Kota Pekalongan

kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 9 Agustus 2019 14.27 oleh TamaJaya (bicara | kontrib) (perubahan dan penambahan daftar restoran, dan penghapusan logo tahun 2015)

Pekalongan (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛ​ꦦꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀, translit. Kutha Pekalongan) adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.

Kota Pekalongan
Daerah tingkat II
Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Kota Pekalongan beserta Masjid Agung dan Alun-alun, Museum Batik, Tugu Batik, Monumen Juang 45, Tugu Perbatasan Kota Pekalongan-Batang
Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Kota Pekalongan beserta Masjid Agung dan Alun-alun, Museum Batik, Tugu Batik, Monumen Juang 45, Tugu Perbatasan Kota Pekalongan-Batang
Julukan: 
Kota Batik
Motto: 
Pekalongan Kota BATIK
(Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif)
Peta
Peta
Kota Pekalongan di Jawa
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Peta
Kota Pekalongan di Indonesia
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan (Indonesia)
Koordinat: 6°53′18″S 109°40′31″E / 6.8883°S 109.6753°E / -6.8883; 109.6753
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri1 April 1906
Dasar hukumUU No. 13/1950
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 27
Pemerintahan
 • BupatiH.M Saelany Mahfudz SE
Luas
 • Total45,25 Km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2017)[1])
 • Total224.063
Demografi
 • AgamaIslam (94.13%)
Kristen Protestan (2.85%)
Katolik (2.25%)
Budha (0.67%)
Hindu (0.07%)
Aliran Kepercayaan (0.02%)
Konghucu (0.01%)[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3375 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0285
Kode Kemendagri33.75 Edit nilai pada Wikidata
DAURp.471.330.216.000.-
Flora resmiBambu wulung
Fauna resmiPerenjak jawa
Situs webwww.pekalongankota.go.id
Lambang Kota Pekalongan zaman Hindia Belanda, diadopsi Tahun 1931, dengan tulisan Pek-Alongan di bawah lambang
Rumah orang Belanda di Pekalongan (tahun 1923)
Rumah orang Arab di Pekalongan (tahun 1923)

Kota ini terletak di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 km sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal dengan julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan masuk jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts & folk art pada Desember 2014 dan memiliki city branding World's city of Batik.

Transportasi di kota ini pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun, dan taksi. Makanan khas Pekalongan adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.

Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain misalnya: syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lupis raksasa yang memecahkan rekor MURI oleh wali kota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.

Sejarah

Nama Pekalongan sampai saat ini belum jelas asal-usulnya, belum ada prasasti atau dokumen lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan, yang ada hanya berupa cerita rakyat atau legenda. Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931:nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong‘ (dapat banyak) dan dibawah simbul kota tertulis ‘Pek-Alongan‘.

Kemudian berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 januari 1957 dan Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, Serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958:nama Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).

Pada pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis-selanjutnya dikenal sebagai Politik Etis yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratip yang memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta pembentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi (gewest); dan untuk Kota Pekalongan, hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.

Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus oleh dwitunggal Soekarno-Hatta di Jakarta, ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara Jepang.

Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat/Jawa Tengah/Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.

Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.

Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.

Geografis

Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan ‎‎109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan ‎membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km ‎melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%. Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari ‎Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan ‎yaitu:‎

Batas Wilayah

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Batang
Selatan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang
Barat Kabupaten Pekalongan

Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 40 mm - 300 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17º-35 °C.

Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan yang terbagi lagi menjadi ‎‎27 kelurahan pasca merger kelurahan yang dilakukan 1 Januari 2015[3] dengan luas keseluruhan mencapai 45,25 km² atau sekitar 0,14 % dari ‎luas wilayah Jawa Tengah.

Iklim & Cuaca

Data iklim Pekalongan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata harian °C (°F) 26.0
(78.8)
26.5
(79.7)
26.9
(80.4)
27.4
(81.3)
27.5
(81.5)
27.0
(80.6)
26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
27.3
(81.1)
27.6
(81.7)
27.4
(81.3)
26.8
(80.2)
27.0
(80.6)
Presipitasi mm (inci) 632.5
(24.902)
415.4
(16.354)
327.0
(12.874)
195.1
(7.681)
152.6
(6.008)
87.7
(3.453)
82.1
(3.232)
74.2
(2.921)
81.4
(3.205)
143.6
(5.654)
186.3
(7.335)
319.5
(12.579)
2.697,4
(106,197)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 18.4 16.6 16.5 13.8 10.6 8.5 4.7 4.5 5.2 8.8 14.8 17.6 140.0
Sumber: [4]

Pemerintahan

Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Sejak 2005, wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota.

