Stasiun Medan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Medan (MDN) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter ini merupakan stasiun kereta api terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh. Setiap harinya melayani 2.000-2.500 penumpang ke berbagai wilayah di Sumatra Utara.

Stasiun Medan

Stasiun Medan, 2016
Lokasi
Koordinat3°35′27.16″N 98°40′47.07″E / 3.5908778°N 98.6797417°E / 3.5908778; 98.6797417
Ketinggian+22 m
Operator
Letak
km 0+000 lintas Medan–...:
Jumlah peron4 (dua peron sisi (stasiun utama dan stasiun ARS) dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur7
  • jalur 1: sepur lurus arah Binjai
  • jalur 2: sepur lurus arah Pulu Brayan–Belawan
  • Sepur lurus arah Tebing Tinggi, berakhir di sepur badug di timur jalur 2
LayananSribilah, Dolok Martimbang, Putri Deli, Siantar Ekspres, Sri Lelawangsa, dan ARS Bandara Kualanamu
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka1886; 137 tahun lalu (1886)
Dibangun kembali2013
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Galeri ATM Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanElektrik tipe GL1[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Letaknya sangat strategis di pusat kota Medan, tepatnya di depan Lapangan Merdeka dan dekat dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti Kantor Pos Besar Medan, Balai Kota (lama; sekarang Hotel Grand Aston), Hotel Dharma Deli, Bank Indonesia, dan Gedung London Sumatra.

Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kualanamu yang baru. Layanan ini juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia. Pada tanggal 8 Mei 2007, stasiun ini mendapat Penghargaan Prima Utama dari Kemenhub untuk pelayanan unit transportasi publik.[4]

Sejarah

 
Stasiun Medan sekitar tahun 1920. Kini bentuk bangunannya sudah dirombak total.

Stasiun ini diresmikan pembukaannya pada 25 Juli 1886 oleh Deli Spoorweg Maatschappij. Kala itu terdapat jalur yang menghubungkan Stasiun Medan dan Stasiun Labuhan sepanjang 16,7 kilometer.[5] Jalur tersebut menghubungkan pusat Kota Medan ke arah Pelabuhan Belawan. Jalur rel dilanjutkan dari Stasiun Labuhan hingga Stasiun Belawan yang diresmikan pada 16 Februari 1888.[6][7]

Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hingga kini stasiun ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 2013 dengan dibangunnya gedung baru untuk kereta api bandara serta perombakan desain gedung eksisting untuk layanan kereta regional. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan stasiun. Stasiun ini juga akan memiliki jalur layang (arah Binjai dan Bandar Khalipah) yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016.[8]

Bangunan dan tata letak

 
Stasiun Medan yang baru dilihat dari Jembatan Titi Gantung

Ada tiga pintu masuk/keluar, yaitu sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta api nonbandara. Pintu lainnya yakni sisi Lapangan Merdeka merupakan pintu masuk/keluar untuk layanan kereta bandara. Sisi ketiga, sisi Jalan Jawa/Mall Centre Point merupakan pintu keluar untuk layanan kereta bandara.

Stasiun ini awalnya memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus arah Binjai, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Pulu Brayan/Belawan. Setelah dibangunnya rel layang baru yang memakan jalur 6 dan 7, otomatis jumlah jalur stasiun kereta api ini berkurang menjadi tujuh. Begitu proyek rel layang baru ini selesai, jumlah jalurnya kembali menjadi sembilan.

Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman tahun 1914. Stasiun ini memiliki dipo lokomotif dan kereta api, yang khusus merawat lokomotif besar baik kelas diesel elektrik maupun hidraulik, serta kereta dan gerbong.

Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun. Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu.

