Abraham Ben Moses

Pendeta asal Indonesia

Abraham Ben Moses (lahir 26 Oktober 1965) adalah seorang pendeta asal Indonesia. Ia lahir dari sebuah keluarga Muslim asal Bima dengan nama Saifuddin Ibrahim, ayahnya adalah guru agama Islam, pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, dan mertuanya tokoh Islam di Jepara. Lulus dari SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat, ia kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama. Kemudian, ia mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar NII Al-Zaytun Panji Gumilang di Haurgeulis Indramayu, suatu pesantren terbesar di Indonesia, dan memiliki masjid yang bisa menampung 150.000 jemaah.[1]

Ia masuk ke agama Kristen pada tahun 2006 dan menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga[2] atau empat[3] anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta. Seorang anaknya masih tetap beragama Islam.[2]

Ia juga memurtadkan ribuan umat Islam dengan jumlah 150 orang sebulan.[2] Pada 5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian[4] dan divonis 4 tahun penjara.[5]

Referensi