Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019
emilihan Umum Presiden Indonesia 2019 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 55,50%, diikuti oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara 44,50%. Pemilihan ini dilaksanakan serentak dengan pemilihan umum legislatif.
Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019 | ||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
17 April 2019 | ||||||||||||||||||||||||
Jajak pendapat | ||||||||||||||||||||||||
Pemilih terdaftar | 190.770.329 jiwa[1] | |||||||||||||||||||||||
Kehadiran pemilih | 158.012.506 (81,97%) | |||||||||||||||||||||||
Kandidat | ||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
| ||||||||||||||||||||||||
Hasil rekapitulasi penghitungan suara luar negeri. Jokowi-Amin: merah; Prabowo-Sandi: biru; Seimbang: hijau (Tunisia). | ||||||||||||||||||||||||
|
Hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 dini hari.[3] Namun hasil dari Pilpres ini tidak diterima oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi karena dianggap penuh dengan ketidakadilan, kecurangan, dan kesewenang-sewenangan.[4] Untuk itu, BPN Prabowo-Sandi mengajukan gugatan sengketa hasil Pilpres kepada Mahkamah Konstitusi[5]
Latar Belakang
Petahana
Menurut Pasal 7 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan." Dengan demikian, Joko Widodo yang menjadi pemegang posisi Presiden Republik Indonesia untuk periode 2014–2019 berhak dan dapat mengajukan pencalonan kembali untuk pemilihan umum 2019 dengan masa jabatan 2019–2024. Presiden Joko Widodo kemudian telah mengumumkan secara resmi calon wakil presiden yang akan mendampinginya di pemilihan umum 2019 yaitu Profesor Doktor KH Ma'ruf Amin pada tanggal 9 Agustus 2018 di Jakarta.[6]
Pemerintah juga memunculkan ambang batas untuk pemilihan 2019, sehingga menurut Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia Effendi Ghazali, pemerintah dinilai membawa kepentingan partai politik.[7]
RUU Pemilu
Tipe | Paket A | Paket B | Paket C | Paket D | Paket E |
Ambang batas presiden | 20% (kursi)/25% (suara) | 0% | 10% (kursi)/15% (suara) | 10% (kursi)/15% (suara) | 20% (kursi)/25% (suara) |
Ambang batas parlemen | 4% | 4% | 4% | 5% | 4% |
Sistem pemilu | terbuka | terbuka | terbuka | terbuka | terbuka |
Besaran kursi | 3-10 | 3-10 | 3-10 | 3-8 | 3-10 |
Konversi suara | Sainte-Laguë murni | Kuota Hare | Kuota Hare | Sainte-Laguë murni | Kuota Hare |
Hasil 1 | PDI-P, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, PPP |
Gerindra, Demokrat, PKS | PAN | - | - |
Hasil 2 | - | Tidak ada |
Hasil keputusan adalah terambilnya Paket A.
Keterangan:
• Pada hasil kedua, keempat partai politik lainnya menyatakan Walk Out dari hasil pemungutan suara.
Jadwal Pemilu
Pra-Pemilu
Keterangan: Ditulis miring berarti jadwal tetap
Tanggal (Paling lambat) |
Kegiatan |
---|---|
30 September 2017 | Pembentukan Panwaslu kecamatan, kelurahan dan luar negeri |
17 Agustus 2017 | Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksana penyelenggaraan pemilu |
17 Oktober 2017 | Pendaftaran partai politik peserta pemilu |
17 Desember 2017 | Menteri Dalam Negeri menyerahkan data kependudukan ke KPU |
17 Februari 2018 | Verifikasi partai politik calon peserta pemilu diselesaikan |
18 Februari 2018 | Pengumuman nama partai politik peserta pemilu |
17 Maret 2018 | Daftar pemilih tetap dapat dilengkapi daftar pemilih tambahan |
25 Maret 2018 | Pembentukan pengawas TPS |
17 Juli 2018 | Pendaftaran calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten |
4-10 Agustus 2018 | Pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden |
20 September 2018 | KPU melakukan verifikasi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden |
21 September 2018 | Pengumuman nama pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden |
17 Oktober 2018 | Pembentukan panitia pemilihan kecamatan dan panitia pemungutan suara |