Layanan kereta api

Kelas eksekutif

New Sribilah Eksekutif, dari dan tujuan Rantau Prapat (Hanya no KA U48 pake kelas full eksekutif sedangkan untuk KA U49 masih pake kelas eksekutif dan bisnis)

Kelas campuran eksekutif-bisnis

Sribilah, dari dan tujuan Rantau Prapat

Kelas bisnis

Dolok Martimbang, dari dan tujuan Siantar

Kelas ekonomi AC premium

Sribilah Premium, dari dan tujuan Rantau Prapat

Kelas ekonomi AC

Lokal/komuter ekonomi AC

Sri Lelawangsa, dari dan tujuan Binjai

Kereta api bandara

ARS Kualanamu, dari dan tujuan Bandara Kualanamu

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Medan per 11 September 2019 (revisi Gapeka 2017).

  • KA reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
U49 Sribilah Medan (MDN) Eksekutif & Bisnis 04.45 -
U52 Putri Deli Tanjungbalai (TNB) Ekonomi AC - 06.30
U44 Sribilah Rantau Prapat (RAP) Eksekutif & Bisnis - 07.52
11546*) Dolok Martimbang Siantar (SIR) Bisnis - 09.30
U57 Siantar Ekspres Medan (MDN) Ekonomi AC 10.25 -
U46 Sribilah Rantau Prapat (RAP) Ekonomi AC Premium - 10.30
U51 Putri Deli Medan (MDN) Ekonomi AC 11.25 -
U54 Tanjungbalai (TNB) - 12.15
U43 Sribilah Medan (MDN) Eksekutif & Bisnis 13.15 -
U58 Siantar Ekspres Siantar (SIR) Ekonomi AC - 14.00
U48 New Sribilah Eksekutif Rantau Prapat (RAP) Eksekutif Satwa - 15.05
U53 Putri Deli Medan (MDN) Ekonomi AC 16.50 -
U56 Tanjungbalai (TNB) - 17.10
U45 Sribilah Medan (MDN) Eksekutif & Bisnis 20.28 -
11591*) Dolok Martimbang Bisnis 21.49 -
U50 Sribilah Rantau Prapat (RAP) Eksekutif & Bisnis - 22.30
U47 Medan (MDN) Ekonomi AC Premium 22.55 -
U55 Putri Deli Ekonomi AC 23.50 -

Keterangan: *) = berjalan setiap hari Minggu

  • KA lokal/komuter ekonomi
Sri Lelawangsa (Medan–Binjai pp)
No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
U62 - 04.55 U61 06.12 -
U64 06.25 U63 07.42
U66 08.00 U65 09.17
U68 09.30 U67 10.47
U70 11.00 U69 12.17
U72 12.30 U71 13.47
U74 14.00 U73 15.17
U76 15.30 U75 17.02
U78 17.15 U77 18.32
U80 18.45 U79 20.02
U82 20.15 U81 21.32
U84 21.45 U83 23.02
  • KA bandara
KA ARS Bandara Kualanamu (Medan–Kualanamu pp)
No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
U2 - 03.30 U1 05.13 -
U4 05.15 U3 06.57
U6 06.00 U5 07.50
U8 07.05 U7 08.45
U10 07.25 U9 09.25
U12 08.20 U11 09.57
U14 09.00 U13 10.57
U16 10.10 U15 11.57
U18 11.10 U17 12.42
U20 12.00 U19 13.55
U22 12.50 U21 14.27
U24 13.30 U23 15.32
U26 14.35 U25 16.22
U28 15.40 U27 17.05
U30 16.25 U29 18.00
U32 17.35 U31 19.02
U34 18.20 U33 20.09
U36 19.05 U35 20.55
U38 19.30 U37 22.35
U40 20.30 U39 23.24
U42F 21.10 U41F 00.17

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia". Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "TUJUH UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN TRANSPORTASI RAIH PENGHARGAAN PRIMA UTAMA". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-09. 
  5. ^ "Wajah Perkeretaapian Medan", Kompas, 7 Mei 2015
  6. ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. 
  7. ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195. 
  8. ^ "Jokowi Resmikan Pengerjaan Jalur Layang Stasiun Medan-Bandar Khalipah Hari Ini", JPNN.com, 2 Maret 2016

Pranala luar

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:KAI lines
Templat:KAI lines
Templat:KAI lines
Terminus Templat:KAI lines