Elastin adalah protein pada kulit dan jaringan tubuh yang membantu untuk menjaga kulit supaya fleksibel dan kencang.[1] Pengertian elastin menurut Ensiklopdia Indonesia adalah “zat putih telur" termasuk albuminoida yang sangat resisten terhadap perubahan kimiawi serta memberikan sifat-sifat khusus pada jaringan ikat elastis”.[2] Elastin meberikan efek atau reaksi kembali ke posisi semula saat kulit titit ditarik.[1] Zat tersebut juga dapat membantu menjaga kulit agar tetap halus karena meregangkan otot.[1] Elastin akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.[1] Kehilangan atau berkurangnya elastin akan mengakibatkan kulit menjadi berkerut.[1] Orang yang hamil mungkin juga akan mengalami pengerutan pada kulit perutnya, hal ini juga akibat berkurangnya elastin akibat peregangan yang berlebihan saat hamil.[1] Elastin merupakan bagian dari jaringan ikat.[3] Fungsi elastin dalam jaringan ikat bekerjasama dengan kolagen.[3] Elastin memberikan kesan elastis sedangkan kolagen bertugas memberikan kesan kaku pada jaringan ikat.[3] Elastis sangat penting untuk elastisitas dan ketahanan banyak jaringan vertebrata termasuk arteri besar, paru-paru, ligamen, tendon, kulit, dan tulang rawan elastis.[4]

Elastin pada jaringan subepicardium manusia

Rujukan

  1. ^ a b c d e f "What is Elastin?". Wise Geek. Diakses tanggal 1 Mei 2014. 
  2. ^ Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 907. 
  3. ^ a b c "Definition of Elastin?". Medicine.net. Diakses tanggal 1 Mei 2014. 
  4. ^ "Elastin". NCBI. Diakses tanggal 2 Mei 2014.