Taijiquan

Seni bela diri dari Tiongkok
Revisi sejak 8 Juli 2008 09.09 oleh Stephensuleeman (bicara | kontrib) (memindahkan Taichi ke Tai chi)

Taichi, dikenal juga dengan sebutan Tai Chi Chuan atau Taijiquan, adalah sebuah bentuk seni beladiri dan senam kesehatan aliran halus ("Soft Style") dari negeri China. Taichi terbagi menjadi berbagai "gaya" yang pada dasarnya berasal dari satu akar dan konsep dasarnya hampir sama, namun bentuk gerakannya berbeda-beda, sehingga menambah khasanah pengetahuan para pecinta Taichi.

Adapun gaya-gaya Taichi yang terkenal adalah gaya Chen, gaya Yang, gaya Sun dan gaya Wu. Yang paling terkenal adalah gaya Yang, gaya ini telah menjadi standar pengajaran Taichi ke seluruh dunia, yaitu lewat sebuah rangkaian gerak yang disebut "Beijing 24 step" atau Senam Taichi gaya 24 langkah yang telah distandarisasi oleh pemerintah Republik Rakyat China (RRC) sebagai bentuk baku untuk mengajarkan Taichi. [1] [2]

Konon kabarnya senam Taichi diciptakan oleh tokoh legendaris Zhang Sam Fung (di Indonesia dikenal dengan nama Thio Sam Hong) seorang pendeta Tao yang hidup di abad ke 12, dan dari ajaran beliau ini kemudian dikembangkan oleh Chen Wangting di abad ke 15. Dari ajaran Chen Wangting inilah lahir Taichi gaya Chen, gaya yang tertua. Gaya Chen ini kemudian dimodifikasi lagi oleh murid-murid di generasi berikutnya, sehingga lahirlah gaya Yang, didirikan oleh Yang Luchan di abad ke 16, gaya Wu oleh Wu Yuxiang di abad ke 17 dan gaya Sun oleh Sun Lutang di abad ke 19.

Senam Taichi kemudian berkembang menjadi bentuk latihan yang digemari, karena memiliki manfaat kesehatan yang baik dan, dengan latihan yang tekun dan sangat mendalam, bisa digunakan untuk pembelaan diri. Oleh karena itu, pemerintah RRC kemudian menciptakan jurus standard untuk pengajaran senam Taichi ini didalam ruang lingkup olahraga Wushu [3] , yaitu yang dikenal dengan nama Beijing 24 Step Taichi [4] pada tahun 1956, dan 42 step Taichi Competition Form pada tahun 1989. Kedua jurus standard ini dianggap lebih mudah untuk diajarkan dan ditampilkan daripada jurus tradisional yang lebih panjang dan sulit. [5]

Hingga kini, senam Taichi masih menjadi bagian dari pelajaran di berbagai club Wushu dan Kungfu di Indonesia. Atlit Wushu Indonesia, Zaenab, berhasil memperoleh medali Bronze di nomor Taichi yang diadakan pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand. [6]

Selain dikembangkan di club-club Wushu, dikembangkan juga senam Taichi di club-club khusus Taichi yang tidak menekankan pada kompetisi Wushu, misalnya di Club PORPI (Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia), Club Taichi Adipranata, dan masih banyak lagi club-club lainnya.