Daftar Wali Kota

Walikota Pekalongan
ꦮꦭꦶꦏꦸꦛꦥꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀
Walikutha Pekalongan
 
Logo Kota Pekalongan
Petahana
Achmad Afzan Arslan Djunaid

sejak 26 Februari 2021
KediamanRumah Dinas Wali Kota Pekalongan
Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Pekalongan
Masa jabatan5 tahun
Dibentuk1929 (sebagai Pekalongan Burgemeester)
Pejabat pertamaHJ. Kuneman (Burgemeester)
Situs webpekalongankota.go.id

Berikut adalah Daftar Walikota Pekalongan, Jawa Tengah dari masa ke masa:

  Burgemeester Pekalongan
No Foto Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Periode Wakil Wali Kota
1 PKW. Lakeman 1929 1929 1
2 FAJ. Middelkoop 1929 1932 2
3   J. Leewis 1932 1935 3
4 AE. Catalani 1935 1937 4
5 HJ. Kuneman 1937 1939 5
6 WJ. van Haeften 1939 1941 6
7 Mr. HC. Hartevelt 1941 1 Januari 1942 7
8   Mr. Johan de Widt 1 Januari 1942 8 Maret 1942 8
  プカロンガン市長  
No Foto Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Periode Wakil Wali Kota
9 Kawabata 13 Maret 1942 24 Agustus 1945 9 R. Soempeno Danoewilogo
  Wali Kota Pekalongan  
No Foto Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Periode Wakil Wali Kota
10 R. Soempeno Danoewilogo 5 September 1945 5 Maret 1954 10
11 Agoes Miftah Danoekoesoemo 1 Juni 1954 1 November 1956 11
12 M. Soehartono Slamet
Poespopranoto
1 November 1956 19 November 1957 12
13 R. Iskandar Said 13 Januari 1958 17 Januari 1959 13
14 R.M Bambang Sardjono
Noersetyo
14 April 1959 November 1959 14
15 R. Mochamad Tedjo 5 April 1960 30 Mei 1967 15
16 R. Teguh Soenarjo 30 Mei 1967 11 Oktober 1972 16
17 R. Soepomo 11 Oktober 1972 7 November 1979 17
18 Djoko Prawoto 7 November 1979 7 November 1984 18
7 November 1984 7 November 1989 19
19 Mochamad Chaeron 7 November 1989 7 November 1994 20
20 Samsudiat 27 Oktober 1994 30 Desember 1999 21
30 Desember 1999 2004 22 Hamzah Shodiq
21   Muhammad Basyir
Ahmad Syawie
5 Juli 2005 5 Juli 2010 23 Abu Almafachir
5 Juli 2010 9 Agustus 2015 24 Achmad Alf
Arslan Djunaid
22   Achmad Alf Arslan
Djunaid
17 Februari 2016 7 September 2017 25 Saelany Machfudz
23 Saelany Machfudz 7 September 2017 19 November 2017
19 November 2017 17 Februari 2021 Achmad Afzan Arslan Djunaid
24   Achmad Afzan Arslan Djunaid 26 Februari 2021 Petahana 26 Salahudin

Lihat Pula

Referensi


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pekalongan dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[1] 2014–2019[2] 2019–2024[3] 2024–2029
PKB 3   3   7   6
Gerindra (baru) 1   3   2   2
PDI-P 4   4   5   5
Golkar 8   9   9   8
NasDem (baru) 0   1   2
PKS 2   3   3   4
Hanura (baru) 0   0   1   1
PAN 5   3   3   2
Demokrat 2   1   0   0
PPP 4   4   4   5
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 30   30   35   35
Jumlah Partai 9   8   9   9

Kecamatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan[4], berikut Nama Kelurahan di Kota Pekalongan hasil penggabungan sejak 1 Januari 2015:Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).[5] Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 305.052 jiwa dan luas wilayah 45,25 km² dengan kepadatan 6.741 jiwa/km².[6][7]

Daftar kecamatan dengan masing-masing kelurahan di Kota Pekalongan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[8] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
33.75.01 Pekalongan Barat 51111-51119 7
33.75.04 Pekalongan Selatan 51131-51138 6
33.75.02 Pekalongan Timur 51121-51129 7
33.75.03 Pekalongan Utara 51141-51148 7
TOTAL 27

Demografi

Agama

Sejak dulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiusitas yang cukup tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota Pekalongan. Agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa masjid 106 unit, mushola 613 unit, 13 buah gereja Kristen, 2 Gereja Katholik, 1 pura dan 5 wihara/klenteng yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pekalongan.

Etnis

Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan bahasa Jawa dialek khas pesisir barat (Dialek Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek Banyumasan. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis Cina dan Arab, selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku Melayu dan Banjar.

Ekonomi

Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa, Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Dibidang properti Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dengan pertumbuhan properti yang cukup baik yang ditandai dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung midrise yang semakin menjamur di Kota Pekalongan.

Retail

Berkas:Plaza Pekalongan.jpg
Plaza Pekalongan

Kota Pekalongan memiliki beberapa pusat perbelanjaan dari mall,pasar grosir hingga pasar tradisional. Berikut adalah pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Pekalongan:

Berkas:Pasar Podosugih.jpeg
Pasar Podosugih

Dan berikut adalah pusat perbelanjaan tradisional yang ada di Kota Pekalongan:

  • Pasar Grosir Batik Setono
  • Pasar Induk Banjarsari (Berhenti Operasi Sementara karena Kebakaran)
  • Pasar Induk Grogolan
  • Pasar Induk Banyu Urip
  • Pasar Pagi Keraton
  • Pasar Podosugih
  • Pasar Anyar
  • Pasar Kraton
  • Pasar Poncol
  • Pasar Klego
  • Pasar Induk Kuripan

Akomodasi

Berkas:TB loji.jpg
TB Loji 1-3, karya putra daerah Kota Pekalongan

Akomodasi di Kota Pekalongan sangat beragam dari Hotel berbintang hingga losmen yang terdapat di seluruh penjuru kota, berikut adalah daftar akomodasi yang terdapat di Kota Pekalongan:

  • Hotel Dafam****
  • Hotel Horison****
  • Hotel The Sidji Maven ***
  • Hotel Sahid Mandarin***
  • Hotel Aston Pekalongan City*** (Proses Pembangunan)
  • Hotel Santika Pekalongan***
  • Hotel Namira Syariah ***
  • Hotel Nirwana***
  • Hotel Kyriad Pesona***
  • Hotel Istana**
  • Hotel Jayadipa*
  • Hotel Indonesia*
  • Hotel Yudhistira
  • Hotel Hayam Wuruk
  • Hotel Pekalongan

Industri

  • Galangan kapal kayu
  • Galangan kapal fiberglass
  • Galangan kapal baja (PT Barokah Marine)
  • Pabrik Es Balok,
  • Industri Ikan Asin
  • Industri Pemindangan ikan,
  • Pabrik pengalengan ikan Maya Food,
  • Industri Kecil pembuatan terasi,
  • Pabrik pembuatan fillet ikan
  • Industri kerajinan batik
  • Industri pembuatan mebel rotan dan Bambu
  • Industri Kecil makanan ringan
  • Pabrik Rokok Sigaret Kretek Tangan
  • Pabrik Teh

Hiburan

  • Cinema XXI Pekalongan Square dan Transmart Pekalongan
  • Karaoke Happy Puppy Plaza Pekalongan
  • Sahid International Convention Center
  • Crown Dupan Club

Pariwisata

Berkas:Museum Batik Pekalongan.JPG
Museum Batik Pekalongan

Kota Pekalongan dikenal akan batik nya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.

