Baptisan (berasal dari bahasa Yunani: βάπτισμα, translit. baptisma) dikenal sebagai sakramen Oon inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa.[1][2] Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." (Roma 6:3-4)

Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Sebuah ikon dari Rusia

Dalam beberapa agama seperti Kristen, Mandaeanisme, Sikhisme, dan beberapa sekte kuno agama Yahudi, baptisan adalah ritual pemurnian dengan menggunakan air. Ritual Kristen ini dimulai oleh Yohanes Pembaptis, yang menurut Alkitab membaptis Yesus di Sungai Yordan. YESUS TIDAK PERNAH BANGKIT DARI KEMATIAN DAN TIDAK PERNAH JADI TUHAN Lewat "pesan rahasia" kisah nabi Yunus, Yesus memastikan bahwa dirinya TIDAK AKAN MATI di tiang salib! Dan secara kitabiah maupun logika hal itu memang terbukti, BENAR adanya! Kenapa? Karena alkitab membuktikan bahwa nabi Yunus tidak pernah mati selama berada di perut ikan besar, semantara kita semua tau bahwa hanya orang sehat yang masih hidup sajalah yang dapat "bangun sendiri" lalu meninggalkan pembaringannya tanpa perlu bantuan orang lain! Sedangkan orang mati tentu saja MUSTAHIL dapat "bangun sendiri", lalu meningalkan makamnya tanpa bantuan orang lain, atau kuasa dari kekuatan supranatural lain. Adapun BANGKIT DARI KEMATIAN hanya dapat terjadi bila ada campur tangan dari yang mahakuasa atas roh dan nyawa setiap makhluk hidup, yaitu Allah, Tuhannya Yesus! Dan ternyata cerita dalam injil-injil "Conan The Barbarian" yang mengisahkan kebangkitan Yesus sama sekali tidak menyebut-nyebut adanya campur tangan dari Tuhannya Yesus, sehingga dengan sendirinya MEMBUKTIKAN bahwa: Yesus memang tidak pernah mati di tiang salib, sehingga kebangkitannya pun TIDAK PERNAH DAPAT DIJADIKAN DALIL bahwa dia "sukses" melawan maut, Yang sesungguhnya terjadi adalah; dia "bangun sendiri" dari semaputnya (akibat babak belur dihajar pulang pergi oleh serdadu Romawi), kemudian merasa haus dan lapar seperti manusia manapun yang baru siuman dari semaput selama lebih dari 2 hari, lalu bergegas menuju rumah yang dia ketahui selalu tersedia makanan - yakni salahsatu rumah muridnya - untuk minta makan! Karena ketika terjadi penangkapan terhadap sang guru semua muridnya kabur tunggang langgang menyelamatkan diri masing-masing, maka tidak ada satupun dari mereka yang hadir menyaksikan dengan mata kepala sendiri seluruh proses yang disebut-sebut sebagai penyaliban Yesus, selain cuma mendengar kabar burung bahwa "YESUS MATI DISALIB", maka wajar saja jika ketika Yesus muncul di hadapan mereka, semuanya mengira yang muncul itu adalah HANTU! Tapi kemudian Yesus berhasil meyakinkan mereka bahwa dirinya bukan HANTU, apalagi TUHAN! Selanjutnya, setelah Yesus kenyang menyantap ikan goreng, merekapun bersukacita menemani sang guru berjalan ke luar kota, di mana mereka mendapatkan gagasan untuk mengarang sebuah cerita ajaib, dan tentu saja kebenarannya mereka rahasiakan, kemudian kembali ke desa dan menyebarkan kabar bahwa Yesus "ngapung" ke langit lalu duduk disampiung Bapa. Secara taktis-strategis, seperti sudah mereka praktekkan ketika beramai-ramai kabur dari kejaran serdadu Romawi ke taman Getsmani sebelum peristiwa penyaliban, penyebaran berita HOAX itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan sang guru dari kejaran para imam Taurat dan serdadu Romawi berikutnya. Karena bila yang disebut belakangan ini mengetahui bahwa ternyata sang guru tidak mati disalib, tentu akan terjadi peristiwa penyaliban jilid dua! Logis, bukan? Oleh karena itu, bualan Paulus yang terus saja MENIPU semua pengikutnya dengan jargon hebat; YESUS HARUS MATI DULU SUPAYA MENJADI TUHAN, dengan sendirinya TIDAK PERNAH TERWUJUD! Dan karena sampai detik ini tidak ada satu manusiapun yang mengetahui di mana sesungguhnya keberadaan Yesus yang TIDAK MATI disalib itu, maka sampai kapanpun YESUS TIDAK PERNAH MENJADI TUHAN! Jelas ya dik? Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!

