesia Pemakaman Imam Diosesan, Timika, Papua
Kewarganegaraan Indonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanKeuskupan Timika
Jabatan sebelumnya
  • Ketua Komisi Kepemudaan KWI (2009–2015)[3][4]
SemboyanParate Viam Domini (Mat 3:3)
(Siapkan Jalan Tuhan)
LambangLambang John Philip Saklil

Karya

Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura pada tanggal 23 Oktober 1988. Bersamaan dengan pendirian Keuskupan Timika sebagai pemekaran dari Keuskupan Jayapura, Mgr. Saklil ditunjuk sebagai Uskup pertama Timika pada 19 Desember 2003. Ia ditahbiskan sebagai uskup pada 18 April 2004. Ia ditahbiskan oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. sebagai Penahbis Utama, didampingi oleh Uskup Agung Emeritus Merauke, Mgr. Jacobus Duivenvoorde, M.S.C. dan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M..

Sebagai uskup, ia memilih moto "Parate viam Domini" (Mat 3:3, par. Mrk 1:3, Luk 3:4). Hal ini merupakan suatu seruan kenabian yang ditujukan kepada semua orang, terutama seluruh yang terlibat di Keuskupan Timika untuk bertobat, menyiapkan diri, membersihkan hati, supaya diselamatkan oleh Tuhan.[5]

Pada 25 Juli 2004, ia menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. sebagai Uskup Agung Merauke. Pada Kamis, 7 Oktober 2010, Gereja Katedral Tiga Raja Timika ditahbiskan, dengan selebran utama Mgr. Leopoldo Girelli.[6] Pesta terkait penahbisan gereja katedral ini telah berlangsung sejak satu minggu sebelumnya.

Ia berulang kali mengajak umat Keuskupan Timika untuk menggali potensi yang ada, demi terwujudnya Gereja lokal yang mandiri.[7]

Sejak 2009 hingga 2015, ia terpilih menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KWI. Semasa jabatannya, ia membaca keprihatinan Orang Muda Katolik yang telah lama terjadi. Hal ini membawa kepada pelaksanaan Indonesian Youth Day pertama yang diselenggarakan di Sanggau.[8][9] Paus Benediktus XVI menyatakan kegembiraan atas pelaksanaan IYD 2012 tersebut.[10]

Pada 27 Juli 2019, ia ditunjuk sebagai administrator apostolik sede plena bagi Keuskupan Agung Merauke, setelah pembebas tugasan Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C..

Ia meninggal dunia pada 3 Agustus 2019 pada pukul 14.16 WIT dalam usia 59 tahun di Rumah Sakit Mitra Masyarakat, Timika.[11][12][13] Ia dimakamkan pada 7 Agustus 2019 di Pemakaman Imam Diosesan Keuskupan Timika yang terletak di belakang kediaman uskup.[14]

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Pertama Uskup Timika
19 Desember 2003–3 Agustus 2019
Lowong