Wologai adalah desa adat yang terletak di wilayah Ende Lio tepatnya di Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende – Nusa Tenggara Timur. Wologai terletak sekitar 37 kilometer arah timur kota Ende ditempuh dengan kendaraan umum maupun mobil sewaan selama sehari. Kampung adat ini terletak di ketinggian sekitar 1.045 mdpl dan telah berusia sekitar 800 tahun.[1]

Desa ini merupakan salah satu desa tradisional yang terkenal di Flores. Menurut cerita, desa ini memiliki masa lalu yang kelam. Dahulu, Desa Wologai menggunakan kulit manusia untuk gendang. Untuk masuk Desa Wologai, pengunjung harus mengisi buku tamu. Biaya masuknya sekitar Rp 10.000 per orang. Di tengah desa, ada panggung ritual. Pengunjung dilarang memasuki kawasan ini. Jika pengunjung memasuki panggung ritual ini, maka jiwa pengunjung akan terjebak di desa selamanya. Selain panggung ritual ada juga batu seremonial. Batu ini dipagari dengan tongkat bambu sederhana, yang tidak diizinkan disentuh oleh pengunjung. Kata penduduk setempat, jika batu itu disentuh akan ada badai atau cuaca buruk akan mempengaruhi desa[2]

Referensi

  1. ^ "Wologai, Kampung Adat Keren yang Telah Berusia 800 Tahun". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2017-04-02. Diakses tanggal 2019-08-20. 
  2. ^ "Desa Wologai atau Kampung Adat Wologai : Tempat Wisata Alternatif Setelah Mengujungi Danau Kelimutu di Flores". www.pedomanwisata.com. Diakses tanggal 2019-08-20.