Tempat Wisata

Tempat wisata di Kota Pekalongan tesebut di antara nya:

  • Museum Batik Indonesia
  • Kampoeng Batik Kauman
  • Kampung Wisata Batik Pesindon
  • Kampung Wisata ATBM Medono
  • Kampung Wisata Canting Landungsari
  • Pantai Pasir Kencana
  • Pantai Slamaran Indah
  • Seaworld Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP)
  • Wisata Hutan Bakau (Mangrove Park)
  • Water Park Dupan
  • Kawasan Kota Tua Jetayu
  • Ziarah Makam Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas
  • Taman Kota Kawasan Mataram
  • Monumen 03-10-1945
  • Wahana Wisata Keluarga Meduri Asri

Acara & Perayaan

Berkas:Pekalongan City Branding Logo.png
Logo Branding Kota Pekalongan

Pada setiap tahun pada tanggal tertentu, Pemerintah atau warga Kota Pekalongan mengadakan berbagai acara yang menarik wisatawan, acara-acara tersebut diantaranya:

  • Pekan Batik Nusantara (PBN) atau Pekan Batik Internasional (PBI)

Pekan Batik Nusantara diadakan 1 tahun sekali pada bulan Oktober sedangkan Pekan Batik Internasional berlangsung setiap 3 tahun sekali pada bulan yang sama. Kegiatan yang diselenggarakan dalam acara ini adalah gala diner, fashion show, gelar budaya, seminar, karnaval kreasi busana batik, pameran produk batik dalm dan luar negeri, great sale dan wisata kuliner.

  • Perayaan HUT Kota Pekalongan

Diadakan 1 tahun sekali yaitu setiap tanggal 1 April, dalam acara ini dilakukan kirab dan gelar kesenian dan budaya khas Kota Pekalongan, karnaval serta berbagai event lomba. Tetapi pada tahun 2015, perayaan ini dilaksanakan dalam acara Pekan Kreatif Nusantara (PKN) yang konsep nya tidak jauh berbeda dengan Pekan Batik.

  • Hari Teknologi Nasional

Diselenggarakan 1 tahun sekali pada bulan September, agenda dalam acara ini adalah pameran inovasi daerah yang diikuti berbagai daerah di Indonesia serta lomba inovasi.

  • Nyadran

Tradisi nelayan Pantura Pekalongan yang diadakan 1 tahun sekali dengan menggelar acara "ngelarung" sesaji ditengah laut yang diperebutkan oleh kalangan masyarakat nelayan.

  • Pek Tjun

Dilakukan 1 tahun sekali, kegiatan Pek Tjun menampilkan kebudayaan Tionghoa dengan puncak acara di Pantai Pasir Kencana dengan atraksi barongsai yang dilarung di laut serta lomba mendirikan telur ditengah terik matahari.

  • Cap Gomeh

Diselenggarakan 1 tahun sekali oleh umat Kong Hu Chu yang dipusatkan di klenteng Pho An Thian, dengan kegiatan karnaval mengarak "para dewa" keliling kota yang diiringi kesenian Tionghoa.

  • Krapyakan / Syawalan

Diselenggarakan 1 tahun sekali, sepekan usai Hari Raya Idul Fitri, acara ini berlokasi di Jalan Jlamprang Krapyak dengan pemotongan lopis raksasa seberat 1 ton lebih dengan tinggi sekitar 2 meter. Kebiasaan ini di Pekalongan dengan tradisi membuat lupis raksasa.[9]

  • Festival Pintoe Dalam

Digelar 1 tahun sekali selama 2 hari di kawasan Pecinan Kota Pekalongan yaitu di sepanjang Jalan Blimbing kecamatan Pekalongan Timur, menyajikan kebudayaan/kesenian dan makanan khas etnis Tionghoa.

  • Khoul

Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas, diselenggarakan 1 tahun sekali menjelang bulan puasa Ramadhan. Acara ini berlangsung di wilayah Makam Sapuro yang dihadiri masyarakat dari berbagai daerah di nusantara dan mancanegara.

Kuliner

Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:

  • Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu tauco.
  • Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
  • Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
  • Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
  • Garang asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
  • Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara dikukus.
  • Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan santan.