23 September 2018- 13 April 2019 |
Kampanye pemilu |
14-16 April 2019 | Masa tenang |
17 April 2019 | Pemungutan suara |
Pasca-Pemilu
Keterangan: Ditulis miring berarti jadwal tetap
Tanggal (Paling lambat) |
Kegiatan |
---|---|
19 April 2019 | Perlengkapan pemungutan suara harus sudah diterima KPPS |
17-19 April 2019 | Penetapan hasil perolehan suara di luar negeri |
6 Mei 2019 | Penetapan hasil perolehan suara untuk calon presiden dan wakil presiden oleh KPU |
9 Mei 2019 | Penetapan hasil perolehan suara partai politik untuk calon DPRD kota/kabupaten oleh KPU kota/kabupaten |
12 Mei 2019 | Penetapan hasil perolehan suara partai politik untuk calon DPRD provinsi oleh KPU provinsi |
15 Mei 2019 | Penetapan hasil perolehan suara partai politik untuk calon DPR dan DPD oleh KPU |
6 Oktober 2019 | Penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih |
Kandidat
Resmi
Masing-masing pasangan calon sama-sama melakukan deklarasi pada 9 Agustus 2018, pendaftaran pada 10 Agustus 2018,[8][9] dan peresmian pada 20 September 2018.[10]
- Keterangan
- Ditulis miring artinya bukan partai politik pengusung (hanya partai politik pendukung saja)[11]
Nomor urut[12] |
Kandidat | Partai politik | % suara | % kursi | Jumlah kursi DPR | Persyaratan % suara/kursi | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Calon Presiden: Joko Widodo Calon Wakil Presiden: Ma'ruf Amin[13] |
Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI-P[14] | 18,95 | 19,5 | 109 | 338 / 560
| |||
Berkas:Logo GOLKAR.jpg Partai Golkar[15] | 14,75 | 16,2 | 91 | |||||
PKB[16] | 9,04 | 8,4 | 47 | |||||
Partai NasDem[17] | 6,72 | 6,3 | 36 | |||||
PPP[18] | 6,53 | 7,0 | 39 | |||||
Partai Hanura[19] | 5,26 | 2,9 | 16 | |||||
PKPI[20] | 0,91 | 0 | 0 | |||||
PBB[21] | 1,46 | 0 | 0 | |||||
PSI[22] | 0 | 0 | 0 | |||||
Partai Perindo[23] | 0 | 0 | 0 | |||||
Jumlah | 62,71 | 60,3 | 338 | |||||
Calon Presiden: Prabowo Subianto Calon Wakil Presiden: Sandiaga Uno[24] |
Partai Gerindra[25] | 11,81 | 13,0 | 73 | 222 / 560
| |||
Partai Demokrat[26] | 10,19 | 10,9 | 61 | |||||
PAN[27] | 7,59 | 8,7 | 48 | |||||
PKS[27] | 6,79 | 7,1 | 40 | |||||
Partai Berkarya[28] | 0 | 0 | 0 | |||||
Partai Idaman[29] | 0 | 0 | 0 | |||||
Partai Aceh[30] | 0 | 0 | 0 | |||||
Jumlah | 36,38 | 39,7 | 222 |
|
|
Potensial
- Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia
- Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, mantan Panglima Kostrad
- Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI
- Agus Harimurti Yudhoyono, mantan calon gubernur DKI Jakarta, Ketua Kogasma Partai Demokrat
- Tommy Soeharto, Ketua Umum Partai Berkarya
- Chairul Tanjung, mantan Menko Perekonomian
- Sam Aliano, Ketua Umum Pengusaha Indonesia Muda
- Amien Rais, mantan Ketua MPR, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional
- Zulkifli Hasan, Ketua MPR, Ketua Umum Partai Amanat Nasional
- Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang
- Abdul Somad, pendakwah
- Abdullah Gymnastiar, pendakwah
- Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
- Agus Harimurti Yudhoyono, mantan calon gubernur DKI Jakarta, Ketua Kogasma Partai Demokrat
- Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Jawa Barat
- Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, Ketua Umum Partai Golkar
- Akbar Tanjung, mantan Ketua DPR, mantan Ketua Umum Partai Golkar
- Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
- Chairul Tanjung, mantan Menko Perekonomian
- Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah
- Hamengkubuwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
- Hayono Isman, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
- Ma'ruf Amin, Ketua Umum MUI
- Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Moeldoko, mantan Panglima TNI
- Muhaimin Iskandar, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ketua Umum PKB
