Danau Ranau

salah satu danau di dunia
Revisi sejak 20 September 2019 12.30 oleh 114.5.213.186 (bicara) (BLFC)

Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatra Selatan. Danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Terletak pada posisi koordinat 4°51′45″LS,103°55′50″BT

Danau Ranau
Danau Ranau
(foto diambil di bulan Agustus, tahun 1926)
LetakKabupaten Lampung Barat; Lampung; Indonesia
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; Sumatra Selatan; Indonesia.
Koordinat4°51′45″S 103°55′50″E / 4.86250°S 103.93056°E / -4.86250; 103.93056
Jenis perairanDanau tektonik / danau vulkanik
Aliran masuk utamaSungai Warkuk
Aliran keluar utamaSungai Komering
Terletak di negaraIndonesia
Area permukaan125.9 km²
Kedalaman rata-rata174 m[1]
Kedalaman maksimal229 m
Volume air21.95 km³
Ketinggian permukaan540 m
KepulauanMarisa
PermukimanLiwa, Kota Batu
Peta
Peta

Secara geografis topografi danau Ranau adalah perbukitan yang berlembah hal ini praktis menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk. Danau terkenal sering para nelayan untuk mencari ikan seperti mujair, kepor, kepiat, dan harongan.

Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan. Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Ada tiga tempat tujuan utama bagi para pengunjung Danau Ranau, yaitu Wisma PT Pusri (Sumatra Selatan), Pantai Sinangkalan (Sumatra Selatan), dan Wisata Lombok (Lampung).

Ekosistem danau

Beberapa gangguan ekosistem yang terjadi di Danau Ranau, salah satunya matinya ikan yang disebabkan pelepasan belerang H2S ke dalam air. Hal tersebut terjadi pada tahun 1962, 1993, 1998, dan pada tanggal 04 April 2011.[2]

Galeri

Referensi

  1. ^ Kedalaman rata-rata dihitung dengan membagi volume dengan luas permukaan.
  2. ^ (Indonesia) "ESDM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral" (HTML). Diakses tanggal 2012-07-29. 

Pranala luar