Daftar episode Kimetsu no Yaiba
Seri anime Kimetsu no Yaiba didasarkan dari manga berjudul sama, yang ditulis dan diilustrasikan oleh Koyoharu Gotōge. Adaptasi anime yang diproduksi oleh studio Ufotable diumumkan dalam majalah Weekly Shōnen Jump pada tanggal 4 Juni 2018.[1] Seri ini ditayangkan perdana pada tanggal 6 April 2019 di Tokyo MX, GTV, GYT, BS11, dan saluran lainnya.[2][3] Haruo Sotozaki menyutradarai anime ini menggunakan skrip dari staf Ufotable. Yuki Kajiura dan Go Shiina berperan sebagai penggubah musiknya, sementara Akira Matsushima mendesain karakternya. Hikaru Kondo berperan sebagai produser.[4] LiSA membawakan lagu tema pembuka yang berjudul "Gurenge" (紅蓮華 ),[5] sedangkan lagu tema penutupnya berjudul "from the edge" yang dibawakan oleh FictionJunction bersama LiSA.[6] Aniplex of America mengumumkan bahwa mereka telah melisensi seri ini,[7] dan ditayangkan secara streaming di Crunchyroll, Hulu, dan FunimationNow.[8] AnimeLab akan menayangkan seri ini secara simulcast di Australia dan Selandia.[9] Seri ini ditayangkan sebanyak 26 episode.[10]
Kimetsu no Yaiba | |
---|---|
Negara asal | Japan |
Jmlh. episode | 26 |
Rilis | |
Jaringan asli | Tokyo MX, GTV, GYT, BS11 |
Rilis | 6 April 2019 sekarang | –
Sebelum disiarkan, lima episode perdana ditayangkan pada bioskop di Jepang selama dua minggu sejak tanggal 29 Maret 2019, dengan judul Kimetsu no Yaiba: Kyōdai no Kizuna (鬼滅の刃 兄妹の絆 ).[11] Aniplex of America menayangkan film tersebut di Aratani Theatre di Los Angeles pada tanggal 31 Maret 2019.[12] Madman Entertainment dan AnimeLab menayangkan film ini hanya di beberapa bioskop terpilih di Australia pada tanggal 2 April 2019.[13]
Pada bulan Juli 2019, telah diumumkan bahwa versi sulih suara bahasa Inggris akan disiarkan perdana pada blok pemrograman Toonami milik Adult Swim.[14] Seri ini disiarkan perdana pada tanggal 12 Oktober 2019.[15]
Daftar episode
No. | Judul [16][17] | Sutradara | Tanggal tayang asli [18] | Tanggal siar bahasa Inggris | |
---|---|---|---|---|---|
1 | "Cruelty" "Zankoku" (Jepang: 残酷) | Haruo Sotozaki | 6 April 2019 | 12 Oktober 2019[15] | |
Tanjiro Kamado, seorang pemuda yang diberkahi dengan indera penciuman yang baik, meninggalkan keluarganya yang tinggal di rumah mereka di kaki gunung dan membawa batu bara ke kota terdekat untuk dijual. Mereka telah kesulitan secara finansial sejak kematian sang ayah tetapi tetap bahagia. Tanjiro membantu warga kota lain dan ketika akan kembali ke rumah, hari sudah gelap. Karena matahari sudah terbenam, Saboru—seorang lelaki tua yang kehilangan keluarganya, meminta Tanjiro untuk menghabiskan malam bersamanya. Iblis pemakan manusia berkeliaran di hutan pada malam hari. Ketika Tanjiro kembali ke rumah keesokan paginya, dia mencium bau darah dan menemukan seluruh keluarganya telah dibantai oleh iblis, kecuali untuk adik perempuannya yang bernama Nezuko. Tanjiro mencoba membawanya ke kota untuk menjalani perawatan medis tetapi dia terbangun dan menyerangnya, setelah terkontaminasi oleh darah iblis, sehingga dirinya sekarang turut menjadi iblis. Giyū Tomioka, seorang pemburu iblis, datang dan mencoba memenggal kepala Nezuko, tetapi Tanjiro berhasil menyelamatkannya. Dia memohon kepada Giyū dan mengatakan bahwa Nezuko tidak akan pernah menyakiti siapa pun, tetapi Giyū lebih tahu. Iblis yang kelaparan akan memakan siapa saja, bahkan orang tua dan saudara kandungnya. Tanjiro mengatakan bahwa dia akan menyembuhkan Nezuko, tetapi Giyū menyatakan bahwa seseorang yang telah terkontaminasi tidak dapat dipulihkan. Tanjiro mencoba menyerangnya tetapi dibuat pingsan. Nezuko berlari ke arah Tanjiro dan Giyū percaya bahwa dia akan memakannya, tetapi Nezuko justru melindunginya. Merasa kebingungan, Giyū melumpuhkan Nezuko alih-alih membunuhnya. Setelah Tanjiro bangun, Giyū memberitahunya untuk mencari seorang pria bernama Sakonji Urokodaki di kaki Gunung Sagiri sambil mengingatkan bahwa Giyū-lah yang mengirim mereka. Dia juga memperingatkan Tanjiro untuk memastikan agar Nezuko tidak pernah terkena sinar matahari sebelum menghilang. Keluarga Kamado dimakamkan sementara Tanjiro dan Nezuko pergi sambil berpegangan tangan. | |||||
2 | "Trainer Sakonji Urokodaki" "Iku-shu Urokodaki Sakonji" (Jepang: 育手・鱗滝左近次) | Haruo Sotozaki | 13 April 2019 | - | |
Tanjiro membeli keranjang jerami, dan berencana membawa Nezuko di dalamnya sehingga mereka dapat terus menuju ke Gunung Sagiri pada siang hari sembari terhindar dari sinar matahari. Malam itu, mereka menemukan sebuah kuil tetapi Tanjiro mencium bau darah dan mereka masuk ke dalam untuk menemukan iblis sedang memakan beberapa manusia. Iblis tersebut menyerang Tanjiro sementara Nezuko menatap tubuh manusia yang sudah mati, sambil mengeluarkan air liur. Nezuko berbalik dan menendang kepala iblis itu hingga putus. Tubuhnya menyerang Nezuko sementara kepalanya menyerang Tanjiro. Setelah melumpuhkan kepalanya, Tanjiro mengejar dan mendorong tubuh iblis tersebut dari tebing. Tubuh iblis itu mati ketika jatuh. Seorang lelaki tua, Sakonji Urokodaki, mencegah Tanjiro untuk menikam kepala iblis yang disematkan, karena itu tidak akan cukup untuk membunuhnya, tetapi Tanjiro ragu untuk menghancurkannya. Urokodaki menyadari hal ini, tetapi berpikir Tanjiro tidak akan mampu, tidak peduli apa yang dipikirkan Giyū. Matahari mulai terbit dan kepala iblis tersebut menguap. Urokodaki memaki Tanjiro atas keraguannya, dan menyatakan bahwa tekadnya lemah. Dia memperingatkan Tanjiro bahwa membiarkan Nezuko membunuh orang yang tidak bersalah adalah hal terburuk yang mungkin terjadi, dan memutuskan untuk mengujinya untuk melihat apakah dia cocok menjadi anggota Korps Pembunuh Iblis. Setelah berjalan cukup lama, Urokodaki meminta Tanjiro meninggalkan Nezuko di kabin dan mendaki gunung bersamanya. Dia menyuruh Tanjiro untuk turun gunung sebelum matahari terbit. Namun, gunung tersebut dipenuhi jebakan. Tanjiro menggunakan indra penciumannya untuk menemukan perangkap—yang masih memiliki aroma orang yang meletakkannya—dan berhasil kembali tepat waktu. Urokodaki mengingat surat yang ia dapatkan dari Giyū tentang Tanjiro dan Nezuko, dan tentang permintaan Giyū untuk melatih mereka. Urokodaki kemudian menerima Tanjiro sebagai muridnya. | |||||
3 | "Sabito and Makomo" "Sabito to Makomo" (Jepang: 錆兎と真菰) | Shinya Shimomura | 20 April 2019 | - | |
Selama tahun berikutnya, Tanjiro berlatih dengan Urokodaki, meningkatkan bentuk fisiknya dan mempelajari ilmu pedang Gaya Air. Nezuko tertidur lelap selama enam bulan, meskipun tampaknya tidak ada yang salah dengan dirinya. Suatu hari Urokodaki menyatakan bahwa dia telah mengajari Tanjiro semua hal yang dia bisa dan membawanya ke sebuah batu besar. Urokodaki berkata bahwa jika dia bisa membelah batu itu dengan pedangnya, dia akan membiarkan Tanjiro mengikuti Seleksi Akhir—hanya mereka yang lulus dari Seleksi Akhir yang bisa menjadi anggota resmi Korps Pembunuh Iblis. Urokodaki kemudian pergi, dan tidak pernah memberinya pelajaran lagi. Selama enam bulan, Tanjiro terus mencoba tetapi tidak dapat merusak batu tersebut, sementara Nezuko masih terus tertidur. Ketika dia mulai menyerah, seorang pria muda dengan topeng rubah—Sabito, muncul dan menyerangnya. Keduanya bertarung dan Tanjiro mengalami kerugian yang parah meskipun dia menggunakan pedang asli sedangkan lawannya hanya menggunakan pedang kayu. Sabito memarahinya karena melupakan pelajarannya, sebelum menjatuhkannya. Seorang gadis dengan topeng kucing—Makomo, bersama Tanjiro ketika dia bangun dan membantu mengasah tekniknya, seperti teknik Konsentrasi Pernafasan Total, yang meningkatkan kekuatan fisik si pengguna. Makomo berkata bahwa dia dan Sabito adalah anak yatim yang dibesarkan oleh Urokodaki. Sabito sesekali kembali dan bertarung melawan Tanjiro, tetapi Tanjiro selalu kalah. Setelah enam bulan berlalu, Sabito dan Tanjiro bertarung lagi dan kali ini Sabito menggunakan pedang sungguhan. Pedang Tanjiro akhirnya mengenai Sabito terlebih dahulu. Sabito dan Makomo tersenyum dan menghilang. Tanjiro baru menyadari bahwa pedangnya—yang dikiranya memotong topeng Sabito—sebenarnya telah membelah batu menjadi dua. | |||||