- Muhammad Arifin Ilham, pendakwah
- Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum PPP
- Muhammad Zainul Majdi, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (saat digadang-gadang masih menjabat)
- Said Aqil Siradj, Ketua Umum Nahdatul Ulama
- Salim Segaf Al-Jufri, mantan Menteri Sosial
- Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta (saat digadang-gadang masih menjabat)
- Siswono Yudo Husodo, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan
- Soekarwo, Gubernur Jawa Timur
- Sri Mulyani, Menteri Keuangan
- Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan
- Sutiyoso, mantan Kepala Badan Intelijen Negara
- Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulawesi Selatan
- Titiek Soeharto, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya
- Tommy Soeharto, Ketua Umum Partai Berkarya
- Tutut Soeharto, mantan Menteri Sosial
Debat
Terdapat lima buah debat sebelum digelarnya pemungutan suara. Kelima debat tersebut dirincikan sebagai berikut:
No | Tanggal | Lokasi | Tema | Moderator | Penyiar | Partisipan debat | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
P Partisipan N Tidak diundang | Paslon 01 | Paslon 02 | |||||||
Joko Widodo | Ma'ruf Amin | Prabowo Subianto | Sandiaga Uno | ||||||
01 | 17 Januari 2019 | Hotel Bidakara
|
P | P | P | P | |||
02 | 17 Februari 2019 | Hotel Sultan
|
P | N | P | N | |||
03 | 17 Maret 2019 | Hotel Sultan
|
N | P | N | P | |||
04 | 30 Maret 2019 | Hotel Shangri La
|
P | N | P | N | |||
05 | 13 April 2019 | Hotel Sultan
|
P | P | P | P |
Isu
Pinjaman luar negeri
Jumlah hutang luar negeri Indonesia menjadi sorotan kritik tim Prabowo-Sandi terhadap petahana Joko Widodo. Prabowo menilai, pemerintah banyak berutang untuk impor bahan pangan, bukan untuk meningkatkan produksi.[31] Prabowo menilai, dengan semakin besar utang, negara akan melemah. Ia kemudian menyatakan bahwa saat ini pemerintah berniat mengimpor 100% bahan bakar.[31]
Di sisi lain, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa rasio utang RI masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 29% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh di bawah target maksimal rasio hutang terhadap PDB, yaitu 60% sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Ia juga menyatakan, baiknya kinerja pemerintah dapat dilihat dari kecilnya inflasi, yaitu di angka 3,5%-4%.[32]
Kondisi perekonomian Indonesia
Salah satu isu perekonomian yang dibahas adalah mengenai jumlah Pendapatan Domestik Bruto per Kapita. Pada 23 Desember 2018, di hadapan jamaah Majelis Tafsir Alquran di jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Prabowo menyatakan bahwa PDB per kapita Indonesia saat ini setingkat dengan sejumlah negara miskin di Benua Afrika. Prabowo menyampaikan bahwa negara-negara miskin tersebut adalah Rwanda, Sierra Leone, Chad, Haiti (yang sebenarnya terletak di Benua Amerika), dan pulau-pulau kecil seperti Kiribati (yang sebenarnya berada di Kepulauan Pasifik). Prabowo mengungkapkan, kenyataan ini ironis mengingat Indonesia merupakan produsen kelapa sawit tertinggi di dunia.[33]
Pada tanggal 27 Desember 2018, Tempo menurunkan laporan mengenai perbandingan kondisi ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang disebutkan oleh Prabowo. Data tersebut menampilkan bahwa PDB per kapita Indonesia berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja ada di angka $11.900, jauh di atas Haiti ($1.830), Chad ($1.920), Rwanda ($1.990), dan Kiribati ($3.850).[34]
Kontroversi
Isu mahar
Berawal dari cuitan Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief tentang pemberian imbalan untuk pemilihan calon wakil presiden kepada PKS dan PAN sebesar 1 triliun rupiah, kasus ini telah ditelusuri bawaslu dan dinyatakan bahwa isu ini tidak benar.[35]
Perang tagar