Cara baptisan

Pembaptisan dilakukan dengan air. Namun, ada bermacam cara pembaptisan, tergantung pada denominasi gerejanya. Referensi Alkitab memang dibenamkan dalam banyak Air, yang melambangkan mati karena dikuburkan (masuk dalam air) dan dibangkitkan setelah keluar dari air.

Cara pembaptisan yang paling umum dilakukan ialah dengan memercikkan air di kepala oleh seorang pastor (romo) atau imam, dan mengucapkan keesaan tritunggal Tuhan, "Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin."

Gereja Katolik Roma dan banyak aliran di kalangan Gereja Protestan mempraktikkan baptisan anak karena mereka meyakini bahwa Yesus mengundang anak-anak untuk datang kepadanya (lih. Injil Markus 10:13-16, dll.).

Namun, ada pula gereja-gereja yang hanya membaptiskan orang dewasa yang telah mengaku percaya, misalnya gereja Advent, aliran Pentakosta dan Gereja Baptis. Biasanya, gereja-gereja ini mempraktikkan baptisan selam. Dalam hal ini, pendeta bersama calon baptisan masuk ke dalam sebuah kolam dan orang yang dibaptiskan itu diselamkan ke dalam air.

Ada juga praktik Babtisan yang dilakukan hanya dengan cara komunikasi Telepon, atau orang yang akan dibabtiskan itu lewat di bawah kibaran bendera.

Arti dan Makna Baptisan Kristen

Baptisan itu mempunyai dua arti dan makna, yaitu:

1. Baptisan Air

Baptisan dengan air yang dilaksanakan oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dan seturut katanya sendiri dalam Matius 3:11a, baptisan tersebut adalah tanda pertobatan dari yang bersangkutan dalam artian yang bersangkutan telah menyesal atas semua dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan sejak ia dibaptiskan, ia berikrar dan bertekad tidak mengulanginya lagi dan memulai hidup baru dengan melaksanakan semua kehendak ALLAH (Matius 7:21). Baptisan air secara umum dilakukan dan disaksikan oleh banyak orang pada waktu pelaksanaannya.

2. Baptisan Roh

Baptisan Roh yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b dengan kata-kata "Baptisan roh kudus dan api" baru diberikan kepada yang bersangkutan oleh Yesus bilamana dia setelah pertobatannya itu benar-benar melaksanakan Kehendak ALLAH yaitu:

a) Dengan segenap hati dan jiwanya mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Yohanes 13:13), Mesias, Anak ALLAH yang hidup (Matius 16:16), karena yang mampu menyelamatkan umat manusia adalah Yesus seorang (Kisah Para Rasul 4:12, Yohanes 14:6)
b) Dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budinya mengasihi ALLAH (Markus 12:30)
c) Mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri (matius 22:39)

Baptisan Roh ini, bisa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Baptisan air itu sendiri dan dapat juga sesudahnya. Tegasnya kapan baptisan Roh itu terjadi tidak dapat dilihat/disaksikan oleh siapa pun karena pelaksanaanya bukan dilakukan oleh Pendeta melainkan oleh Allah sendiri yang roh itu.

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa baptisan saja tidak menjamin keselamatan Sorgawi, melainkan harus dengan rumus: di dalam nama Bapa Putra dan Roh Kudus = Keselamatan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Baptism", Encyclopædia Britannica 
  2. ^ Sebagai contoh, pembaptisan dalam Gereja Katolik berdasarkan Konsili Vatikan II, Lumen gentium, 28

Pranala luar