4 | "Final Selection" "Saishū Senbetsu" (Jepang: 最終選別) | Shinya Shimomura | 27 April 2019 | - | |
Urokodaki kembali, dan dua tahun setelah Nezuko berubah menjadi iblis, Tanjiro pergi ke Seleksi Akhir, sementara Nezuko yang masih tertidur tinggal bersama Urokodaki. Sebelum dia pergi, Urokodaki memperingatkan Tanjiro bahwa iblis berusia tua yang telah makan lebih banyak sudah mengembangkan kekuatan baru dan memberinya topeng rubah dengan mantra untuk melindunginya. Tanjiro meminta Urokodaki untuk menitipkan salam kepada Sabito dan Makomo, dan ini mengejutkan Urokodaki, yang bertanya-tanya bagaimana bisa Tanjiro mengetahui nama kedua anak yang sudah mati tersebut. Setelah mencapai Gunung Fujikasane, Tanjiro melihat wisteria mekar dan sejumlah remaja lainnya. Mereka semua disambut oleh sepasang gadis, yang memberi tahu bahwa banyak iblis dikurung di gunung, dan tidak dapat kabur karena wisteria yang mereka benci mekar sepanjang tahun di gunung. Mulai titik ini dan selanjutnya tidak ada wisteria dan hanya mereka yang bertahan selama tujuh hari yang akan lolos. Tanjiro dengan segera disergap oleh dua iblis yang kelaparan tetapi dia menggunakan teknik Pernafasan Air untuk membunuh mereka berdua dengan "pedang Nichirin" khusus yang diberikan Urokodaki. Dia mencium bau busuk dan melihat peserta lain dikejar oleh iblis berukuran besar. Peserta itu tertangkap tetapi Tanjiro menyelamatkannya. Iblis tersebut kemudian bertanya pada Tanjiro tahun berapa sekarang dan sangat marah ketika dia menyadari bahwa dirinya telah terperangkap di sini begitu lama sehingga waktu telah berlalu ke zaman lain. Dia mengutuk Urokodaki karena telah menangkapnya. Peserta tadi tidak percaya iblis itu berusia tua karena seharusnya hanya ada iblis berusia muda—yang baru membunuh sekitar dua atau tiga orang—di gunung tersebut, tetapi yang ini justru telah memakan setidaknya lima puluh peserta. Setelah memperhatikan topeng Tanjiro, Iblis itu berkata bahwa Tanjiro akan menjadi murid ke-14 Urokodaki yang akan dimakannya. Iblis tersebut mengatakan bahwa dialah yang memakan Sabito dan Makomo, membuat Tanjiro menyerangnya karena marah. Arwah Sabito dan Makomo duduk di atas batu yang sudah terbelah, bertanya-tanya apakah Tanjiro dapat mengalahkan iblis yang membunuh mereka. Peserta yang diselamatkan Tanjiro kemudian kabur. Tanjiro mengincar leher iblis yang merupakan titik lemahnya, tetapi iblis tersebut berpikir lehernya terlalu kuat untuk ditebas sementara Sabito bersiap untuk mencoba menebasnya. Serangan Tanjiro kemudian berhasil menebas kepala iblis tersebut. | |||||
5 | "My Own Steel" "Onore Hagane" (Jepang: 己鋼) | Takashi Suhara | 4 Mei 2019 | - | |
Tubuh iblis tersebut lenyap dan jiwa murid-murid Urokodaki yang dibunuhnya pergi ke alam baka. Tanjiro terus bertahan hidup, sambil bertanya kepada para iblis yang menyerangnya apakah mereka tahu bagaimana cara mengembalikan Nezuko menjadi manusia, meskipun tidak ada yang menjawabnya. Setelah Seleksi Akhir usai, Tanjiro dan tiga peserta lainnya kembali ke wisteria dan si kembar menyambut mereka sebagai satu-satunya peserta yang selamat. Si kembar menjelaskan pada mereka bahwa ada sepuluh pangkat dalam Korps Pembunuh Iblis, dan mereka berempat sekarang masih menyandang Mizunoto—pangkat terendah. Pedang baru dan kuat yang dapat berubah warna akan dibuat untuk mereka setelah mereka memilih bijih, meskipun pedang tersebut membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Masing-masing diberi burung gagak Kaugai untuk memudahkan komunikasi dan diberikan seragam baru. Seorang peserta yang marah meminta pedang itu dengan segera, tetapi Tanjiro menghentikannya dan hampir mematahkan lengannya. Tanjiro kembali ke rumah Urokodaki dan dengan bahagia menemukan Nezuko terjaga setelah satu setengah tahun tidur nyenyak. Urokodaki merasa lega mengetahui muridnya masih hidup. Kepada Tanjiro, Urokodaki menjelaskan bahwa Nezuko memulihkan kekuatannya dengan tidur alih-alih memakan manusia. 15 hari kemudian, pedang baru Tanjiro dikirimkan kepadanya oleh Haganezuka, seorang ahli pedang. Ketika dia menariknya, pedang Tanjiro berubah menjadi hitam, dan ini adalah warna yang langka. Seekor burung gagak Kaugai terbang masuk dan memberi tahu bahwa Tanjiro diperintahkan untuk pergi ke kota di barat laut tempat gadis-gadis muda menghilang, dan dia diminta untuk membunuh iblis yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, menjadikan ini tugas pertamanya sebagai Pembunuh Iblis. | |||||
6 | "Swordsman Accompanying a Demon" "Oni o Tsureta Kenshi" (Jepang: 鬼を連れた剣士) | Junichi Minano | 11 Mei 2019 | - | |
Tanjiro pergi bersama dengan Nezuko menuju kota tempat gadis-gadis muda menghilang di malam hari. Di sana, dia bertemu dengan Kazumi yang kehilangan kekasihnya pada malam sebelumnya. Setelah mendengar ceritanya, Tanjiro percaya padanya dan mulai melacak aroma iblis. Tanjiro melanjutkan pencariannya sepanjang malam. Seorang gadis muda kemudian diculik saat mencoba untuk tidur. Iblis bergerak melalui bawah tanah tetapi Tanjiro menemukan iblis itu dan menyerangnya, dan akhirnya berhasil menyelamatkan gadis itu. Iblis tadi membelah diri menjadi tiga dan menyerang Tanjiro dan kelompoknya. Tanjiro menyerang tetapi dia kewalahan dan tidak bisa melukai para iblis tersebut dengan serius. Namun, Nezuko menyelamatkan mereka dengan cara keluar dari kotak dan menyerang para iblis. Di sini juga terungkap bahwa manusia pertama yang menjadi iblis mungkin tahu bagaimana cara untuk mengubah Nezuko kembali menjadi manusia. Orang tersebut bernama Muzan Kibutsuji. | |||||
7 | "Muzan Kibutsuji" "Kibutsuji Muzan" (Jepang: 鬼舞辻 無惨) | Takahiro Majima Masashi Takeuchi | 18 Mei 2019 | - | |