Di Kota Pekalongan juga terdapat restoran atau kafe baik berjaringan nasional maupun lokal, diantaranya:

Kesenian

Pendidikan

Perguruan tinggi

Sekolah menengah atas

  • MA Negeri 1 Kota Pekalongan, Jl. Urip Sumoharjo, Pekalongan Barat [16]
  • MA Negeri 2 Kota Pekalongan, Jl. Trikora Pragak, Pekalongan Timur
  • MA Negeri Pekalongan, Jl. Capgawen 113, Kedungwuni
  • MAN Insan Cedekia, Kota Pekalongan, Pekalongan Selatan
  • SMA Negeri 1 Pekalongan[17] Jl. R.A Kartini
  • SMA Negeri 2 Pekalongan, Jl Kusuma Bangsa
  • SMA Negeri 3 Pekalongan, Jl Progo
  • SMA Negeri 4 Pekalongan Jl Hos Cokrominoto
  • SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan
  • SMA Muhammadiyah 2 Pekalongan
  • SMA Hasyim Asy'ari Pekalongan, Jl Dr. Wahidin
  • SMA Saint Bernardus
  • SMA Dwija Praja
  • SMA Islam Pekalongan
  • SMA Masehi Pekalongan
  • SMA Santo Bernardus
  • SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan[18]
  • MA Ribatul Muta'allimin Pekalongan
  • MA Hidayathul Athfal Jl. Gatot Subroto, Bali, Pekalongan Selatan
  • MA KH. Syafi'i, Buaran Jl. Gatot Subroto, Buaran Pekalongan Selatan

Sekolah menengah kejuruan

  • SMK Muhammadiyah 1 Pekalongan [19], Jl. AMD No. 1 Kramatsari Pekalongan Barat
  • SMK Negeri 1 Pekalongan, Jl. Angkatan 66 No. 90 Pekalongan Barat
  • SMK Negeri 2 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
  • SMK Negeri 3 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
  • SMK Negeri 4 Pekalongan, Jl. Hos Cokrominoto Pekalongan Selatan
  • SMK Gatra Praja Pekalongan, Jl. Perintis Kemerdekaan Pekalongan Utara
  • SMK Baitusalam Medono, Pekalongan Barat
  • SMK Dwija Praja Pekalongan, Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
  • SMK Medika Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
  • SMK Perikanan IRMA Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
  • SMK Veteran Jl. Maninjau No. 14 Pekalongan Timur
  • SMK Syafi'i Akrom Pekalongan Selatan
  • SMK Diponegoro Jl. Letjend Suprapto No.1 Pekalongan Selatan

Sekolah lanjutan tingkat pertama

  • SMP Negeri 1 Pekalongan
  • SMP Negeri 2 Pekalongan
  • SMP Negeri 3 Pekalongan
  • SMP Negeri 4 Pekalongan
  • SMP Negeri 5 Pekalongan
  • SMP Negeri 6 Pekalongan
  • SMP Negeri 7 Pekalongan
  • SMP Negeri 8 Pekalongan
  • SMP Negeri 9 Pekalongan
  • SMP Negeri 10 Pekalongan
  • SMP Negeri 11 Pekalongan
  • SMP Negeri 12 Pekalongan
  • SMP Negeri 13 Pekalongan
  • SMP Negeri 14 Pekalongan
  • SMP Negeri 15 pekalongan
  • SMP Negeri 16 Pekalongan
  • SMP Negeri 17 Pekalongan
  • SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
  • SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah
  • SMP Ma'had Islam
  • SMP Salafiyah Kauman
  • SMP Saint Pius
  • SMP Islam YPI Buaran
  • MTS Salafiyah Al Muttaqin Medono
  • MTS Ribatul Muta'allimin
  • MTS Hidayatul Athfal Banyurip Alit
  • MTS Salafiyah Simbangkulon 1, Buaran, Pekalongan Selatan
  • MTs Isthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng
  • MTs Nurul Islam Krapyak Lor

Pendidikan dan layanan khusus

  • SDLB Negeri Kota Pekalongan
  • SLB PRI Pekalongan

Kesehatan

 
RSUD Bendan milik Pemerintah Kota Pekalongan

Rumah sakit

  • Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan, Jl. Sriwijaya
  • Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton (milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan)
  • Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung
  • Rumah Sakit Bhakti Waluyo
  • Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
  • Rumah Sakit Karomah Holistic
  • Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid
  • Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah, Jl. Perintis Kemerdekaan
  • Rumah Sakit Bedah Aro
  • Rumah Sakit Ibu Anak Mitra Bunda