Tagar "#2019GantiPresiden" pertama kali digagas oleh politikus PKS Mardani Sera, pada awalnya tagar tersebut tidak dipermasalahkan, tetapi belakangan tagar ini mulai dipermasalahkan karena eksistensi dalam bentuk deklarasi di berbagai wilayah. Menyikapi tagar tersebut muncul tagar-tagar seperti "#Jokowi2Periode" dan "#2019TetapJokowi".
Tagar "#2019GantiPresiden" dianggap terlalu kontroversial oleh pendukung Prabowo-Sandi, karena banyaknya kasus yang membuat konflik di daerah, maka didengungkan tagar baru "#2019PrabowoPresiden".[36][37]
Pengusiran Neno Warisman
Kasus Bahar bin Smith
Hoaks Ratna Sarumpaet
Penghitungan dan hasil
Hitung cepat
Proses hitung cepat dirilis pada tanggal 17 April 2019 pukul 15:00 oleh berbagai lembaga survei.[38]
Sumber/ Lembaga |
Pasangan | Sampel Masuk | Grafik | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Jokowi-Amin |
Prabowo-Sandi | ||||||
Saiful Mujani Research and Consulting[39] | 54,85% | 45,15% | 97,72% |
| |||
Indikator Politik Indonesia | 53.91% | 46.09% | 95.70% |
| |||
Poltracking | 54.98% | 45.02% | 100.0% |
| |||
Populi Center | 54.00% | 46.00% | 98.15% |
| |||
LSI Denny JA | 55.71% | 44.29% | 100.0% |
| |||
Litbang Kompas | 54.43% | 45.57% | 99.95% |
| |||
Indo Barometer | 54.35% | 45.65% | 99.83% |
| |||
KedaiKOPI | 54.20% | 45.80% | 90.25% |
| |||
Median | 54.52% | 45.68% | 98.02% |
| |||
CSIS-Cyrus | 55.60% | 44.40% | 99.99% |
| |||
Charta Politika | 54.34% | 45.65% | 99.83% |
| |||
Konsep Indonesia [40] | 54.03% | 45.97% | 99.80% |
| |||
Voxpol Center[41] | 54.55% | 45.45% | 100.0% |
|
Hasil resmi
Hasil resmi telah ditetapkan pada tanggal 21 Mei 2019 dini hari.[42]
Calon | Pasangan | Koalisi | Suara | % | |
---|---|---|---|---|---|
Joko Widodo | Ma'ruf Amin | Koalisi Indonesia Kerja | 85.607.362 | 55,50 | |
Prabowo Subianto | Sandiaga Uno | Koalisi Indonesia Adil Makmur | 68.650.239 | 44,50 | |
Total | 154.257.601 | 100% | |||
Suara sah | 154.257.601 | 97,62 | |||
Suara tidak sah | 3.754.905 | 2,38 | |||
Pemilih yang menggunakan hak pilih | 158.012.506 | 81,97 | |||
Pemilih yang tidak menggunakan hak pilih (golput) | 32.757.823 | 18,03 | |||
Pemilih terdaftar (total) | 190.770.329 | 80,28 | |||
Jumlah penduduk (perkiraan 2018)[43] | 237.641.326 | ||||
Sumber: Komisi Pemilihan Umum RI |
Suara menurut wilayah | Total suara | Grafik Selisih suara | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Joko Widodo Ma'ruf Amin Koalisi Indonesia Kerja |
Prabowo Subianto Sandiaga Uno Koalisi Indonesia Adil Makmur | ||||||||
Suara | % | Suara | % | ||||||
Sumatra | Aceh | 404.188 | 14,41 | 2.400.746 | 85,59 | 2.804.934 |
| ||
Sumatra Utara | 3.936.515 | 52,32 | 3.587.786 | 47,68 | 7.524.301 |
| |||
Sumatra Barat | 407.761 | 14,08 | 2.488.733 | 85,92 | 2.896.494 |
| |||
Riau | 1.248.713 | 38,73 | 1.975.287 | 61,27 | 3.224.000 |
| |||
Jambi | 859.833 | 41,68 | 1.203.025 | 58,32 | 2.062.858 |
| |||
Sumatra Selatan | 1.942.987 | 40,30 | 2.877.781 | 59,70 | 4.820.768 |
| |||
Bengkulu | 583.488 | 49,89 | 585.999 | 50,11 | 1.169.487 |
| |||
Lampung | 2.853.585 | 59,34 | 1.955.689 | 40,66 | 4.809.274 |
| |||
Bangka Belitung | 495.729 | 63,23 | 288.235 | 36,77 | 783.964 |
| |||
Kepulauan Riau | 550.692 | 54,19 | 465.511 | 45,81 | 1.016.203 |
| |||
Jawa | Banten | 2.537.524 | 38,46 | 4.059.514 | 61,54 | 6.597.038 |
| ||
DKI Jakarta | 3.279.547 | 51,68 | 3.066.137 | 48,32 | 6.345.684 |
| |||
Jawa Barat | 10.750.568 | 40,07 | 16.077.446 | 59,93 | 26.828.014 |
| |||
Jawa Tengah | 16.825.511 | 77,29 | 4.944.447 | 22,71 | 21.769.958 |
| |||
Yogyakarta | 1.655.174 | 69,03 | 742.481 | 30,97 | 2.397.655 |
| |||
Jawa Timur | 16.231.668 | 65,79 | 8.441.247 | 34,21 | 24.672.915 |
| |||
Sunda Kecil | Bali | 2.351.057 | 91,68 | 213.415 | 8,32 | 2.564.472 |
| ||
Nusa Tenggara Barat | 951.242 | 32,11 | 2.011.319 | 67,89 | 2.962.561 |
| |||
Nusa Tenggara Timur | 2.368.982 | 88,57 | 305.587 | 11,43 | 2.674.569 |
| |||
Kalimantan | Kalimantan Barat | 1.709.896 | 57,50 | 1.263.757 | 42,50 | 2.973.653 |