Tanjiro meminta Nezuko untuk melindungi Kazumi dan gadis tadi dari serangan salah satu iblis, sementara dia sendiri melompat ke dalam lubang hitam mereka untuk menghadapi dua iblis lainnya. Isi lubang tersebut mirip seperti rawa hitam. Teknik Pernafasan Air milik Tanjiro menunjukkan kekuatan sebenarnya ketika berada di bawah air, membuatnya mampu menciptakan pusaran air yang mengeluarkan isi perut dua iblis tersebut. Nezuko mengalahkan salah satu dari dua iblis yang tersisa. Namun, kurangnya pengalaman membuat serangan Nezuko mudah dibaca dan iblis terakhir mulai mendapatkan keuntungan sampai Tanjiro muncul dan melumpuhkannya. Tanjiro memerintahkan sang iblis untuk memberitahunya apa yang dia ketahui tentang Kibutsuji Muzan, tetapi iblis itu sangat ketakutan sehingga dia melakukan bunuh diri daripada berbicara tentang Kibutsuji dan terbunuh olehnya. Nezuko tertidur dan Tanjiro memasukannya ke dalam kotak. Kazumi syok dan berteriak ketika Tanjiro mencoba untuk memberitahunya untuk merelakan kematian Satoko—tunangannya. Setelah Tanjiro memberinya jepit rambut milik Satoko, Kazumi sadar bahwa Tanjiro telah mengalami sesuatu yang serupa dan meminta maaf, serta berjanji untuk merawat gadis itu. Tanjiro pergi, bersumpah untuk mengalahkan Kibutsuji karena penderitaan yang ditimbulkannya. Seekor burung gagak Kaugai mendarat di bahunya dan menyuruhnya pergi ke Asakusa di Tokyo untuk menjalankan misi berikutnya, tetapi Tanjiro merasa termangu akan betapa luas dan gemerlapnya suasana Tokyo. Saat beristirahat di taman, dia mencium aroma Kibutsuji dan mengejarnya sambil meninggalkan Nezuko. Tanjiro menemukan Kibutsuji saat dia berjalan menyusuri jalan yang sibuk dan akan menghunus pedangnya sampai dia melihat Kibutsuji menggendong seorang anak gadis kecil yang memanggilnya "ayah". Seorang wanita mendekat dan bertanya apa yang terjadi, dan anak itu memanggilnya "ibu". Tanjiro yang dapat mencium bau mengetahui bahwa anak dan wanita itu adalah seorang manusia, sedangkan Kibutsuji turut berpura-pura menjadi manusia. Untuk mengalihkan perhatian Tanjiro, Kibutsuji dengan santai menyabetkan kuku jarinya ke belakang leher seorang pria yang lewat, dan mengubahnya menjadi iblis. | |||||
8 | "The Smell of Enchanting Blood" "Genwaku no Chi no Kaori" (Jepang: 幻惑の血の香り) | Hideki Hosokawa | 25 Mei 2019[a] | - | |
Pria pejalan kaki yang disabet Kibutsuji menyerang dan menggigit istrinya, memaksa Tanjiro untuk menghentikan pria tersebut. Kibutsuji memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi dengan "keluarganya" dan Tanjiro terpaksa membiarkannya pergi untuk menghentikan pria yang baru berubah menjadi iblis, sambil berteriak bahwa dia akan memburu Kibutsuji tidak peduli apa pun yang terjadi. Para polisi tiba dan mencoba memisahkan Tanjiro dari si iblis, tetapi dia tidak mau melepasnya karena itu berarti membiarkan si iblis melarikan diri. Seorang iblis lain yang kebetulan berada di dekatnya, Tamayo, menggunakan mantra Seni Darah untuk membutakan para polisi, setelah memerhatikan Tanjiro masih berusaha menyelamatkan iblis itu dan ingin membantunya. Tanjiro terkejut setelah Tamayo menjelaskan bahwa dia dan rekannya Yushiro adalah iblis, tetapi dia juga seorang dokter yang ingin membunuh Kibutsuji. Sementara itu, Kibutsuji mengirim keluarganya ke rumah mereka dan memerintahkan dua iblis untuk membawakan kepala Tanjiro padanya. Tanjiro menjemput Nezuko dan Yushiro membawa mereka ke rumah milik Tamayo yang tersembunyi, tempat di mana dia merawat wanita yang tergigit tadi, sedangkan suaminya ditahan di ruang bawah tanah. Tamayo mengatakan kepada Tanjiro bahwa dia dapat mengobati wanita itu tanpa merasa kelaparan, karena dia telah memodifikasi tubuhnya dan menghilangkan kutukan Kibutsuji sehingga dia dan Yushiro dapat hidup tanpa memakan manusia, dan hanya membutuhkan sedikit darah manusia. Tamayo juga mengungkapkan bahwa dialah yang mengubah Yushiro menjadi iblis setelah mengembangkan kemampuan terebut selama dua ratus tahun, meskipun adanya kepercayaan umum bahwa hanya Kibutsuji yang bisa melakukannya. Tamayo mengatakan bahwa dia bukannya mencoba untuk membuat jumlah iblis menjadi lebih banyak, dan hanya akan membuatnya apabila manusia yang menjadi pasiennya setuju ketika mereka jelas akan mati. Tamayo juga mencari cara untuk mengembalikan iblis menjadi manusia dan meminta Tanjiro untuk membiarkannya mempelajari darah milik Nezuko, karena dia iblis spesial yang mampu tidur dalam waktu lama tanpa makan dan tidak pernah merasakan haus darah. Selain itu, dia meminta Tanjiro untuk membawa lebih banyak darah dari iblis kuat lainnya untuk dipelajarinya. Tanjiro setuju untuk membantu. Kedua iblis suruhan Kibutsuji menemukan dan mendobrak masuk ke dalam rumah, sambil melancarkan serangan. | |||||
9 | "Temari Demon and Arrow Demon" "Temari Oni to Yajirushi Oni" (Jepang: 手毬鬼と矢印鬼) | Shinya Shimomura | 1 Juni 2019 | - | |
Susamaru menggunakan dua bola temari untuk menghancurkan penghalang yang melindungi rumah Tamayo. Nezuko membawa wanita manusia yang terluka ke ruang bawah tanah sementara Tanjiro menghadapi mereka, setelah mengetahui bahwa dia adalah target mereka dari ejekan Susamaru. Susamaru menyatakan dia dan rekannya adalah anggota dari Dua Belas Iblis Bulan, sekelompok jenderal iblis kuat yang berada langsung di bawah pengawasan Kibutsuji. Susamaru menumbuhkan dua set lengan lagi dan temari-nya bertambah banyak sehingga dia sekarang memiliki enam tangan. Tanjiro berusaha untuk menghindari semua bola itu, yang memiliki kemampuan untuk berbelok di udara. Yushiro memberitahu Tanjiro untuk menghindari panah dan memberikan mantra Sihir Darah padanya. Dia kemudian dapat melihat Yahaba menggunakan panah untuk mengontrol lintasan bola-bola temari secara telekinetik dan. Nezuko menyerang Yahaba—yang membuatnya kehilangan konsentrasi dan melemahkan bola temari, membiarkan Tanjiro menghancurkan bola-bola tersebut dan memotong lengan Susamaru. Susamaru menumbuhkan lengannya dan menciptakan enam bola Temari lagi. Yahaba menggunakan telekinesisnya untuk melempar Nezuko ke arah Tanjiro dan dua bersaudara itu tersungkur. Tanjiro mengalihkan fokusnya pada Yahaba sementara Nezuko, Tamayo, dan Yushiro melawan Susamaru. Yahaba menggunakan telekinesisnya untuk melemparkan Tanjiro di sekitar halaman. Yushiro menggunakan Sihir Darahnya untuk mengubah dirinya menjadi tak terlihat dan menghantam Susamaru. Kedua iblis tersebut kemudian mengenali identitas Tamayo sebagai "buronan" dan mulai mengejarnya, sementara Nezuko kehilangan satu kaki ketika dia mencoba menendang bola temari. Yahaba menggunakan panahnya untuk mengubah lintasan Tanjiro jika dia mencoba mendekat, dan Tanjiro berjuang untuk menghindari panah yang tidak bisa dipotongnya tersebut. Setelah menjalankan strateginya, Tanjiro akhirnya menggunakan bentuk pusaran air untuk memindahkan panah tanpa menyentuhnya dan memenggal Yahaba. | |||||
10 | "Together Forever" "Zutto Isshoni" (Jepang: ずっと一緒に) | Yūki Itō | 8 Juni 2019 | - | |
Ketika tubuh Yahaba mulai hancur, dia memukul-mukul Tanjiro dengan panahnya, mencoba untuk membawanya bersamanya, memaksa Tanjiro untuk mengeluarkan teknik berturut-turut demi mengurangi dampaknya. Yahaba akhirnya mati, tetapi Tanjiro begitu lelah sehingga dia hanya bisa merangkak ke tempat Nezuko dan yang lainnya bertarung. Berkat obat yang diberikan kepadanya oleh Tamayo, Nezuko bergabung kembali dengan pertarungan melawan Susamaru dan mempertajam kekuatannya, menendang bola temari Susamaru kembali tanpa terluka. Dia dan Susamaru terlibat dalam pertempuran menendang bola temari hingga Nezuko berhasil menendangnya sampai jatuh. Susamaru membuat enam temari sekaligus untuk menyerangnya sebelum Tamayo bertanya apakah dia tahu kalau Kibutsuji seorang pengecut, karena dia memanipulasi iblisnya dengan naluri untuk saling membunuh sehingga mereka tidak akan bersatu dan membunuh mereka. Ini membuat Susamaru marah karena dia tidak begitu penting. Dia tidak menyadari kalau Tamayo sedang merapal Mantra - Aroma Ajaib Siang Hari, yang melemahkan fungsi otak seseorang. Susamaru mengatakan nama Kibutsuji, memicu kutukan (karena iblis tidak seharusnya menyebut nama Kibutsuji) dan terbunuh ketika lengan raksasa meledak dari tubuhnya dan menghancurkannya sambil dilihat oleh Tanjiro. Tamayo menyatakan bahwa Susamaru bukanlah salah satu dari Dua Belas Kizuki karena mereka memiliki angka yang terukir di bola mata mereka. Susamaru dan Yahaba juga terlalu lemah. Tamayo mengambil sedikit darah milik Susamaru. Tanjiro kembali ke rumah dan menemukan Nezuko di ruang bawah tanah jauh dari sinar matahari. Nezuko memeluk Tamayo dan mengelus kepala Yushiro, memandang mereka berdua sebagai manusia, dan itulah mengapa dia melindungi mereka. Tamayo mulai menangis dan berterima kasih pada Nezuko. Tamayo dan Yushiro membuat rencana untuk meninggalkan daerah itu karena mereka terlalu dekat dengan Kibutsuji. Seekor burung gagak Kaugai muncul ke Tanjiro setelah dia pergi, mengarahkannya ke tenggara. Saat Tanjiro mencoba untuk menenangkan gagak tersebut, dia melihat seorang pria berambut pirang, salah satu dari tiga orang lain yang menyelesaikan Seleksi Final bersamanya, memohon pada seorang wanita yang tertekan untuk menikah dengannya. | |||||
