Memek (makanan)

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 21 Agustus 2019 23.56 oleh Uchup19 (bicara | kontrib) (Uchup19 memindahkan halaman Memek ke Memek (makanan))

Memek (diucapkan /mêmêk/) adalah kudapan khas Pulau Simeulue di Aceh, Indonesia. Makanan ini mirip bubur dan terbuat dari beras ketan dan pisang. Memek ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dalam sidang yang digelar di Hotel Millennium Jakarta pada 13-16 Agustus 2019.[1][2][3] Makanan ini dibuat dengan menggongseng atau menyangrai beras ketan. Pisang lalu ditumbuk kasar dan dicampur dengan beras ketan, santan, garam, dan gula. Proses ini bisa memakan waktu selama satu jam.[1]

Memek

Terdapat dua jenis memek; yaitu "memek basah" dan "memek kering". Memek basah terbuat dari beras gongseng yang dicampur dengan kelapa parut dan gula, sementara memek basah juga dicampur dengan santan.[4]

Asal mula

Walaupun nama makanan ini memiliki konotasi negatif dalam bahasa prokem Indonesia, nama "memek" sebenarnya berasal dari kata "mamemek" dalam bahasa Devayan. Konon makanan ini diciptakan pada masa pendudukan Jepang, ketika warga berupaya menyembunyikan beras mereka agar tidak disita oleh pasukan pendudukan. Mereka memutuskan untuk tidak memasaknya karena asap hasil pembakaran bisa terlihat oleh tentara Jepang. Beras tersebut dikunyah mentah-mentah dengan buah pisang, dan kunyahan tersebut menghasilkan suara gemeretak yang disebut "mamemek". Setelah Jepang pergi dari Simeulue, nama "mamemek" berubah menjadi "memek" karena cara pengolahannya juga sudah diganti menjadi seperti sekarang.[5]

Referensi

  1. ^ a b Setyadi, Agus. "Memek, Kuliner Khas Simeulue jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia". detikfood. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  2. ^ "Memek Simeulue dan 3 Karya Budaya Aceh Lainnya jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia". Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  3. ^ "Ada 'Memek' yang Menggoda Lidah di Anjungan Simeulue PKA VII". Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  4. ^ "Memek Khas Simeulue Masuk Dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia". kumparan. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  5. ^ "Dekranas Simeulue Minta Nama Memek Tak Dipelintir". Habadaily. Diakses tanggal 2019-08-21.