Batalyon Zeni Tempur 9

Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana disingkat Yonzipur 9/Para berdiri pada tanggal 1 Maret 1962 dan bermarkas Jl. Jend. AH Nasution Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat. Merupakan satuan zeni tempur dengan kualifikasi para, dan batalyon organik dari Divisi Infanteri 1/Kostrad.[1] Saat ini Yonzipur 9/Kostrad diperkuat dengan datangnya tiga unit Alutsista kebanggan Korps Zeni Angkatan Darat, yaitu M3 Amphibious Ponthon. M3 Amphibious Ponthon merupakan Alutsista baru milik Korps Zeni TNI Angkatan Darat yang berasal dari Negara Jerman.

Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana
Berkas:Logo Yonzipur9.png
Dibentuk1 Maret 1962
NegaraIndonesia
CabangZeni
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
Bagian dariDivisi Infanteri 1/Kostrad
MarkasUjung Berung, Bandung
JulukanYonzipur 9/Para
MotoLang-Lang Bhuana
Situs webditziad.mil.id

Batalyon ini terdiri atas:

  • Markas Batalyon,
  • Kompi Markas,
  • Kompi Bantuan dan 3 Kompi Lapangan.

Sejarah

Pada saat berdirinya Yonzipur 9 merupakan gabungan dari 1 kompi dari Yonzipur 3 Dam III/Siliwangi dan 1 Kompi dari Yonzipur 5 Dam V/Brawijaya. Karena cikal bakal satuan ini merupakan campuran dari prajurit-prajurit dari beberapa satuan maka sampai sekarang asrama Yonzipur 9 juga dikenal dengan "Bumi Campurit" (Tanah Campuran Prajurit).

Pada Awal berdirinya batalyon ini disiapkan untuk satuan tugas yang akan dioperasikan untuk merebut Irian Barat di bawah Komando Operasi Mandala.

Dislokasi dan komposisi Satuan.
  • Dalam rangka realisasi pembentukan KORA 1/CADUAD atau sekarang dikenal dengan nama Kostrad, maka diperlukan pengisian satuan-satuan ke dalam tubuh KOSTRAD tersebut, diantaranya adalah dengan dibentuknya kesatuan inti seperti Kotama Tempur dan satuan-satuan Banpur serta Banmin.
  • Selanjutnya untuk pembentukan satuan Banpur khususnya kecabangan Zeni, direkrut dari kesatuan-kesatuan Zeni yang teradapat dalam Kodam/Kotama daerah misalnya pembentukan Yonzipur 9/Para yang berkedudukan di Ujungberung Bandung Timur.
  • Batalyon Zeni Tempur 9/Para pada saat lahirnya hanya terdiri dari 2 Kompi:
    Satu Kompi dari Yonzipur 3 Dam VI/Siliwangi, di bawah Pimpinan Komandan Kompi Kapten Czi Moeis Tjondro BE.
    Satu Kompi dari Yonzipur 5 Dam VIII/Brawijaya, di bawah Pimpinan Komandan Kompi Lettu Czi R. Soekendar.

Awal Terbentuknya serta Perkembangan Satuan. a. Pada Tahun 1962 disaat Bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan fisik di lapangan dan perjuangan diplomasi di atas meja perundingan untuk Irian Barat dari tangan kolonialisme Belanda, disaat itulah perjuangan TNI di lapangan, khususnya TNI-AD sangat memerlukan prajurit-prajurit Corps Zeni. Dalam perjuangan merebut Irian Barat tersebut, lahirlah dalam tubuh TNI-AD suatu Kotama Tempur yang diberi nama KORA I/CADUAD yang saat ini lebih dikenal dengan KOSTRAD. b. Dalam tubuh KOSTRAD, dengan Keputusan Kasad Nomor: KPTS-557/IV/1962 tanggal 18 April 1962 secara resmi lahir Batalyon Zeni Tempur 9/Para yang berkedudukan di Ujungberung - Bandung, suatu tempat yang mempunyai sejarah kepahlawan yang tersendiri dalam masa Revolusi. Namun sesungguhnya

Batalyon Zeni Tempur 9/Para sudah terbentuk sejak tanggal 1 Maret 1962 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai lahirnya/hari jadi Batalyon Zeni Tempur 9. c. Sejak Tahun 1987 Batalyon Zeni Tempur 9/Para Kostrad berubah menjadi Batalyon Zeni Tempur 9 Divif 1 Kostrad.

Makna Lambang Satuan

LANG LANG BHUWANA BERARTI ”PRAJURIT YONZIPUR 9 DIVIF 1 KOSTRAD SELALU SIAP UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS YANG DIBEBANKAN OLEH NEGARA KESEGALA PENJURU NUSANTARA DALAM BENTUK OPERASI DI DARAT MAUPUN LINTAS UDARA”.

Sesanti Satuan. Sesanti Batalyon Zeni Tempur 9/1 Kostrad adalah ”TUNGGUL BATALYON ZENI TEMPUR 9 LANG-LANG BHUWANA”

Tugas Pokok

Batalyon Zeni Tempur 9/1 Kostrad memiliki tugas pokok Menyelenggarakan Kostruksi dan Destruksi guna memperbesar daya gerak sendiri, memperkecil daya gerak musuh dan Nubika Pasif, serta mempertinggi kelangsungan hidup dan kemampuan operasi satuan manuver Divisi Infanteri 1 Kostrad.

Komandan Batalyon Zeni Tempur 9/1 Kostrad

  1. Mayor Czi A. Moeis Tjondro BE (1962-1965)
  2. Mayor Czi Prasetyo Soedarto (1965-1968)
  3. Letkol Czi Robertus Soekendar (1968-1972)
  4. Letkol Czi Roni Sikap Sinuraya (1973-1975)
  5. Letkol Czi Soedjatmiko (1975-1978)
  6. Letkol Czi Soeparyatmo (1978-1979)
  7. Letkol Czi Wulang Asmadi (1979-1981)
  8. Letkol Czi D. Ginting Munthe (1981-1983)
  9. Letkol Czi Drajad Marta (1983-1986)
  10. Letkol Czi Max Tamaela (1986-1987)
  11. Letkol Czi Setiawan. S (1987-1990)
  12. Letkol Czi Nurhadi (1990-1993)
  13. Letkol Czi Anwar Ende (1993-1996)
  14. Letkol Czi Aryono Tribaskoro (1996-1997)
  15. Letkol Czi Zaenal Arifin (1997-1999)
  16. Letkol Czi Soegeng Soedirlan (1999-2000)
  17. Letkol Czi Rukman Ahmad, S. Ip., (2000-2002)
  18. Letkol Czi Raflan, S. Ip, M.M., (2002-2004)
  19. Letkol Czi M. Rez Utama (2004-2006)
  20. Letkol Czi Herdiyana Prabhudi (2006-2008)
  21. Letkol Czi Budi Irawan (2008-2010)
  22. Letkol Czi Hari Pahlawantoro (2010-2011)
  23. Letkol Czi Safrik Hidayat, P.Sc.,M.S.c (2011-2012)
  24. Letkol Czi Irfan Siddiq (2012-2014)
  25. Letkol Czi Bambang Iswandaru (2014-2016)
  26. Letkol Czi Abdillah Arif (2016-2017)
  27. Letkol Czi Ferry Kriswardana (2017-2018)
  28. Mayor Czi Rinaldo Rusdi (2018-Sekarang)

Referensi