11 | "Tsuzumi Mansion" "Tsuzumi Oyashiki" (Jepang: 鼓お屋敷) | Shūji Miyahara | 15 Juni 2019 | - | |
Tanjiro memisahkan Zenitsu dari gadis yang dilecehkannya. Zenitsu mengatakan bahwa dirinya lemah dan akan mati pada misi berikutnya, itulah sebabnya dia harus menikah. Dia mengatakan pada Tanjiro bahwa dia tidak ingin menjadi Pembunuh Iblis, tetapi karena dia berhutang dengan seorang wanita yang kemudian memberikannya pada pelatihnya yang menyuruhnya menjadi seorang Pembunuh Iblis. Gagak milik Tanjiro mengarahkan mereka berdua ke suatu rumah. Pendengaran Zenitsu setajam penciuman Tanjiro dan dia mendengar dua anak ketakutan yang mengatakan pada Tanjiro bahwa itu adalah rumah iblis dan iblis itu membawa kakak laki-laki mereka ke dalam. Seorang lelaki dibuang ke luar rumah dan meninggal beberapa saat kemudian, tetapi itu bukan saudara dua anak tadi. Tanjiro membujuk Zenitsu yang ketakutan untuk masuk ke dalam rumah bersamanya, meninggalkan Nezuko (di dalam kotaknya) dengan dua anak tadi untuk melindungi mereka. Zenitsu bereaksi berlebihan ketika Tanjiro mengatakan bahwa tulangnya patah, sehingga dia tidak bisa melindunginya. Dua anak tadi ikut memasuki rumah di belakang mereka ketika mereka mendengar Nezuko menggaruk kotaknya dan membuat mereka ketakutan serta meninggalkannya. Rumah itu tiba-tiba beralih ruangan dan memisahkan mereka semua. Anak perempuan bernama Teruko dengan Tanjiro, sementara saudara lelakinya, Shoichi, bersama dengan Zenitsu. Shoichi memarahi Zenitsu karena sifat pengecutnya. Ketika Zenitsu yang panik mencari jalan keluar, dia membuka pintu dan melihat lelaki berkepala babi, yang melewatinya. Iblis rumah itu mendekati Tanjiro, dan Teruko bersembunyi. Tanjiro melompat ke arah iblis yang sedang mengoceh tentang anak berdarah langka yang menjadi mangsanya, sebelum iblis itu membalik ruangan sehingga mereka berdiri di dinding. Teknik darah yang dimilikinya memberinya kendali penuh atas rumah tersebut. Pria berkepala babi itu tiba-tiba melompat ke dalam ruangan, memegang sepasang pedang Nichirin yang terkelupas. | |||||
12 | "The Boar Bares its Fangs, Zenitsu Sleeps" "Inoshishi wa Kiba o Muki, Zenitsu wa Nemuru" (Jepang: 猪は牙を剥き、善逸は眠る) | Susumu Takeuchi | 22 Juni 2019 | - | |
Inosuke Hashibira, pemuda berkepala babi hutan, melancarkan serangan yang gegabah terhadap iblis tsuzumi, Kyogai, tetapi tidak bisa mengimbangi teknik darahnya. Setelah ruangan bergeser, dia menginjak Teruko dan Tanjiro melemparkannya kembali, Inosuke menyatakan manusia tidak pernah melemparkannya seperti itu dan menyerang Tanjiro sambil tertawa. Kyogai mengganti ruangan, memisahkan Tanjiro, Inosuke, dan dirinya. Tanjiro mendeteksi aroma yang menuntunnya ke seorang bocah manusia yang ketakutan sambil memegang drum tsuzumi. Iblis kedua muncul mengejar Zenitsu dan Shoichi. Zenitsu akhirnya pingsan karena iblits itu. Saat tertidur, dia berdiri dan menggunakan Teknik Pernafasan Petir untuk membunuh iblis itu. Dia kemudian bangun tanpa mengingat apa yang sudah dilakukannya. Inosuke menemukan iblis ketiga tetapi dengan mudah membunuhnya dengan Teknis Buas buatannya sendiri. Kyogai ingin memakan marechi-nya, manusia dengan garis keturunan langka yang sangat berharga bagi iblis dalam hal nutrisi, dan berharap mendapatkan kekuatan yang cukup untuk kembali menjadi salah satu dari Dua Belas Bulan. Bocah yang ditemukan Tanjiro dan Teruko ternyata adalah Kiyoshi, kakak laki-laki Teruko yang diculik. Dia memeluknya dan memberi tahu Tanjiro bahwa tiga iblis tadi bertengkar tentang siapa yang akan memakannya dan salah satu drum Kyogai terlepas dalam pertempuran. Ketika Kiyoshi memukul drum itu, dia telah berpindah ke ruangan lain. Menyadari Kyogai mendekat, Tanjiro memberitahu mereka berdua untuk tinggal di sini dan terus berganti kamar ketika seseorang mendekat - dia akan melacak mereka dengan aroma mereka dan memanggil nama mereka sehingga mereka tahu itu dia. Mereka berganti kamar setelah dia meninggalkannya untuk menyerang Kyogai, yang mulai membalik ruangan dan menggunakan serangan cakar. Tanjiro telah mempelajari setiap kontrol drum, dan mampu mengimbangi sebagian. Dia tidak bisa mendekat karena serangan cakar Kyogai, dan beberapa tulangnya patah. Meski dia sendiri takut dengan serangan itu, Tanjiro menyatakan dia tidak akan pernah menyerah. | |||||
13 | "Something More Important Than Life" "Inochi Yori Daijinamono" (Jepang: 命より大事なもの) | Yūsuke Shibata | 29 Juni 2019 | - | |
Orientasi rumah berubah secara tiba-tiba, melempar Zenitsu dan Shoichi keluar melalui jendela lantai dua. Kamar Tanjiro terbalik, menjatuhkan kertas dari kabinet yang terbang melintasi ruangan. Ketika Tanjiro mendarat, dia berhati-hati untuk tidak menginjak kertas tersebut. Ini menyebabkan Kyogai mengingat saat dirinya masih menjadi manusia, dia suka menulis tetapi diremehkan, tulisannya dibuang, dan Tanjiro berusaha keras untuk tidak menginjaknya. Tanjiro menemukan cara untuk mengambil napas dangkal yang lebih cepat dan memperkuat otot-otot di sekitar kakinya untuk mengimbangi dan juga bisa mengendus serangan cakar yang datang. Tindakan ini membuatnya cukup dekat untuk dapat memenggal kepala Kyogai. Sebelum dia mati, Kyogai menangis ketika Tanjiro mengakui teknik darah dan tulisannya. Tanjiro kemudian mengumpulkan sampel darah, dan dibawa oleh kucing Yushiro. Dia kemudian mencari Kiyoshi dan Teruko dan menemukan mereka. Dia membawa mereka ke luar dan menyaksikan Inosuke menendang Zenitsu yang sudah terluka parah sambil melindungi kotak Nezuko. Inosuke keluar dari rumah setelah Zenitsu dan mencoba menghancurkan kotak itu karena dia merasakan adanya iblis dari dalam kotak tersebut, yaitu Nezuko. Zenitsu kemudian mengenali identitas Inosuke sebagai peserta kelima pada Seleksi Akhir. Zenitsu sendiri sudah tahu ada iblis dalam kotak milik Tanjiro karena dia bisa mendengar napas dan detak jantungnya, tetapi percaya bahwa Tanjiro punya alasan ketika mengatakan bahwa isi kotak itu lebih penting daripada hidupnya dan bertekad untuk melindunginya. Ketika Tanjiro melihat Inosuke hendak menusuk Zenitsu, dia berteriak pada Inosuke untuk berhenti dan melaju ke arahnya. | |||||
14 | "The House with the Wisteria Family Crest" "Fuji no Hana no Kamon no Ie" (Jepang: 藤の花の家紋の家) | Haruo Sotozaki Shūji Miyahara | 6 Juli 2019 | - | |
