Yudas Iskariot

terkenal sebagai pengkhianat Yesus, salah satu dari dua belas murid asli Yesus
Revisi sejak 1 September 2019 05.46 oleh Corneval (bicara | kontrib)

Yudas Iskariot (mati ~2933, Ibrani יהודה איש־קריות Yəhûḏāh ʾΚ-qəriyyôṯ), anak Simon Iskariot (Yohanes 6:71), dia juga termasuk salah seorang dari dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus, dan dia bertugas sebagai bendahara (Yohanes 12:6, Yohanes 13:29). Yudas Iskariot adalah satu dari tiga murid yang dikenal di kalangan orang Kristen maupun orang Islam (2 murid lainya adalah Yohanes (dalam Islam disebut Yahya) dan Petrus

Ciuman Yudas, lukisan oleh Giotto di Bondone.

Etimologi

Dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen yang asalnya ditulis dalam bahasa Yunani, nama "Yudas Iskariot" ditulis sebagai Ιούδας Ισκάριωθ dan Ισκαριώτης. "Yudas" (ditulis "Ioudas" dalam bahasa Yunani kuno, "Iudas" dalam bahasa Latin, dilafalkan yudas dalam kedua bahasa tersebut) merupakan bentuk Yunani dari nama umum Ibrani Yehuda (יהודה, Yehûdâh, bahasa Ibrani yang artinya "Allah dipuji"). Ejaan Yunani mendasari penulisan berbagai nama dalam Perjanjian Baru yang kemudian dialihaksarakan dalam berbagai bahasa di dunia.

Arti penting nama "Iskariot" tidak jelas. Ada beberapa teori utama mengenai etimologinya:

  • Suatu penjelasan populer menganggap nama Iskariot diturunkan dari bahasa Ibrani איש־קריות, Κ-Qrîyôth, atau "orang Kerioth". Injil Yohanes menyebut Yudas sebagai "putra Simon Iskariot" (meskipun sejumlah terjemahan hanya merujuknya sebagai "putra Simon" (Yohanes 6:71, Yohanes 13:26, Versi Raja James)),[1] menyiratkan bahwa bukan Yudas, tetapi ayahnya yang berasal dari sana.[2] Ada yang berspekulasi bahwa Kerioth merujuk kepada suatu daerah di Yudea, tetapi juga nama dua kota Yudea yang dikenal.[3]
  • Teori kedua adalah bahwa "Iskariot" mengidentifikasi Yudas sebagai anggota sicarii.[4] Ini adalah suatu kader pembunuh terlatih di antara pemberontak Yahudi yang bermaksud untuk mengusir orang Romawi dari Yudea. Namun, sejumlah sejarawan menunjukkan bahwa sicarii baru muncul pada tahun 40-an atau 50-an pada abad ke-1, sehingga Yudas tidak bisa menjadi anggotanya.[5]

Di kalangan orang Kristen, nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan harga 30 keping perak (Matius 26:14–15). Matius 27:5 mencatat bahwa Yudas melemparkan uang perak yang diterimanya ke dalam Bait Suci, lalu pergi bunuh diri dengan cara gantung diri, dan kemudian oleh Imam-Imam uang tersebut dibelikan sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, sebagai tempat pekuburan orang asing. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 kemudian diceritakan bahwa Yudas Iskariot telah membeli sebidang tanah sebelum ia akhirnya "jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar"—tanah tersebut pada akhirnya dinamai Tanah Darah, atau Hakal-Dama.

Dalam suatu pemilihan yang diadakan oleh para murid, posisi Yudas akhirnya digantikan oleh Matias setelah kesebelas murid membuang undi untuk menentukan siapa orang ke-12 yang akan menggantikannya (Kisah Para Rasul 1:26).

Menurut Islam, Isa atau Yesus tidak dibunuh atau disalib, karena Allah telah mengganti wajah dari Yudas Iskariot hingga menyerupai Nabi Isa, sedangkan Nabi Isa sendiri diangkat oleh Allah ke langit. Pasca diangkatnya Nabi Isa ke langit, Yudas Iskariot yang telah berwajah serupa dengan Isa lah yang kemudian disalib, dan Nabi Isa diangkat oleh Allah ke surga.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Yohanes 6:71 dan Yohanes 13:26
  2. ^ Richard Bauckham, Jesus and the Eyewitnesses: The Gospels as Eyewitness Testimony, Eerdmans (2006), p. 106.
  3. ^ New English Translation Bible, n. 11 in Matthew 11.
  4. ^ Bastiaan van Iersel, Mark: A Reader-Response Commentary, Continuum International (1998), p. 167.
  5. ^ Brown, Raymond E. (1994). The Death of the Messiah: From Gethsemane to the Grave: A Commentary on the Passion Narratives in the Four Gospels v.1 pp. 688–92. New York: Doubleday/The Anchor Bible Reference Library. ISBN 0-385-49448-3; Meier, John P. A Marginal Jew: Rethinking the Historical Jesus (2001). v. 3, p. 210. New York: Doubleday/The Anchor Bible Reference Library. ISBN 0-385-46993-4.