| ||
Kalimantan Tengah | 830.948 | 60,74 | 537.138 | 39,26 | 1.368.086 |
| |||
Kalimantan Selatan | 823.939 | 35,92 | 1.470.163 | 64,08 | 2.294.102 |
| |||
Kalimantan Timur | 1.094.845 | 55,71 | 870.443 | 44,29 | 1.965.288 |
| |||
Kalimantan Utara | 248.239 | 70,04 | 106.162 | 29,96 | 354.401 |
| |||
Sulawesi | Sulawesi Utara | 1.220.524 | 77,24 | 359.685 | 22,76 | 1.580.209 |
| ||
Gorontalo | 369.803 | 51,73 | 345.129 | 48,27 | 714.932 |
| |||
Sulawesi Tengah | 914.588 | 56,41 | 706.654 | 43,59 | 1.621.242 |
| |||
Sulawesi Tenggara | 555.664 | 39,75 | 842.117 | 60,25 | 1.397.781 |
| |||
Sulawesi Barat | 475.312 | 64,32 | 263.620 | 35,68 | 738.932 |
| |||
Sulawesi Selatan | 2.117.591 | 42,98 | 2.809.393 | 57,02 | 4.926.984 |
| |||
Maluku | Maluku | 599.457 | 60,40 | 392.940 | 39,60 | 992.397 |
| ||
Maluku Utara | 310.548 | 47,39 | 344.823 | 52,61 | 655.371 |
| |||
Papua | Papua | 3.021.713 | 90,66 | 311.352 | 9,34 | 3.333.065 |
| ||
Papua Barat | 508.997 | 79,81 | 128.732 | 20,19 | 637.729 |
| |||
Luar negeri | 570.534 | 73,31 | 207.746 | 26,69 | 778.280 |
| |||
Sumber: Komisi Pemilihan Umum |
Hasil survei
Lembaga Survei | Tanggal | Jumlah Sampel | Jokowi-Amin |
Prabowo-Sandi |
Lainnya |
---|---|---|---|---|---|
Alvara (sumber Diarsipkan 2022-06-30 di Wayback Machine.) |
12 - 18 Agustus 2018 | 1.500 | 53,6 | 35,2 | 11,2% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2022-06-30 di Wayback Machine.) |
12 - 19 Agustus 2018 | 1.200 | 52,2 | 29,5 | 18,3% |
Y-Publica (sumber Diarsipkan 2019-05-31 di Wayback Machine.) |
13 - 23 Agustus 2018 | 1.200 | 52,7 | 28,6 | 18,7% |
Indikator (sumber Diarsipkan 2022-07-01 di Wayback Machine.) |
1 - 6 September 2018 | 1.220 | 57,7 | 32,3 | 10% |
SMRC (sumber Diarsipkan 2019-05-31 di Wayback Machine.) |
7 - 14 September 2018 | 1.074 | 60,4 | 29,8 | 9,8% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2023-08-16 di Wayback Machine.) |
10 - 19 November 2018 | 1.200 | 53,2 | 31,2 | 15,6% |
Roy Morgan (sumber Diarsipkan 2020-10-26 di Wayback Machine.) |
Desember 2018 | 1.045 | 59,5 | 40,5 | 0% |
Indikator (sumber Diarsipkan 2019-10-03 di Wayback Machine.) |
6 - 16 Desember 2018 | 1.220 | 54,9 | 34,8 | 10,3% |
Charta Politika (sumber Diarsipkan 2021-01-03 di Wayback Machine.) |
22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 | 2.000 | 53,2 | 35,5 | 11,3% |
Y-Publica (sumber Diarsipkan 2019-07-26 di Wayback Machine.) |
26 Desember 2018 - 8 Januari 2019 | 1.200 | 53,5 | 31,9 | 14.6% |
Median (sumber Diarsipkan 2020-12-07 di Wayback Machine.) |
6 - 15 Januari 2019 | 1.500 | 47,9 | 38,7 | 13,4% |
DEBAT PERTAMA PILPRES 2019 (17 Januari 2019) | |||||
Cyrus (sumber Diarsipkan 2022-06-30 di Wayback Machine.) |
18 - 23 Januari 2019 | 1.230 | 57,5 | 37,2 | 5,3% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2021-01-17 di Wayback Machine.) |
18 - 25 Januari 2019 | 1.200 | 54,8 | 31 | 14,2% |
Celebes Research Center (sumber Diarsipkan 2020-10-23 di Wayback Machine.) |
23 - 31 Januari 2019 | 1.200 | 56,1 | 31,7 | 12,2% |
SMRC (sumber Diarsipkan 2020-08-13 di Wayback Machine.) |
24 - 31 Januari 2019 | 1.620 | 54,9 | 32,1 | 13,0% |
Roy Morgan (sumber Diarsipkan 2020-10-26 di Wayback Machine.) |
Januari 2019 | 1.039 | 58,0 | 42,0 | 0% |
Indo Barometer (sumber Diarsipkan 2020-11-07 di Wayback Machine.) |
6 - 12 Februari 2019 | 1.200 | 50,2 | 28,9 | 20,9% |
DEBAT KEDUA PILPRES 2019 (17 Februari 2019) | |||||
Konsep Indonesia (sumber Diarsipkan 2019-09-15 di Wayback Machine.) |
17 - 24 Februari 2019 | 1.200 | 54,8 | 34,1 | 11,1% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2022-06-29 di Wayback Machine.) |
18 - 25 Februari 2019 | 1.200 | 58,7 | 30,9 | 10,4% |
Alvara (sumber Diarsipkan 2020-11-07 di Wayback Machine.) |
22 Februari - 2 Maret 2019 | 1.201 | 53,9 | 34,7 | 11,4% |
Litbang Kompas (sumber Diarsipkan 2020-11-08 di Wayback Machine.) |