Tanjiro memukuli Inosuke dengan sangat keras sehingga dia mematahkan tulang rusuknya, membuatnya terkapar. Dia mengatakan bahwa Zenitsu tidak akan bertarung karena mereka berdua adalah anggota Korps Pembunuh Iblis dan mereka tidak seharusnya saling beradu pedang. Inosuke menganggap itu tidak berarti apa-apa dan mulai memukuli Tanjiro dengan tangan kosong. Kedua bertarung meskipun Inosuke memiliki keuntungan. Fleksibilitas persendiannya tidak manusiawi. Inosuke tidak berhenti sampai Tanjiro akhirnya menghujamkan kepalanya dan membuat topeng babi Inosuke jatuh, memperlihatkan wajahnya yang sangat manusiawi—terlihat cantik dan feminin—dan ini mengejutkan mereka. Inosuke pingsan karena gegar otak, meskipun Tanjiro baik-baik saja. Ketika Inosuke bangun, dia melihat Tanjiro dan yang lainnya mengubur mayat manusia yang terbunuh. Inosuke tidak mengerti maksudnya dan menantang Tanjiro untuk bertarung. Seekor burung gagak Kaugai muncul dan memberitahu kelompok itu untuk turun dari gunung dan mengikutinya. Sang Gagak memberikan mantra untuk mengusir setan dari Kiyoshi sehingga dia tidak akan diserang lagi dan mereka bertiga berpisah dari para Pembunuh Iblis. Ketiganya dibawa ke sebuah puri dengan lambang wisteria dan sang gagak mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan beristirahat di dalam sampai luka mereka pulih. Rumah itu milik keluarga yang pernah diselamatkan oleh para pemburu iblis, jadi mereka memabantu para pemburu iblis secara gratis. Seorang wanita tua memberi mereka makanan dan pakaian ganti. Setelah mereka mulai tenang menjelang tidur, Inosuke mengatakan kepada mereka bahwa dia bergabung dengan korps tersebut setelah memukuli seorang Pemburu Iblis yang datang ke gunungnya dan mendengar tentang iblis dan Seleksi Akhir, dan berpikir bahwa itu kedengarannya menarik. Zenitsu kemudian bertanya mengapa Tanjiro bepergian dengan iblis. Nezuko menggaruk kotak itu karena mendengar mereka membicarakannya, membuat Zenitsu ketakutan. Dia keluar dan Zenitsu jatuh cinta pada kecantikannya. Dia kemudian berpikir Tanjiro membawanya karena dia cantik, bergabung dengan Pembunuh Iblis untuk memiliki gadis iblis yang lucu. Dia mengejar Tanjiro di sekitar ruangan, sementara Inosuke mengatakan bahwa dia terlalu banyak berpikir dan tertidur. | |||||
15 | "Mount Natagumo" "Natagumo-yama" (Jepang: 那多蜘蛛山) | Yūki Itō Shinsuke Gomi | 13 Juli 2019 | - | |
Zenitsu baru tahu bahwa Nezuko adalah adik perempuan Tanjiro dan mulai naksir padanya. Setelah dokter mengatakan mereka sudah sembuh, seekor burung gagak Kungai datang dan menyuruh ketiganya pergi ke Gunung Natagumo. Mendekati gunung, Zenitsu terlalu takut untuk melanjutkan perjalanan. Tanjiro mencium sesuatu dan berlari ke sana, Zenitsu terpaksa mengikutinya sehingga dia tidak ditinggalkan sendirian. Mereka menemukan seorang Pembunuh Iblis yang tergeletak di jalan, tetapi orang itu ditarik ke pohon menggunakan benang yang melekat padanya. Mereka menemukan Pembunuh Iblis lain bernama Murata, yang memberitahu mereka bahwa sepuluh orang Pembunuh Iblis berperingkat tinggi—termasuk dirinya—datang ke gunung, tetapi mereka mulai saling membunuh. Komandan Korps Pembunuh Iblis mengirim Tomioka Giyū dan Shinobu ke gunung sebagai bala bantuan. Zenitsu yang menyadari bahwa Tanjiro membawa "Nezuko-nya", mulai berlari mengejarnya ke arah gunung. Di gunung, para Pembunuh Iblis yang dikendalikan mulai menyerang kelompok Tanjiro. Tanjiro menghentikan Inosuke yang menyerang membabi-buta karena beberapa orang di antara mereka masih hidup. Dia mencium benang yang melekat padanya dan menyadari bahwa itulah cara mereka dikendalikan. Inosuke membebaskan mereka tetapi seorang iblis wanita mengirim laba-laba untuk memasang kembali benang ke tubuh para Pembunuh Iblis. Seorang bocah iblis berambut putih bernama Rui tiba-tiba muncul di atas mereka sambil berdiri di atas tali, dan berkata bahwa ibunya akan membunuh mereka semua sebelum pergi. Rui mengatakan tidak ada yang akan bisa menghentikan mereka berlima untuk hidup sebagai keluarga yang bahagia. Pada akhirnya, Inosuke menggunakan Kesadaran Spiritualnya untuk menemukan iblis wanita yang mengontrol para Pembunuh Iblis. | |||||
16 | "Letting Someone Else Go First" "Jibunde wanai dareka o mae e" (Jepang: 自分ではない誰かを前へ) | Ken Takahashi | 20 Juli 2019 | - | |
Murata secara sukarela menahan para anggota Korps Pembunuh Iblis sehingga Tanjiro dan Inosuke bisa memburu iblis yang mengendalikan mereka. Keduanya dicegat oleh Pembunuh Iblis perempuan yang dikendalikan dan memohon mereka untuk memanggil bala bantuan. Rui muncul di hadapan iblis wanita tersebut—yang dipanggilnya dengan sebutan "ibu"—dan mengatakan agar ibunya lebih baik bergegas sebelum dia memberi tahu ayahnya. "Ibu" mulai ketakutan, memohon pada anaknya untuk tidak memberi tahu suaminya. Dia kemudian mulai mengendalikan tubuh Pembunuh Iblis perempuan begitu keras hingga gerakannya mematahkan tulangnya. Seorang Pembunuh Iblis lain dengan tangan dan kaki yang patah meminta Tanjiro dan Inosuke untuk membunuhnya. Tanjiro melemparkan Pembunuh Iblis perempuan tadi ke cabang pohon, dan Inosuke mengikuti tindakan tersebut. Ketika mereka berusaha untuk mengulangi tindakan tersebut pada Pembunuh Iblis terakhir, "ibu" dengan marah mematahkan semua leher mereka. Zenitsu yang sementara berkeliaran di sekitar gunung, memanggil Nezuko. Sebuah boneka iblis tanpa kepala besar dan lengan berpisau tiba-tiba mencegat Insouke dan Tanjiro. Inosuke menyerang dan hampir terbunuh sampai Tanjiro menyelamatkannya. Mereka berhasil mengalahkan boneka tersebut setelah bekerja sama. Inosuke melempar Tanjiro ke udara, membuatnya meluncur ke arah "ibu". "Ibu" melihatnya meluncur dari atas langit dan awalnya panik, tetapi menyadari bahwa dia akan dibebaskan dari ancaman suaminya jika Tanjiro membunuhnya. Sebagai rasa terima kasih atas kematiannya yang tenang, "ibu" memperingatkan Tanjiro bahwa salah satu anggota dari Dua Belas Bulan ada di gunung tersebut. | |||||
17 | "You Must Master a Single Thing" "Hitotsu no Koto Kiwame ke" (Jepang: 一つのこと極めけ) | Shūji Miyahara Takuya Nonaka | 27 Juli 2019 | - | |
Zenitsu melarikan diri dari seekor laba-laba berkepala manusia dan malah menemukan sarang iblis yang membuatnya—putra tertua sang "ayah". Racunnya dapat mengubah manusia menjadi laba-laba. Dia memberitahukan bahwa Zenitsu sudah digigit oleh salah satu laba-laba selama dia berkeliaran dan akan berubah menjadi laba-laba dalam waktu tiga puluh menit. Zenitsu bersembunyi di pohon ketika laba-laba iblis lain mendekatinya. Dia mengingat hari-harinya saat berlatih di bawah bimbingan Jigoro Kuwajima, yang melunasi utangnya apabila dia bersedia menjadi muridnya. Zenitsu disambar petir saat sedang bersembunyi di atas pohon. Dia mengatakan bahwa dia adalah orang yang menyedihkan dan ingin berhenti menjadi pengecut. Ketika Zenitsu menyadari rambutnya mulai rontok, dia pingsan. Sambil tidur, dia mulai menyerang putra sulung "ayah". Dia hanya mampu menggunakan satu serangan dari teknik Pernafasan Petir, tetapi menguasainya dengan sangat baik sehingga dia menyempurnakannya. Dia juga mengenang intimidasi dari Kaigaku—murid Kuwajima yang lain, yang menganggap Zenitsu hanya membuang-buang waktu gurunya. Karena dia anak yatim piatu, Zenitsu tidak memiliki seseorang yang memiliki harapan padanya, tidak ada orang yang punya alasan untuk tidak meninggalkannya, dan semua orang melakukannya—kecuali Kuwajima. Racun mulai mempengaruhi Zenitsu, tetapi dia menyelesaikan serangan itu dan dengan kecepatan kilat, memojokkan dan membunuh iblis yang juga putra tertua "ayah". Dia kemudian terbangun tetapi racun melumpuhkan kemampuannya untuk bergerak. Meski ketakutan, Zenitsu menggunakan teknik pernafasan untuk memperlambat racun sebanyak yang dia bisa. Tanjiro mendengar serangan Zenitsu dan memutuskan untuk menuju ke sana. Sebelum dia dan Inosuke berpisah, mereka menemukan putri dari keluarga iblis laba-laba tersebut, yang melarikan diri ketika Inosuke mengejarnya dan memanggil "ayah". Ayahnya datang membantunya dan sang putri pergi. Sang "ayah" mulai melancarkan serangan pada keduanya. | |||||
