Kebencian
Berdasarkan Kamus besar bahasa Indonesia, benci itu adalah sangat tidak suka. Kebencian sering dikaitkan dengan emosi yang bersifat negatif. Kebencian dapat muncul karena adanya permusuhan, konflik, dan efek trauma.
Kebencian merupakan emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk, menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.
Kadangkala kebencian dideskripsikan sebagai lawan daripada cinta atau persahabatan; tetapi banyak orang yang menganggap bahwa lawan daripada cinta adalah ketidakpedulian.
Kebencian menurut beberapa agama
- Katolik dan Kristen
Dalam agama Katolik dan Kristen, kebencian jelas sangat dilarang oleh Yesus. Kita tidak boleh memiliki musuh. Kita harus mengampuni orang yang berdosa dengan kita, seperti ketika Penyaliban dan kematian Yesus Kristus yang dijelaskan pada keempat Injil Sinoptik, bahwa Yesus meminta bapaNya untuk tidak menghukum melainkan mengampuni orang orang yang mengejek ejeknya. Tentang pengampunan atas kebencian juga dijelaskan dalam kitab Amsal dan juga Matius 18:21-22
Matius 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? "
Matius 18:22 Jawab Yesus: "Bukan! Aku berkata kepadamu; Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Ini berarti, menurut alkitab kita harus mengampuni sesama walaupun musuh kita, bukan membenci.
- Islam