Aslan

singa fiktif, seorang dewa dalam The Chronicles of Narnia
Revisi sejak 9 Juli 2008 00.59 oleh Borgx (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

Aslan adalah karakter pusat dari kisah "The Chronicles of Narnia" karya C. S. Lewis. Ia digambarkan dengan sosok seekor singa yang besar yang dapat berbicara. Ia adalah satu-satunya tokoh yang muncul di ketujuh buku Narnia.

Aslan digambarkan sebagai makhluk yang bijak dan penuh kasih sayang. Selain itu ia adalah makhluk yang misterius dan penuh kekuatan yang menjaga dan menyelamatkan Narnia. Sepanjang alur cerita, Aslan dikisahkan sebagai makhluk yang menciptakan dan menghancurkan dunia, termasuk dunia Narnia. Menurut penulisnya, C. S. Lewis, Aslan adalah gambaran lain dari Kristus, jikalau Kristus muncul dalam dunia fantasi.


Biografi (menurut kronologi cerita)

Aslan muncul pertama kali dalam penciptaan dunia Narnia. Ketika Digory, Polly, Jadis, Paman Andrew, Frank dan kudanya, Strawberry, tanpa sengaja masuk ke dunia baru dengan cincin ajaib, mereka menemukan dunia tersebut kosong. Lalu Aslan muncul dan dengan kekuatan nyanyiannya, Aslan membuat dunia Narnia menjadi ada.

Ketika Digory, Polly dan Frank langsung terkagum-kagum akan Aslan, Jadis langsung menunjukkan sikap takut dan benci. Ia mencoba menyerang Aslan dengan tiang besi sebelum kabur. Tak terganggu akan serangan tersebut, Aslan terus memanggil tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang untuk muncul. Kekuatan nyanyian Aslan begitu hebat sampai tiang besi yang terjatuh ke tanah yang subur, tumbuh menjadi tiang lampu yang menyala dan permen yang terjatuh tumbuh menjadi pohon permen.

Aslan lalu memilih beberapa spesies diantara binatang-binatang yang ia panggil tersebut, dan memberi kemampuan untuk berbicara dan berpikir. Ia memerintahkan mereka untuk menjaga binatang-binatang. Lalu ia menunjuk Frank untuk menjadi raja pertama di Narnia dan membawa istri Frank dari bumi, Nellie, untuk menjadi ratu pertama di Narnia dengan nama Ratu Helen.

Aslan menjelaskan bahwa Jadis akan menjadi ancaman yang membahayakan makhluk-makhluk Narnia dan mengirim Digory dan Polly untuk mengambil buah ajaib yang akan melindungi Narnia. Ia membuat Strawberry menjadi kuda bersayap dan menamainya Fledge untuk membantu kedua anak tersebut. Ketika tugas tersebut sudah terpenuhi, Aslan memberitahu Digory caranya untuk merawat ibunya yang sakit.

Pada akhir cerita, Aslan membawa Digory, Polly dan Paman Andrew ke hutan diantara dunia-dunia, tanpa bantuan cincin ajaib, dimana melalui hutan tersebut mereka bisa kembali ke London.


Para makhluk Narnia menanti kembalinya Aslan ke dunia Narnia. Pada waktu itu, Narnia ditindas oleh Penyihir Putih yang menyihir Narnia sehingga mengalami musim dingin tanpa akhir. Penyihir Putih sudah menyihir banyak dari pengikut Aslan menjadi patung batu. Penghuni dunia Narnia berharap agar kembalinya Aslan akan mengakhiri penindasan oleh Jadis, si Penyihir Putih itu.

Ke-empat anak-anak yang masuk ke dunia Narnia, Peter, Susan, Edmund dan Lucy Pevensie ditampung oleh Mr dan Mrs Beaver, sepasang berang-berang. Mereka akan dipandu Mr Beaver kepada Aslan. Namun, sebelum berangkat, Edmund meninggalkan mereka untuk memberitahu keberadaan mereka kepada Penyihir Putih. Ketiga anak yang lain akhirnya bertemu Aslan yang sudah mengumpulkan banyak makhluk Narnia untuk maju berperang. Aslan mengirim sebagian kecil tentaranya untuk menyelamatkan Edmund.

Setelah Edmund ditolong, Penyihir Putih muncul di perkemahan Aslan dan meminta agar Edmund dikembalikan. Menurut Penyihir Putih, ia mempunyai hak untuk menghukum mati Edmund, sesuai dengan hukum yang ada dari masa lampau. Aslan menawarkan dirinya sendiri sebagai ganti nyawa Edmund. Di Meja Batu, tempat eksekusi tersebut, Susan dan Lucy melihat bahwa Penyihir Putih mengikat, menghina, menyiksa, mencukur bulu dan akhirnya membunuh Aslan dengan pisaunya.

Setelah Penyihir itu pergi dengan pasukannya untuk menyerang kubu Narnia, Lucy dan Susan beserta beberapa ekor tikus membuka ikatan-ikatan tali dari tubuh Aslan. Namun ketika subuh, mereka menemukan bahwa tubuh Aslan hilang dan Aslan tiba-tiba muncul dan memperlihatkan bahwa ia telah hidup kembali, karena ada sihir yang lebih hebat dari sihir kuno yang tidak disadari oleh si Penyihir. Aslan menjelaskan bahwa "ketika seorang korban yang dengan sukarela meskipun tidak melakukan kesalahan dihukum mati sebagai ganti si penghianat, Meja Batu akan pecah, dan kematian akan berjalan dengan arah sebaliknya."

Aslan lalu pergi ke istana si Penyihir dan menghidupkan kembali pengikut-pengikut Aslan yang telah diubah menjadi batu. Aslan memimpin mereka untuk membantu Peter dan Edmund yang sedang memimpin laskar Narnia berperang melawan pasukan Penyihir Putih. Di akhir perang, Aslan menerkam si Penyihir dan membunuhnya.

Di akhir cerita, Aslan menobatkan keempat anak-anak Pevensie menjadi raja-raja dan ratu-ratu Narnia. Ketika pesta sedang diselenggarakan, Aslan diam-diam menyelinap pergi.