18 | "A Forged Bond" "Nisemono no Kizuna" (Jepang: 偽物の絆) | Akihiko Uda | 3 Agustus 2019 | - | |
Giyū dan Shinobu tiba di Gunung Natagumo dan berpencar untuk menjangkau lebih banyak wilayah. Pedang Tanjiro dan Inosuke sama sekali tidak menggores "ayah". Tanjiro menjatuhkan pohon pada iblis itu, tetapi "ayah" menggunakan pohon itu untuk menghalau ayunan pedang Tanjiro dan melemparkannya menjauh dari sungai. Zenitsu yang keracunan tidak bisa menggerakkan lengan dan kakinya, dan tiba-tiba Shinobu tiba dan mendarat di sebelahnya. Tanjiro dengan aman mendarat dan mendengar jeritan seseorang yang sedang disiksa oleh Rui. Tanjiro bertanya apa yang dilakukannya, tetapi Rui mengatakan bahwa itu adalah urusan keluarga antara dia dan "kakak perempuannya". Ini membuat Tanjiro kesal karena mereka bukanlah cerminan ideal untuk suatu keluarga. Seorang pembunuh iblis yang masih hidup tiba, tetapi Rui langsung membunuhnya. Tanjiro kemudian bertarung dengan Rui, meskipun dia masih terkena banyak tebasan kecil. "Ayah" mengejar Inosuke sampai Inosuke berbalik dan menyerangnya. Inosuke berhasil memotong satu lengan "ayah". Dengan kondisi terluka, "ayah" melarikan diri dan dikejar oleh Inosuke. Sang "ayah" tiba-tiba berganti kulit, tubuhnya menjadi lebih besar dan lebih berotot dengan lengan baru, dan menyerang Inosuke. Pedang Inosuke patah ketika dia mencoba memotong leher "ayah". Iblis tersebut kemudian mengangkat Inosuke, hendak menghancurkan tengkoraknya, dan Inosuke menggunakan posisinya untuk menusukkan pedangnya ke leher "ayah", meskipun tidak berhasil. Giyū tiba dan memotong lengan "ayah", membuatnya menjatuhkan Inosuke. "Ayah" menumbuhkan lengan baru tetapi Giyū membunuhnya dengan cepat, membuat Inosuke terkejut. Tanjiro menjadi mampu membedakan aroma benang dan mencoba memotong satu benang agar bisa lebih dekat dengan Rui, tetapi benang tersebut justru memotong pedang Tanjiro dan mengarah ke wajahnya. | |||||
19 | "God of Fire" "Hi no Kami" (Jepang: 火の神) | Toshiyuki Shirai | 10 Agustus 2019 | - | |
Tanjiro mampu menghindari benang tetapi meninggalkan luka yang dalam di wajahnya. Inosuke mengagumi kemampuan Giyū, yang dengan mudah membunuh salah satu dari Dua Belas Bulan, tetapi Giyū mengatakan bahwa "ayah" bukan salah satu dari Dua Belas Bulan, bahkan tidak berada pada tingkat yang sama dengan mereka. Inosuke menantangnya tetapi Giyū mengikatnya, mengatakan tubuhnya terlalu terluka dan menyuruhnya diam di sana. Shinobu memuji Zenitsu yang memperlambat napasnya agar racunnya tidak menyebar dan menyuntiknya dengan penawar racun. Zenitsu menyaksikan lebih banyak Pembunuh Iblis membebaskan orang lain yang terjebak oleh "putra sulung", membuatnya tersenyum. Rui menyerang Tanjiro dengan benang, tetapi Nezuko melompat keluar dari kotaknya dan menerima serangan itu dan terluka. Rui menyadari bahwa mereka berdua adalah saudara kandung dan terkejut bahwa seorang iblis seperti Nezuko akan tetap tinggal bersama Tanjiro. Rui memutuskan bahwa dirinya menginginkan Nezuko lebih dari "kakak perempuannya" dan memotong kepala kakaknya, dan menyuruh kakaknya untuk membunuh orang-orang di gunung. Sang "kakak" mengangkat kepalanya dan pergi. Rui memberi tahu Tanjiro bahwa jika dia memberikan Nezuko padanya, dia akan membiarkan Tanjiro pergi hidup-hidup, meskipun Tanjiro menolak dan mengatakan bahwa dia akan membunuhnya terlebih dahulu. Rui mengungkapkan identitasnya sebagai anggota Dua Belas Bulan. Dia menggunakan benangnya untuk menarik tubuh Nezuko ke arahnya dan Tanjiro menyerang. Nezuko mengiris wajah Rui dengan cakarnya dan Tanjiro menghindari benang. Rui menggantung Nezuko di udara dengan benang sebagai hukuman atas pembangkangannya. Nezuko tidur untuk sementara agar bisa pulih dari luka yang dideritanya. Tanjiro menggunakan jurus terakhir dari Teknik Pernafasan Airnya, menciptakan naga air dan ayunannya cukup kuat untuk dapat memotong benang. Rui meningkatkan kekuatan benangnya, mengubahnya dengan Teknik Darah, membuat sangkar benang untuk mengurung Tanjiro. Tanjiro khawatir dia akan mati dan mengenang masa kecilnya bersama keluarganya. Tubuh ayahnya lemah, tetapi pada Tahun Baru dia akan melakukan tarian kagura sebagai doa kepada Dewa Api untuk menangkal cedera, karena keluarga mereka bekerja menggunakan api. Tanjiro bertanya-tanya bagaimana ayahnya yang lemah bisa menari di tengah salju, dan ayahnya mengatakan padanya bahwa dia menggunakan teknik pernafasan khusus yang memungkinkan dirinya untuk bisa terus menari selamanya. Tanjiro menggunakan tarian kagura ayahnya dengan pedangnya, mengubah naga air menjadi naga api yang memotong benang darah milik Rui. Dia berhasil masuk dalam jangkauan serangan, berniat membunuh Rui meskipun tahu bahwa benang Rui mungkin akan membunuhnya. Nezuko melihat ibunya dalam mimpi, yang memintanya untuk menyelamatkan kakaknya. Nezuko menggunakan darahnya di benang yang menahannya menggunakan Teknik Darah yang membuat darahnya berkobar, membakar benang. Api bergerak menuruni benang ke arah Rui, memutuskan benang yang akan menyerang Tanjiro, dan pedang Tanjiro mendarat. Tanjiro bersumpah bahwa ikatan antara dirinya dan Nezuko tidak dapat diputuskan sama seperti pedangnya, dengan darah Nezuko yang terbakar di sana. Serangan tersebut berhasil memotong kepala Rui. | |||||
20 | "Pretend Family" "Yose Atsume no Kazoku" (Jepang: 寄せ集めの家族) | Takashi Suhara | 17 Agustus 2019 | - | |
Tanjiro pingsan karena luka-lukanya dan merangkak menuju Nezuko, yang telah jatuh dan tidak bergerak. Dia mencium bau darah di belakangnya dan menyadari bahwa Rui belum dikalahkan. Rui mengatakan pada Tanjiro bahwa dia memotong lehernya dengan salah satu benangnya sendiri sebelum kepalanya dipenggal oleh tebasan pedang nichirin milik Tanjiro. Merasa marah, Rui mengitari tubuh Tanjiro dengan benang untuk mencincangnya, sebelum Giyū datang dan menyelamatkannya. Giyū mengucapkan selamat pada Tanjiro karena telah mampu bertahan hidup sampai dia tiba. Rui melancarkan seutas benang ke arah Giyū, yang menggunakan Teknik Pernafasan Air kesebelas (meskipun sebenarnya hanya ada sepuluh) untuk menghancurkan benang tersebut sebelum mengenainya. Giyū kemudian memenggal kepalanya. Saat sang "kakak" berlari, dia mengenang ketika dirinya dikejar oleh para Pemburu Iblis dan diselamatkan oleh Rui, serta berjanji untuk bergabung dengan keluarganya. Rui memberinya sedikit darah, mengubah penampilannya menjadi seperti sekarang ini. Ada banyak saudara yang Rui bagikan darahnya dan dia bersikeras agar mereka berpura-pura menjadi keluarga. Jika mereka melakukan sesuatu yang tidak disukai Rui, dia akan menghukum mereka dengan cara melukai atau bahkan sampai membunuh mereka. Dengan demikian jumlahnya menurun menjadi lima. Sang "kakak" bertemu Murata dan menjeratnya dalam kepompong berisi asam yang akan mencairkannya, sebelum dijatuhkan ke tanah oleh Shinobu. Shinobu bertanya padanya berapa banyak orang yang telah dia bunuh, mengatakan bahwa begitu dia menyiksanya dengan cepat untuk semua orang yang dia bunuh (mencungkil matanya, merobek organnya, dll.), mereka bisa menjadi teman dan dosa-dosanya akan dimaafkan. Sang "kakak" menolak, dan ini membuat Shinobu menggunakan Teknik Pernafasan Serangganya untuk mendekati dan memotong leher sang "kakak" dengan pedangnya. Pedang Shinobu hanya tajam di ujung karena dirinya tidak memiliki kekuatan untuk memenggal setan. Sang "kakak" meninggal beberapa detik kemudian akibat racun berbasis wisteria yang diciptakan oleh Shinobu dan melapisi pedangnya. Shinobu kemudian membebaskan Murata. Tanjiro berhasil mencapai Nezuko dan menutupi tubuhnya dengan pelindung. Ketika Rui meninggal, dia pikir dia membuat keluarga palsu karena dia tidak memiliki ingatan ketika dia masih menjadi manusia, dan dia pikir jika dia bisa merasakan ikatan kekeluargaan, ingatannya akan kembali. Dia memandang Tanjiro dan Nezuko, berharap dia memiliki apa yang mereka miliki. | |||||