22 Februari - 5 Maret 2019 | 2.000 | 49,2 | 37,4 | 13,4% |
SMRC (sumber Diarsipkan 2020-12-21 di Wayback Machine.) |
24 Februari - 5 Maret 2019 | 2.479 | 57,6 | 31,8 | 10,6% |
PolMark (sumber Diarsipkan 2021-01-19 di Wayback Machine.) |
Oktober 2018 - Februari 2019 | 440 | 40,4 | 25,8 | 33,8% |
Roy Morgan (sumber Diarsipkan 2021-01-05 di Wayback Machine.) |
Februari 2019 | 1.101 | 57,0 | 43,0 | 0% |
Charta Politika (sumber Diarsipkan 2020-11-07 di Wayback Machine.) |
1 - 9 Maret 2019 | 2.000 | 53,6 | 35,4 | 11,0% |
NIRC (sumber Diarsipkan 2020-11-07 di Wayback Machine.) |
1 - 10 Maret 2019 | 1.200 | 55,8 | 34,3 | 9,9% |
Populi Center (sumber Diarsipkan 2021-01-13 di Wayback Machine.) |
5 - 15 Maret 2019 | 1.200 | 54,1 | 33,6 | 12,3% |
DEBAT KETIGA PILPRES 2019 (17 Maret 2019) | |||||
Indo Barometer (sumber Diarsipkan 2020-12-27 di Wayback Machine.) |
15 - 21 Maret 2019 | 1.200 | 50,8 | 32,0 | 17,2% |
CSIS (sumber Diarsipkan 2019-03-30 di Wayback Machine.) |
15 - 22 Maret 2019 | 1.960 | 51,4 | 33,3 | 15,3% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2019-11-29 di Wayback Machine.) |
18 - 26 Maret 2019 | 1.200 | 56,8-63,2 | 36,8-43,2 | |
Polmatrix Indonesia (sumber Diarsipkan 2019-05-08 di Wayback Machine.) |
20 - 25 Maret 2019 | 2.000 | 54,1 | 34,0 | 11,9% |
Indikator (sumber Diarsipkan 2020-08-14 di Wayback Machine.) |
22 - 29 Maret 2019 | 1.220 | 55,4 | 37,4 | 7,2% |
Y-Publica (sumber Diarsipkan 2021-01-17 di Wayback Machine.) |
Akhir Januari - Maret 2019 | 43.200 | 53,1 | 32,8 | 14,1% |
DEBAT KEEMPAT PILPRES 2019 (30 Maret 2019) | |||||
Roy Morgan (sumber Diarsipkan 2020-08-15 di Wayback Machine.) |
Pertengahan Maret - Awal April 2019 | 1.224 | 54,5 | 45,5 | 0% |
Indodata (sumber Diarsipkan 2019-12-18 di Wayback Machine.) |
24 Maret - 7 April 2019 | 1.200 | 54,8 | 32,5 | 12,7% |
Cyrus (sumber Diarsipkan 2020-11-08 di Wayback Machine.) |
27 Maret - 2 April 2019 | 1.230 | 56,4 | 38,1 | 5,5% |
NIRC (sumber Diarsipkan 2021-01-06 di Wayback Machine.) |
28 Maret - 3 April 2019 | 1.200 | 57,3 | 35,9 | 6,8% |
Median (sumber Diarsipkan 2019-05-09 di Wayback Machine.) |
31 Maret - 7 April 2019 | 1.500 | 47,2 | 39,5 | 13,3% |
SMRC (sumber Diarsipkan 2019-09-15 di Wayback Machine.) |
1 - 4 April 2019 | 1.240 | 57,3 | 32,5 | 10,2% |
Indo Barometer (sumber Diarsipkan 2023-08-17 di Wayback Machine.) |
1 - 7 April 2019 | 1.200 | 59,9 | 40,1 | 0% |
Y-Publica (sumber Diarsipkan 2020-10-02 di Wayback Machine.) |
1 - 7 April 2019 | 1.200 | 55,3 | 35,2 | 9,5% |
Poltracking (sumber Diarsipkan 2021-01-20 di Wayback Machine.) |
1 - 8 April 2019 | 2.000 | 53,3 | 39,7 | 7,0% |
Alvara (sumber Diarsipkan 2021-01-06 di Wayback Machine.) |
2 - 8 April 2019 | 2.000 | 52,2 | 38,8 | 9,0% |
Indopolling (sumber Diarsipkan 2022-06-23 di Wayback Machine.) |
3 - 8 April 2019 | 1.080 | 57,4 | 32,5 | 10,1% |
SMRC (sumber Diarsipkan 2020-12-09 di Wayback Machine.) |
5 - 8 April 2019 | 2.285 | 56,8 | 37,0 | 6,2% |
LSI Denny JA (sumber Diarsipkan 2019-06-21 di Wayback Machine.) |
4 - 9 April 2019 | 2.000 | 55,9-65,8 | 34,2-44,1 | |
Charta Politika (sumber Diarsipkan 2020-12-18 di Wayback Machine.) |
5 - 10 April 2019 | 2.000 | 55,7 | 38,8 | 5,5% |
DEBAT KELIMA PILPRES 2019 (13 April 2019) | |||||
PEMUNGUTAN SUARA PEMILU 2019 (17 April 2019) |
Dampak Pemilu Serentak 2019
Sakit dan Meninggal Dunia
Jumlah petugas penyelenggara Pemilu Serentak 2019 yang meninggal dunia secara keseluruhan mencapai 554 orang dan yang sakit 3.788 orang[44]. Dan ini menjadi korban yang terbesar di dalam Sejarah Pemilu di Indonesia. Hal ini diakibatkan banyaknya beban tugas yang ditanggung oleh petugas KPPS maupun dari pihak kepolisian, dari tugas penghitungan yang banyak dimulai dari suara Penghitungan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, DPRD, dan DPR, menjaga Kotak Surat Suara, serta pengantaran Logistik Pemilu.
