Basyuni Suriamiharja
Artikel ini tidak memiliki referensi atau pranala luar ke sumber-sumber tepercaya yang dapat menyatakan kelayakan dari subyek yang dibahas. (ajukan diskusi keberatan penghapusan) Artikel ini akan dihapus pada 24 Agustus 2019 jika tidak diperbaiki.Untuk pemulai artikel ini, jika Anda mempertentangkan nominasi penghapusan ini, jangan menghapus peringatan ini. Silakan hubungi sang pengusul, hubungi seorang pengurus, atau pasang tag {{tunggu dulu}} |
Basyuni Suriamiharja adalah Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) yang terpilih sejak kongres ke-XII tahun 1970. Kepemimpinan Basyuni terus berlanjut hingga kongres ke XVII tahun 1998.[1][2]
Di masa kepemimpinan Basyuni Suriamiharja selama enam periode, PGRI melakukan pembangunan gedung guru Indonesia, kantor PB PGRI, di Tanah Abang III/24, Jakarta. Salah satu karya besar PGRI pada masa bakti XV adalah pembangunan gedung guru Indonesia (Wisma Guru).[3]
Basyuni Suriamiharja mendorong PGRI aktif menjalin hubungan dengan organisasi dalam maupun di dunia internasional. Di masanya, PGRI menyelenggarakan World WCOTP Congress di Jakarta, tahun 1979. PGRI memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1974, juga memprakarsai Pertemuan Guru-guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura.
Tahun 1993 di Stockholm terjadi merger/penyatuan WCOTP dan IFFTU menjadi Educational International (EI). Organisasi guru se-dunia mengikuti pola PGRI (profesi dan ketenagakerjaan). Basyuni Suriamiharja ikut berperan menandatangani penggabungan kedua organisasi tersebut menjadi EI.
Rujukan
- ^ "Pengurus Besar PGRI". Pengurus Besar PGRI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-08.
- ^ Banned, Anti. "TOKOH TOKOH PGRI" (dalam bahasa Inggris).
- ^ Supriadi, Dedi (2003). Perjalanan PGRI (1945-2003) Menyongsong Kongres PGRI XIX PGRI di Semarang, 8-12 Juli 2003. Jakarta: PB PGRI bekerjasam dengan Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. hlm. 55.