21 | "Against Corps Rules" "Tairitsu Ihan" (Jepang: 隊律違反) | Takuya Nonaka | 24 Agustus 2019 | - | |
Ketika Rui meninggal, dia akhirnya bisa mengingat kehidupannya saat masih menjadi manusia. Dia dilahirkan dengan tubuh yang lemah, membuatnya terbaring di tempat tidur—sampai Kibutsuji mengasihani dia dan mengubahnya menjadi iblis, memberinya tubuh yang kuat. Ayahnya kemudian mencoba membunuhnya sementara ibunya tidak melakukan apa-apa, jadi Rui membunuh mereka berdua, mengira mereka bukan orang tua kandungnya karena orang tua seharusnya melindungi anak-anak mereka. Kata-kata terakhir ibunya adalah bahwa dia menyesal tidak bisa memberi Rui tubuh yang kuat, dan ayahnya berniat bunuh diri setelah membunuhnya. Dia terlambat menyadari bahwa itu adalah ikatan yang sebenarnya, yang membuatnya trauma. Kibutsuji kembali dan berkata padanya bahwa itu adalah kesalahan orang tuanya karena tidak menerimanya dan Rui menerima anggapan tersebut daripada kebenaran yang sesungguhnya. Dia sangat merindukan orang tua kandungnya sehingga dia menekan memori mereka, tetapi tidak pernah puas dengan keluarga palsu itu. Tanjiro kembali sadar saat menyaksikan tubuh Rui lenyap sebelum mencapai dirinya dan Nezuko. Tercengang oleh aroma kesedihan yang dia deteksi darinya, dia menjangkau Rui. Rui meminta maaf kepada orang tuanya saat dia menghilang, dan akhirnya arwahnya mampu bersatu kembali dengan orang tuanya. Giyū menginjak pakaian Rui setelah tubuhnya lenyap dan Tanjiro memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dia akan membunuh iblis tanpa ragu-ragu tetapi percaya bahwa mereka adalah makhluk yang lebih tragis alih-alih menakutkan. Giyū tiba-tiba mengenali Tanjiro dan Nezuko dari pertemuan mereka dua tahun lalu. Shinobu berlari ke arah mereka dan Tanjiro melindungi Nezuko dengan tubuhnya, sedangkan Giyū menghalau pedang Shinobu yang mengincar leher Nezuko, dan tindakan tersebut membuat Shinobu terkejut. Giyū mengatakan kepadanya untuk membawa Nezuko dan berlari sambil menahan Shinobu, dan Tanjiro menurutinya. Tanjiro tiba-tiba dijatuhkan ke tanah oleh Tsuyuri, gadis yang menyelesaikan Seleksi Akhir dengan Tanjiro, salah satu anggota klan Shinobu. Tanjiro menyuruh Nezuko untuk lari, sebelum dia ditundukkan oleh Tsuyuri, yang kemudian mencoba membunuh Nezuko yang telah melarikan diri. Giyū berhasil menangkap Shinobu, yang memperingatkannya bahwa dia telah bertindak melawan peraturan Korps. Burung gagak Kasugai yang menonton peristiwa ini, menyela semua orang dengan mengatakan Tanjiro dan Nezuko harus ditahan dan dibawa kembali ke markas. Ini membuat Tsuyuri, Giyū, dan Shinobu menyarungkan pedang mereka. Inosuke ditemukan, tetapi mengutuk dirinya sendiri karena dia tidak bisa melakukan apa pun untuk menghentikan iblis dan mulai bertanya-tanya apakah dia benar-benar kuat. Zenitsu dan korban lainnya telah dirawat oleh Kakushi, satuan pembersihan Korps, dan akan dibawa ke Butterfly Mansion untuk perawatan lebih lanjut. Matahari akhirnya terbit. Tanjiro kemudian terbangun dalam keadaan diikat di hadapan Hashira, para pendekar pedang terkemuka dari Korps Pembunuh Iblis. | |||||
22 | "Master of the Mansion" "Oyakata-sama" (Jepang: お館様) | Yūki Itō | 31 Agustus 2019 | - | |
Tanjiro berhadapan langsung dengan sembilan Pembunuh Iblis yang paling kuat: Giyū (Pilar Air), Shinobu (Pilar Serangga), Kyōjuro Rengoku (Pilar Api), Tengen Uzui (Pilar Suara), Mitsuri Kanroji (Pilar Cinta), Muichirō Tokitō (Pilar Kabut), Gyōmei Himejima (Pilar Batu), Obanai Iguro (Pilar Ular), dan Sanemi Shinazugawa (Pilar Angin). Mereka mengadili Tanjiro karena dia telah melanggar aturan Korps Pembunuh Iblis, yaitu bepergian dengan iblis—bahkan jika iblis tersebut adalah adik perempuannya sendiri. Tanjiro menjamin bahwa Nezuko tidak akan memakan manusia dan bisa bertarung dengan para pemburu iblis lainnya untuk melindungi manusia. Sanemi muncul dengan membawa kotak Nezuko, menyebut Tanjiro sebagai penipu dan menusuk kotak tersebut dan menembus bahu Nezuko. Tanjiro menyerangnya dan Giyū berseru bahwa Master akan segera berada tiba dan meminta mereka berhenti. Seruan tersebut mengejutkan Sanemi, memberi Tanjiro peluang untuk menyundul dan menjatuhkannya ke tanah. Tindakan ini mengesankan para Hashira. Master Pembunuh Iblis tiba sebelum Sanemi dapat membalas Tanjiro dan semua Hashira berlutut, sementara Sanemi memaksa kepala Tanjiro untuk turun. Master adalah seorang pria buta dengan bekas luka pada bagian atas wajahnya, tetapi Tanjiro tidak yakin apakah itu cedera atau sakit, disertai oleh dua gadis berambut putih. Master menyatakan bahwa dia telah menyetujui keadaan Tanjiro dan Nezuko dan meminta para Hashira untuk menerimanya, tetapi kebanyakan di antara mereka tidak bersedia. Master meminta salah seorang gadis yang datang bersamanya untuk membacakan surat dari Urokodaki Sakonji—mantan Pilar Air, yang meminta Master untuk menyetujui keadaan Tanjiro karena Nezuko sebelumnya belum pernah kehilangan emosi manusianya atau melukai seorang manusia. Jika Nezuko menyerang manusia, dia bersumpah bahwa dirinya sendiri—beserta Tanjiro dan Giyū—akan melakukan seppuku (bunuh diri), dan kesetiaan mereka mengejutkan Tanjiro. Kyōjuro mengatakan bahwa seppuku tidak akan membuat manusia yang dibunuh Nezuko kembali hidup dan menolak tawaran tersebut. Master setuju bahwa tidak ada jaminan bahwa Nezuko tidak akan menyerang manusia, tetapi mereka juga tidak dapat membuktikan bahwa dia akan menyerang manusia. Bahkan saat kelaparan, Nezuko tidak melukai satu orang pun dalam waktu dua tahun, sehingga Master akan mengambil risiko itu kecuali jika para Hashira dapat memberikan argumen yang lebih meyakinkan bahwa Nezuko dapat menyerang manusia. Master kemudian menginformasikan bahwa Tanjiro telah bertemu Kibutsuji, dan ini mengejutkan mereka karena sebelumnya tidak ada satu Hashira pun yang pernah melihat sang pendahulu iblis tersebut. Mereka mulai menuntut Tanjiro untuk memberi tahu detail tentang Kibutsuji sampai Master meminta mereka diam. Kibutusuji telah mengirim para iblis untuk mengejar Tanjiro, mungkin untuk membungkamnya beserta Nezuko, tetapi ini adalah pertama kalinya Kibutsuji menunjukkan dirinya secara terang-terangan dan Master juga tidak ingin membiarkan kesempatan ini hilang. Sanemi terus menolak niat Master, tidak mau membiarkan Nezuko hidup karena dia adalah iblis. Dia mengiris lengannya dan menusuk Nezuko dua kali lagi menembus kotak, bermaksud untuk membuktikan bahwa dia tidak bisa dipercaya. Setelah melemparkan kotak ke dalam rumah yang terhindar dari matahari, Sanemi membuka kotak dan menyuruh Nezuko untuk menyerangnya demi darah manusia yang dia inginkan. Nezuko berdiri dari kotak dan terluka parah, sambil mengeluarkan air liur melalui mulutnya. | |||||