Pahlawan Demokrasi
Presiden Jokowi[45] menetapkan semua para petugas maupun pihak kepolisian yang gugur saat mengawal Pemilu 2019 sebagai Pahlawan Demokrasi[46].
Penerimaan hasil
Hasil pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 tidak diterima baik oleh Pasangan Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menurutnya, hasil Pilpres 2019 ini penuh dengan kecurangan yang tidak dapat diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum RI.[47] Ia berencana melakukan upaya kedaulatan hukum sesuai konstitusi dan mengedepankan kedaulatan rakyat.[47][48] Selain itu, ia juga menggelar sebuah rapat bersama para pendukungnya, membahas Hasil Pilpres 2019 di Kertanegara.[49] Terjadi demonstrasi massa yang menolak hasil pemilihan presiden ini yang berujung kerusuhan di Jakarta pada tanggal 21 dan 22 Mei.
Galeri foto
-
Daftar nama para kandidat Daerah Pemilihan I Sumatra Utara
-
Sebuah paket yang dikirimkan lewat pos kepada seorang pemilih di Britania Raya
-
Contoh surat suara yang sah
-
Para calon anggota Dewan Perwakilan Daerah provinsi DKI Jakarta
-
5 buah kotak suara yang dipakai dalam Pemilu 2019
-
Pajangan nama para calon legislatif dan presiden
Lihat pula
- Nurhadi-Aldo, pasangan Capres-Cawapres fiktif.
- Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014
Referensi
- ^ "Lindungi Hak Pilihmu – Rekapitulasi Data Pemilih – kpu.go.id". Diakses tanggal 03 Maret 2019.
- ^ a b Media, Kompas Cyber. "Ini Urutan Penghitungan Suara pada Pemilu Serentak 2019". KOMPAS.com.
- ^ "KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf Pemenang Pilpres 2019". CNN Indonesia. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ "Saksi BPN Prabowo-Sandiaga Tolak Tanda Tangani Hasil Pemilu Yang Ditetapkan". Kompas. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ "BPN Prabowo-Sandiaga Akan Ajukan Gugatan Sengketa Hasil Pilpres ke MK". Kompas. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ "Joko Widodo umumkan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden". BBC News Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2018-08-09. Diakses tanggal 2018-08-23.
- ^ Media, Kompas Cyber (15 September 2016). "Munculkan Ambang Batas Pilpres 2019, Pemerintah Dinilai Bawa Kepentingan Parpol – Kompas.com". Diakses tanggal 5 September 2018.
- ^ "Jokowi-Ma'ruf Amin resmi mendaftar sebagai bakal capres dan cawapres di KPU". 10 Agustus 2018. Diakses tanggal 24 Agustus 2018 – via www.bbc.com.
- ^ VIVA, PT. VIVA MEDIA BARU - (10 Agustus 2018). "Prabowo-Sandi Resmi Daftar Capres-cawapres, KPU Periksa Berkas – VIVA". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Media, Kompas Cyber. "KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi sebagai Capres-Cawapres". KOMPAS.com.
- ^ FHR. "KPU Coret PSI dan Perindo sebagai Partai Pengusul Jokowi". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Jokowi-Ma'ruf Amin Nomor Urut Satu, Prabowo-Sandiaga Nomor Urut Dua". KOMPAS.com.
- ^ Media, Kompas Cyber (9 Agustus 2018). "Jokowi Resmi Tunjuk Ma'ruf Amin sebagai Cawapres – Kompas.com". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ https://m.detik.com/news/berita/d-3882201/resmi-megawati-umumkan-jokowi-jadi-capres-pdip-di-pilpres-2019
- ^ "Local elections in Indonesia test Widodo's 2019 prospects". Nikkei Asian Review. Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Media, Kompas Cyber (2018-07-14). "PKB Resmi Dukung Jokowi untuk Pilpres 2019 – Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-07-15.
