Pompa Barsha

Revisi sejak 21 Agustus 2019 14.22 oleh Ignas Kunda (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Pompa Barsha''' adalah jenis pompa air tanpa menggunakan bahan bakar fosil atau bahan bakar minyak. Pompa ini dibuat oleh seorang warga negara Nepal bernama Pratap...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pompa Barsha adalah jenis pompa air tanpa menggunakan bahan bakar fosil atau bahan bakar minyak. Pompa ini dibuat oleh seorang warga negara Nepal bernama Pratap Thapa yang sekarang tinggal di Belanda dengan perusahaannya bernama Aqysta. Barsha dalam bahasa Nepal berarti hujan. Pratap Thapa mengartikan nama Barsha pada pompa buatannya sebagai pembawa hujan di musim kemarau.

Pompa ini hanya bisa ditempatkan di air mengalir atau sungai dengan bentuk seperti turbin air.[1] Pompa Barsha memanfaatkan energi air itu sendiri untuk mengangkat air dari sungai atau permukaan yang lebih rendah ke permukaan yang lebih tinggi. Pompa akan terus berputar sepanjang saat selama ada aliran air sungai.

Kekuatan pompa Barsha mampu memompa air sampai 80 ribu liter setiap hari dan bisa menaikkan air secara vertikal hingga 20 meter dengan jarak sejauh 2 km dari lokasi pompa Barsha. Di Indonesia pertama kali pompa Barsha dipasang di Pulau Sumba tepatnya di kabupaten Sumba Timur, NTT.

Di Pulau Sumba, NTT, pompa Barsha ini sudah diaplikasikan oleh sebuah yayasan bernama Komunitas Radio Max[2] dengan Heinrich Dengi[3] sebagai pendiri serta konsultan tehnik bernama Adrianus Lagur. Pada 2018 sudah dipasang juga di pulau Flores. Baik di sumba atau di Flores pompa ini digunakan untuk membantu para petani agar produksinya meningkat.

Di Pulau Sumba dan Flores lahan petani selalu lebih tinggi dari permukaan sungai atau air sehingga sangat kesulitan air bila hendak bercocok tanam di musim kemarau. Para petani harus mengeluarkan tenaga untuk menimba aiar dari sungai, serta mengeluarkan biaya ketika menggunakan pompa yang memakai bahan bakar solar atau bensin. Dengan pompa Barsha, petani hanya perlu menanam. Air dengan sendirinya terangkat ke lahan melalui selang yang telah terhubung ke pompa tersebut. [4][5]

  1. ^ Pengendali Air Untuk Bantu Petani Menanam, diakses tanggal 2019-08-21 
  2. ^ developer, metrotvnews. "Video The Nation : Air untuk Sumba (1)". metrotvnews.com. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  3. ^ developer, metrotvnews. "Video Metro News : Seorang Jurnalis di Sumba Bantu Petani Bertanam Organik". metrotvnews.com. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  4. ^ "Pompa Barsha Bantu Petani di Musim Kemarau". Max Fm Waingapu. 2017-08-09. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  5. ^ berkata, Imam DJ (2017-08-18). "Pompa Barsha dan Ketahanan Pangan". Max Fm Waingapu. Diakses tanggal 2019-08-21.