23 | "Hashira Meeting" "Chūgō Kaigi" (Jepang: 柱合会議) | Ken Takahashi | 7 September 2019 | - | |
Tanjiro yang sedang ditahan oleh Obanai menggunakan teknik pernapasan untuk memutuskan tali di pergelangan tangannya dan lari ke arah Nezuko, sementara Giyū menahan Obanai sehingga dia tidak ikut campur. Tanjiro berhenti di teras dan memanggilnya, sadar bahwa dia tidak bisa ikut campur secara langsung. Nezuko mengingat keluarganya dan mampu mengendalikan instingnya, dan memalingkan muka dari Sanemi. Master menganggap ini sebagai bukti bahwa Nezuko bisa dipercaya dan Sanemi berhenti. Master memberi tahu Tanjiro dan Nezuko untuk mengalahkan para iblis serta membuktikan diri mereka. Tanjiro menyatakan bahwa mereka berdua akan mengalahkan Kibutsuji, meskipun Master berkata bahwa dia masih belum berpengalaman jadi dia lebih baik mengawali targetnya dengan Dua Belas Bulan. Dua orang Kakushi membawa Nezuko (dalam kotaknya) dan Tanjiro ke rumah Kocho. Tanjiro mencoba untuk kembali dan mencoba menyundul Sanemi karena telah menikam Nezuko tetapi Muichirō menjatuhkannya dengan kerikil yang mengenai kepala Tanjiro. Saat Tanjiro akan dibawa pergi, Master berkata pada Tanjiro untuk memberikan salam kepada Nona Tamayo. Di Butterfly Manor, para Kakushi meminta izin untuk masuk dan menemukan Tsuyuri, seorang Tsuguko (seorang pendekar pedang yang dilatih oleh Hashira). Ketika mereka meminta izin, dia tersenyum tetapi tidak berbicara, dan ini membingungkan mereka. Seorang gadis bawahan Kocho menyela mereka dan mengantar mereka ke rumah sakit. Di dalamnya, Zenitsu merengek tentang obat pahit yang harus diminumnya untuk agar anggota tubuhnya tumbuh lagi, setelah tubuhnya cacat akibat racun. Zenitsu dan Tanjiro saling menyapa, dan Zenitsu mengatakan bahwa Inosuke sedang berbaring di tempat tidur di sebelahnya. Tajiro merasa lega karena dia selamat dan Inosuke dengan suara serak mengatakan agar tidak perlu khawatir, tenggorokannya rusak karena luka yang diberikan oleh "ayah". Dia tertekan dan meminta maaf karena dirinya begitu lemah. Nezuko mendapatkan kamarnya sendiri dan jatuh tertidur. Tanjiro menegaskan janjinya untuk mengubahnya kembali menjadi manusia. Di sisi lain, para Hashira melanjutkan pertemuan mereka. Para iblis sedang aktif saat ini dan Korps perlu merekrut anggota baru dan melatih mereka, karena peristiwa di Gunung Natagumo memperjelas anggapan lemahnya para pembunuh iblis tingkat biasa. Sulit untuk merekrut para pembunuh iblis di zaman ini meskipun banyak yang tidak percaya iblis itu ada dan semakin banyak manusia, semakin kurangnya persatuan mereka. Hanya mereka yang telah kehilangan orang tercinta oleh iblis atau keturunan pembunuh iblislah yang bergabung dengan Korps. Master percaya bahwa tindakan Rui memastikan bahwa Kibutsuji tidak ada di dekatnya karena setiap kali dia ingin menyembunyikan sesuatu, dia menciptakan pengalihan di tempat lain yang tidak dapat diabaikan. Setelah semua orang pergi, Master bersumpah bahwa mereka akan mengalahkan Kibutsuji tanpa kegagalan. | |||||
24 | "Rehabilitation Training" "Kinō Kaifuku Kunren" (Jepang: 機能回復訓練) | TBA | 14 September 2019[b] | - |
Catatan
- ^ Episode 8 tayang perdana sebelum disiarkan di televisi pada acara Madman Anime Festival di Brisbane, Australia pada pukul 1.00 pm AEST (12.00 pm JST).[19]
- ^ Episode 24 tayang perdana sebelum disiarkan di televisi pada acara Madman Anime Festival Melbourne, Australia pada pukul 1.30 pm AEST (12:30 pm JST).[20]
Referensi
- ^ Ressler, Karen (3 Juni 2018). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Manga Gets TV Anime by ufotable". Anime News Network. Diakses tanggal June 3, 2018.
- ^ Pineda, Rafael Antonio (3 Agustus 2018). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime Premieres in Spring". Anime News Network. Diakses tanggal 3 Agustus 2018.
- ^ Hodgkins, Crystalyn (28 Februari 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime Premieres on April 6". Anime News Network. Diakses tanggal 28 Februari 2019.
- ^ Hodgkins, Crystalyn (24 November 2018). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime Reveals Staff, More Cast". Anime News Network. Diakses tanggal 24 November 2018.
- ^ Pineda, Rafael Antonio (24 Maret 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime's Video Previews LiSA's Opening Song". Anime News Network. Diakses tanggal 24 Maret 2019.
- ^ Hodgkins, Crystalyn (13 April 2019). "'FictionJunction feat. LiSA' Performs Ending Theme for Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime". Anime News Network. Diakses tanggal 13 April 2019.
- ^ Aniplex USA [@aniplexUSA] (14 Februari 2019). "Enter the realm of the demons as Demon Slayer premieres April 2019! Don't miss this melancholy tale of humans and demons from studio ufotable and based on the popular manga by Koyoharu Gotouge serialized in Weekly Shonen Jump magazine" (Tweet). Diakses tanggal 20 Maret 2019 – via Twitter.
- ^ Sherman, Jennifer (2 April 2019). "Aniplex of America Licenses We Never Learn: BOKUBEN, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime". Anime News Network. Diakses tanggal 3 April 2019.
- ^ "Demon Slayer - In Cinemas April 2". Madman Entertainment. Diakses tanggal 21 Maret 2019.
Be among the first in Australia to feast on a smorgasbord of Demon Slayer episodes, before it heads to AnimeLab for its weekly simulcast season.
- ^ Luster, Joseph (19 April 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime to Run for Two Cours". Crunchyroll News. Diakses tanggal 19 April 2019.
- ^ Hodgkins, Crystalyn (15 Februari 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime's New Videos Reveal Theatrical Debut Before TV Airing". Anime News Network. Diakses tanggal 15 Februari 2019.
- ^ Sherman, Jennifer (7 Maret 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime's Theatrical Version Gets U.S. Premiere on March 31". Anime News Network. Diakses tanggal 17 Maret 2019.
- ^ Madman Entertainment [@Madman] (21 Maret 2019). "Presented by @AnimeLab, feast your eyes on a special feature-length premiere of Demon Slayer. Devour an exclusive five-episode presentation, before it begins its weekly simulcast season. At select cinemas across Australia on April 2 for ONE NIGHT ONLY 😈Demonslayer.com.au" (Tweet). Diakses tanggal 21 Maret 2019 – via Twitter.
- ^ Pineda, Rafael Antonio (4 Juli 2019). "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime to Air With English Dub on Toonami". Anime News Network. Diakses tanggal 5 Juli 2019.
- ^ a b Pineda, Rafael Antonio (12 September 2019). "Toonami Premieres Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Anime on October 12". Anime News Network. Diakses tanggal 13 September 2019.
- ^ "Story" ストーリー. Kimetsu. Aniplex. Diakses tanggal 6 April 2019.
- ^ "Story". Demon Slayer. Aniplex of America. Diakses tanggal 6 April 2019.
- ^ "Kimetsu no Yaiba" 鬼滅の刃. Tokyo MX. Diakses tanggal 6 April 2019.
- ^ "World Premiere of Demon Slayer Episode 8". Madman Anime Festival. Madman Entertainment. Diakses tanggal 22 Mei 2019.
- ^ AnimeLab [@AnimeLab] (14 September 2019). "The World Premiere of Demon Slayer Episode 24 has just started at #MadFest!! Don't miss out!! 😱" (Tweet). Diakses tanggal 14 September 2019 – via Twitter.