Kartadirdja

Revisi sejak 22 September 2019 06.22 oleh Blackpepper16 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Kartadirdja''' merupakan sorang anak ''priyayi'' dengan gelar kebangsawanan raden mas, memiliki nama lengkap R.M. Kartadirdja<ref>{{Cite book|title=Ensik...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kartadirdja merupakan sorang anak priyayi dengan gelar kebangsawanan raden mas, memiliki nama lengkap R.M. Kartadirdja[1]. Biografinya tidak diketahui secara pasti, hanya dapat disimpulkan dari novel karangannya dengan judul Tuhuning Katresnan (Balai Pustaka, 1919). Novel Tuhuning Katresanan mengangkat kisah dua sejoli di sebuah desa yang memiliki kendala di pandangan tradisional dari orangtua pihak gadis.

Novel tersebut memiliki pengatar bahasa jawa ngoko. memiliki cerita dengan latar tempat di daerah pedesaan jawa. Dapat diketahui, penulis adalah seorang yang tinggal di daerah suku adat jawa keturunan priyayi yang setia mencintai budaya adat jawa berkat pendidikan modern barat. Kenyataannya, kisah cinta remaja desa itu mendapat persetujuan dari pihak orang tua sampai perkawinan.

Beberapa pemerhati sastra telah memberi tanggapan terhadap novel ini. Diantaranya Subalidinata (1994), Rass (1985), dan Widati dkk. (2001) memberi tanggapan yang serupa bahwa novel tersebut dikatakan sebagai katya yang mengangkat "perdebatan" antara generasi muda dan genarasi tua yang dimuat oleh tokoh Supa dan Orang Tua Kasiyah.

Terlihat Kartadirdja melakukan kritik terhadap pola pikir tradisional yang sedang marak di desa tempat tinggalnya. Ia menyaranakan untuk para orangtua agar lebih membuka diri dengan pemikiran baru, terutama dalam pemilihan pasangan hidup. pengarang tempak menjadi corong pemerintah dalam upaya mengubah pandangan tradisional masyarakat Jawa.


Rujukan

  1. ^ Prabowo, D.P.; Sri Widati; Prapti Rahayu (2015). Ensiklopedi Sastra Jawa. yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. hlm. 256. ISBN 978-979-185-235-7.