Jin De Yuan, Klenteng

Klenteng merupakan tempat sembahyang Kaum Budhis. Di Indonesia, salah satu klenteng tertua berada di Kota Jakarta. Jin De Yuan[1], atau yang lebih dikenal dengan nama lain Vihara Dharma Bhakti, Klenteng Kebajikan Emas, Kim Tek I, merupakan tempat pemujaan orang Tionghoa yang didirikan pada tahun 1650. Klenteng ini bercorak khas Budhis, tepatnya di Jl. Petak Sembilan, di sebelah barat daya Kota Jakarta. Lokasi klenteng yang dekat dengan daerah Glodok, berada di pusat pemukiman orang Tionghoa yang terbesar sampai sekarang. Klenteng ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1650 di Glodok, Jakarta sebagai Klenteng Guo Xun Guan untuk menghormati Guan Yin, seorang pendeta wanita Budha yang pengasih. Klenteng ini menjadi kesayangan pejabat Tionghoa karena keindahan dan kemegahannya. Di tahun 1740, klenteng ini pernah dihancurkan karena adanya peristiwa pembantaian Cina dan akhirnya di perbaiki. Di tahun 1755, Klenteng Guo Xun Guan akhirnya diperbaiki dan diganti nama menjadi Jin De Yuan yang berarti 'Klenteng Nasib Baik' atau mengandung arti 'Klenteng Keutamaan Emas'. Makna ini berarti dipersembahkan kepada Tritunggal Budhis dengan sebuah paviliun disampingnya yang dipersembahkan kepada 'Raja Neraka'. Selain nama tersebut, klenteng ini juga memiliki sebutan Guan-Yin Ting atau Kklenteng Kwan-Im. Selain nama, Klenteng Jin De Yuan tidak banyak mengalami restorasi desain sehingga jendela bulat di depan klenteng, ukiran kayu yang memberikan nasib baik (qi lin), papan ukiran di kedua sisi jalan masuk utama, dan singa penjaga di bagian depan klenteng (bao-gu) tetap tidak berubah.

Di tahun 1724, Klenteng ini mempunyai sebuha altar yang bertanggal tahun kedua Kaisar Yong-zheng. Gentanya yang bertanggal 1825 merupakan genta tertua di Jakarta. Disekitarnya, ada patung-patung yang berasal dari abad ke-18 seperti Patung Boddhidharma. Patung ini digambarkan sedang duduk, berkulit hitam seperti orang india, bermata lebar, berambut keriting, dan tubuhnya menggunakan selendang kain kuning. Patung ini dapat ditemukan tersimpan di lubang di dinding bertutup kaca.

Referensi

  1. ^ Yayasan Untuk Indonesia.; Jakarta Raya (Indonesia). Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. (2005). Ensiklopedi Jakarta : culture & heritage = budaya & warisan sejarah. [Jakarta]: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. ISBN 9798682491. OCLC 70850252.