- ^ Media, Kompas Cyber (15 November 2017). "Resmi, Nasdem Dukung Jokowi di Pilpres 2019 – Kompas.com". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ developer, metrotvnews. "PPP Resmi Usung Jokowi di Pilpres 2019". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Suherdjoko (24 December 2017). "Hanura reaffirms support for Jokowi's re-election". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 March 2018.
- ^ "PKPI Dukung Jokowi di Pilpres 2019 – TribunJakarta". TribunJakarta. 2018-05-14. Diakses tanggal 2018-06-04.
- ^ "Hasil Rakornas, PBB Resmi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin – Kompas". Kompas. 2019-01-27. Diakses tanggal 2019-01-28.
- ^ Salim, Agus (1 March 2018). "PSI dukung Jokowi di pilpres 2019". Antara News. Diakses tanggal 13 March 2018.
- ^ Liputan6.com (2 Agustus 2017). "Partai Hary Tanoe Dukung Jokowi di Pilpres 2019". liputan6.com.
- ^ Sarwanto, Abi. "Sandiaga Uno Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-09.
- ^ Widiastuti, Rina (11 April 2018). "Gerindra Resmi Usung Prabowo Subianto di Pilpres 2019". Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ "BREAKING NEWS: Sah, Demokrat ke Koalisi Prabowo – indopos.co.id". 24 Juli 2018. Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ a b "PKS dan PAN Sepakat Usung Prabowo Subianto Sebagai Capres 2019 – Tribunnews.com". 14 Juli 2018. Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Titiek Soeharto Ungkap Alasan Partai Berkarya Dukung Prabowo-Sandiaga". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-06-11.
- ^ "Alasan Ekonomi, Pengikut Rhoma Irama Dukung Prabowo - Sandiaga". suara.com. 2018-10-28. Diakses tanggal 2019-06-11.
- ^ "Mualem: Tertibkan Logo Partai Aceh di Baliho Capres Selain Prabowo-Sandi". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2019-06-08.
- ^ a b https://news.detik.com/read/2018/11/28/170005/4321396/1536/prabowo-uang-utangan-malah-digunakan-untuk-impor-impor-impor
- ^ http://finance.detik.com/read/2018/12/03/123422/4328108/4/luhut-tak-benar-ri-hidup-dari-utang
- ^ "Transkrip Pidato Prabowo Saat Sebut Indonesia Setingkat dengan Negara Miskin Afrika". Tribunnews.com. 2018-12-24. Diakses tanggal 2018-12-27.
- ^ Ramadhan, Fitra Moerat (27 Desember 2018). "Indonesia Versus Haiti, Negara yang Disebut Miskin oleh Prabowo". Tempo.
- ^ Dwi Andayani dan Marlinda Oktavia Erwanti. "Kontroversi Bawaslu Setop Kasus Mahar Pilpres Rp 1 T". Detik. Diakses tanggal 11 September 2018.
- ^ "Dialog: Ramai Perang Tagar Jelang Pilpres". Kompas. Diakses tanggal 11 September 2018.
- ^ Syaiful Hadi. "Deklarasi Hari Ini, Begini Awal Mula Gerakan #2019GantiPresiden". Tempo. Diakses tanggal 11 September 2018.
- ^ https://news.detik.com/berita/d-4515451/hasil-quick-count-nyaris-100-6-lembaga-survei-jokowi-unggul
- ^ https://tirto.id/hasil-quick-count-smrc-jokowi-vs-prabowo-siapa-menang-pilpres-dmhu
- ^ https://indopolitika.com/hasil-akhir-quick-count-pilpres-2019-konsepindo-jokowi-maruf-amin-tetap-unggul/
- ^ https://news.okezone.com/read/2019/04/18/605/2044992/hasil-quick-count-voxpol-center-100-jokowi-ma-ruf-54-55-dan-prabowo-sandi-45-45
- ^ Dewi Nurita (21 Mei 2019"Jokowi Menang di 21 Provinsi, Ini Daftar Lengkap Rekapitulasi KPU". Tempo.co. Diakses tanggal 21 Mei 2019. ).
- ^ "Jumlah dan Distribusi Penduduk". BPS. Mei 2010. Diakses tanggal 13 April 2018.
- ^ "Total 554 Orang KPPS, Panwas dan Polisi Tewas di Pemilu 2019". nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-09.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Jokowi Sebut Orang-orang yang Gugur saat Mengawal Pemilu Sebagai Pahlawan Demokrasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-05-09.
- ^ Liputan6.com (2019-04-23). "Gugurnya Pahlawan Demokrasi Saat Kawal Pemilu 2019". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-05-09.
- ^ a b "Anggap Penuh Kecurangan, Prabowo Tolak Seluruh Hasil Pilpres". CNBC Indonesia. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ "Tolak Hasil Pilpres 2019, BPN: Demonstrasi Tetap Jalan". Tirto.id. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.
- ^ "Prabowo Gelar Rapat di Kertanegara, Bahas Penetapan Haisl Pilpres 2019". Kompas. 21 Mei 2019. Diakses tanggal 21 Mei 2019.