Theodorus Hubertus Moors
Theodorus Hubertus Moor, M.S.C., (7 November 1912 – 18 Maret 2003) adalah seorang kelahiran Belanda yang menjadi Uskup dari Manado pada tahun 1969-1990.
Theodorus Hubertus Moors | |
|---|---|
| Uskup Emeritus Manado | |
| Gereja | Gereja Katolik Roma |
| Keuskupan | Manado |
| Penunjukan | 26 Juni 1969 (56 tahun, 231 hari) |
Masa jabatan berakhir | 8 Februari 1990 (77 tahun, 93 hari) |
| Pendahulu | Nicolas Verhoeven, M.S.C. |
| Penerus | Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. |
| Imamat | |
Tahbisan imam | 13 Maret 1937 (24 tahun, 126 hari) |
Tahbisan uskup | 25 Juli 1967 (54 tahun, 260 hari) oleh Salvatore Pappalardo, Nicolas Verhoeven, M.S.C., dan Pieter Jan Antoon Moors |
| Informasi pribadi | |
| Nama lahir | Theodorus Hubertus Moors |
| Lahir | 7 November 1912 Tungelroy, Weert, Limburg  Belanda |
| Meninggal | 18 Maret 2003 (umur 90) |
| Kewarganegaraan | Belanda |
| Denominasi | Katolik Roma |
Jabatan sebelumnya |
|
| Semboyan | Pacem Prædicare (Wartakanlah dengan damai) |
Kehidupan
Theodorus Hubertus Moors bergabung dengan komunitas agama Misionaris Hati Kudus Yesus dan menerima pentahbisan sebagai imam pada tanggal 13 Maret 1937. Pada tanggal 13 April 1967, Paus Paulus VI mengangkatnya menjadi Uskup auksilier di Kota Manado dan Uskup tituler dari Choba.
Ia ditahbiskan oleh Pro-Nuncio Apostolik di Indonesia, pada waktu itu, Kardinal Salvatore Pappalardo, pada 25 Juli 1967 dan pada tahun yang sama juga menerima pentahbisan Episkopal; Mitkonsekratoren adalah Nicolas Verhoeven, M.S.C., Uskup Manado, dan Pieter Jan Antoon Moor, Uskup Roermond.
Pada tanggal 26 Juni 1969, Paus mengangkatnya menjadi Uskup Manado. Pada tanggal 8 Februari 1990, ia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai uskup kepada Paus Yohanes Paulus II karena masalah usia.
Pranala luar
- (Inggris) “Theodorus Hubertus Moors”. Catholic-Hierarchy.org
- (Inggris) gactholic.org
| Jabatan Gereja Katolik | ||
|---|---|---|
| Didahului oleh: Nicolas Verhoeven, M.S.C. |
Uskup Manado 26 Juni 1969–8 Februari 1990 |
Diteruskan oleh: Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. |