Suparto Brata (23 Februari 1932 – 11 September 2015) adalah sastrawan berbahasa Jawa dan juga Indonesia. Sastrawan ini terhitung produktif menerbitkan buku fiksi berbahasa Jawa. Pada awalnya, dia menulis fiksi dengan bahasa Indonesia yang dimuat di Majalah Garuda pada tanggal 25 Oktober 1953 dengan cerpen "Miss Rika di Angkasa".

Karir sastra Jawanya bermula dari tulisan-tulisannya di Majalah Panjebar Semangat, Surabaya. Majalah berbahasa Jawa ini juga memberinya anugerah saat sayembara penulisan Cerita bersambung pada tahun 1959. Cerita bersambung itu kemudian dibukukan dalam bentuk novel yang berjudul Lara Lapane Kaum Republik. Novel ini kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Suparto sendiri menjadi Kaum Republik.

Dalam menulis acap kali menggunakan nama samaran, di antaranya Peni dan Eling Jatmiko. Berkat kegigihannya, dia pernah mendapat penghargaan Hadiah Sastera Rancagé tiga kali.

Novel dan kumpulan cerpen Jawa yang pernah ditulisnya, yaitu:

  • Tanpa Tlacak.
  • Emprit Abuntut Bedhug.
  • Kadurakan ing Kidul Dringu.
  • Katresnan kang Angker.
  • Asmarani.
  • Pethite Nyai Blorong.
  • Nyawa 28.
  • Tretes Tintrim.
  • Lara Lapane Kaum Republik.
  • Sanja Sangu Trembela.
  • Lintang Panjer Sore.
  • Jaring Kalamangga.
  • Kamar Sandi.
  • Garuda Putih.
  • Nglacak Ilange Sedulur Ipe.
  • Ngingu Kutuk ing Suwakan.
  • Donyane Wong Culika.
  • Lelakone Si lan Man.

Pranala luar