Pusat kesehatan masyarakat

  • Puskesmas Bendan
  • Puskesmas Tirto
  • Puskesmas Kramatsari
  • Puskesmas Kusuma Bangsa
  • Puskesmas Krapyak Kidul
  • Puskesmas Dukuh
  • Puskesmas Klego
  • Puskesmas Tondano
  • Puskesmas Noyontaan
  • Puskesmas Sokorejo
  • Puskesmas Jenggot
  • Puskesmas Pekalongan Selatan
  • Puskesmas Buaran Pekalongan Selatan
  • Puskesmas Kergon
  • Puskesmas Salammanis
  • Puskesmas Medono
  • Puskesmas Degayu
  • Puskesmas Setono

Balai pengobatan

  • Balai Pengobatan Bina Griya
  • Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi

Transportasi

 
Stasiun Pekalongan

Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan Jakarta-Surabaya. Di Pekalongan terdapat Fasilitas Transportasi:

  • Stasiun Pekalongan, semua kereta api penumpang berhenti di stasiun ini kecuali Kereta api Argo Bromo Anggrek malam
  • Terminal Bus Tipe A Pekalongan
  • Terminal Bayangan Ponolawen
  • Terminal Angkot Sayun
  • Terminal Angkot Banjarsari
  • Terminal Angkot Slamaran
  • Terminal Angkot Grogolan

Olahraga

Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga di berbagai cabang olahraga, diantaranya:

  • Stadion Hoegeng[20] markas Klub Persip Pekalongan
  • Stadion Bumirejo, Persip Pekalongan
  • Stadion Kuripan Lor, Persip Pekalongan
  • Kolam Renang Tirta Sari, dengan Standar Nasional PRSI
  • Gedung GOR Jetayu, tempat untuk pertandingan Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola Volley dan Tenis Lapangan.
  • Gedung GOR Peritis Kemerdekaan, tempat untuk pertandingan Atletik
  • Gedung GOR Medono, tempat untuk semua jenis pertandingan.
  • Lapangan Tennis Prabajaya
  • Lapangan Tennis PDAM
  • Sungai Cemoro Sewu untuk Lomba Kano
  • Lapangan Abdi Jaya Pringlangu Pekalongan Barat
  • Lapangan Golf Setono Pekalongan

Media Massa

Di Kota Pekalongan terdapat media lokal baik milik pemerintah maupun swasta, diantaranya:

  • Batik TV (57 UHF)
  • Kompas TV Regional Pekalongan (26 UHF) (lokasi pemancar di Gantungan, Tegal)
  • Radio BSP
  • Radio Damasintha
  • Radio RCS FM
  • Radio Kota Batik
  • Radio MS Pekalongan
  • Radio Pop FM
  • TV Nasional: TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, TPI, INDOSIAR, TRANSTV, TRANS7, GLOBALTV, TVONE, METROTV

Tokoh Terkenal

Referensi

  1. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2009-2014
  2. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2014-2019
  3. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2019-2024
  4. ^ Daftar Kelurahan Kota Pekalongan Pasca Merger
  5. ^ "Biro Hukum". www.jdih.setjen.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-12. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ Kode Pos Kota Pekalongan
  9. ^ Lopis Raksasa, Ikon Budaya Pekalongan, diakses dari situs berita Suara Merdeka
  10. ^ "Warung Orange Pekalongan (@warungorangepkl) • Foto dan video Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2019-02-19. 
  11. ^ "Coffee and Beyond (@coffeeandbeyond.id) • Foto dan video Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2019-02-19. 
  12. ^ "Garuda Madoong Kencono (@garudamadoongkencono) • Foto dan video Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2019-02-19. 
  13. ^ "Obonk Steak and Ribs". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-02-19. 
  14. ^ "ACP Cafe Pekalongan (@acpcafe) • Foto dan video Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2019-02-19. 
  15. ^ http://taiwanteahouse.co.id/
  16. ^ Situs MAN 2 Pekalongan
  17. ^ SMA Negeri 1 Pekalongan
  18. ^ SMU Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan
  19. ^ http://smkmuhpekalongan.sch.id
  20. ^ Stadion Kota Batik Akan Berganti Nama Jadi Stadion Hoegeng

Pranala luar